-4- Linda Anggraini

90 4 0
                                    

Aku berlari lalu berhenti di tempat yang agak jauh dari api unggun.

Tangisku pecah, hal itu terulang kembali...

Linda Anggraini! Muka alimmu sungguh membuatku ingin muntah!

Aku terus mengumpat dalam hati sambil menangis. Hanya cara inilah yang dapat menenangkan hatiku dan meredakan Tangisku.

Aku menangis sambil memeluk lututku, entah kenapa rasa sepi itu datang lagi.

Lengan jaket ferdy basah oleh air mataku. Aku butuh seseorang... seseorang untuk menemaniku sejenak saja.

Sungguh hatiku masih mengumpat tentang perempuan itu.

Linda Anggraini, kurasa Ia punya dendam padaku...

Karena dulu Ia sempat dijauhi orang terdekatnya Karena sifat buruknya terbongkar olehku.

Aku satu SMP dengannya, saat kelas 9 dulu, teman sebangkuku semasa kelas 8, mila menjadi teman segenknya.

Mila termasuk anak yang pintar. Linda selalu meminta mila untuk mengerjakan tugas-tugasnya. Ia memperlakukannya seperti babu.

Aku menyadari hal itu ketika aku melihat isi tas mila yang dipenuhi oleh bukunya.

Saat kutanya, mila tak menjawabnya dengan jujur.

Aku terus menyudutkannya hingga Ia mengaku, bahwa Ia diperlakukan tidak mengenakan oleh Linda.

Linda mengancamnya jika mila tak mengerjakan tugasnya.

Aku begitu geram padanya. Namun mila memintaku untuk diam. Aku menurutinya.

Namun aku geram ketika mendengar Linda menjelek-jelekan mila didepan teman segenknya di kantin saat mila tak bersama mereka.

Kau tau mila sedang dimana?

Ia sedang dikelas mengerjakan tugas-tugasnya Linda!

Dan Kau tau apa yang dikatakan Linda?

Ia mengatakan "mila itu bodoh dan pemalas, lihat aja deh. PR gampang gitu saja belum ngerjain, mana contek lagi sama gue"

Sumpah setelah mendengar perkataannya itu, aku refleks berdiri dan menjambak rambutnya.

Ia kaget dan langsung mencengkram tanganku. Setelah rambutnya ku lepas, Ia berdiri dan menatapku kesal. Tapi Aku lebih kesal.

"Eh jaga yah tuh mulut! Apa ngga kebalik hah?!" Teriakku yang memang sudah kesal tingkat akut.

"Eh siapa lagi ini anak" ucapnya sambil merapihkan rambutnya.

"Eh elu elu semua jangan percaya kata Linda! Yang sebebernya malah mila dijadiin babu sama dia! Mila disuruh ngerjain semua tugasnya dia!" Ucapku yang sudah kalap. "Bangke Lu!"

Sejenak kulihat wajah teman-temannya berfikir, mencari jawaban siapa yang benar dan salah.

"Aelah bilang aja lo sirik sama gue, udah lah gausah dipercaya guys" ucapnya cuek.

Kamfret, aku malah dicuekin.

Akhirnya, aku menariknya lengannya menuju kelas. Teman-temannya pun mengikuti kami.

Semua orang penasaran Apa yang sedang terjadi. Sehingga ketika sampai dikelas, banyak orang yang menonton kami.

Akhirnya perbuatan Linda terungkap.

Dan Akhirnya Mila berbebas.

Linda kala itu menjadi sorotan anak-anak. Ia dicibir oleh semuanya. Hingga temannya tak ada disampingnya lagi.

Ia menjadi sendiri Hingga kelulusan.

Aku tau Ia tak akan melupakan masalalunya itu.

Tapi Ia pantas mendapatkannya, karena itu kesalahannya.

Dan kini? Apa dia mau balas dendam padaku?

Linda! Silahkan saja, aku tak gentar sedikitpun!

"Hei!" Ucap seseorang memecah lamunanku.

****TBC****

__________________________________________

26 Mei 2016
Perona 👸

Thanks Ferdy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang