"Nayla?" Ucapku memastikan kalo gadis kecil yang lagi sibuk milih es cream itu adalah Nayla.
Gadis kecil itupun menoleh kearahku.
"Kakak cantik?" ucap Nayla lebih excited daripadaku.
Aku mengangguk, Diapun senyum kegirangan. Haduhh dede gemez ini minta dicubit pipinya.
Setelah membayar ke kasir, aku dan nayla memutuskan untuk duduk sejenak di luar minimarket.
"Kakak cantik rumahnya didaerah sini yah?" tanyanya sambil melahap es cream.
"Iyah, jangan panggil kakak cantik dong. Kakak Belum Kasih tau nama kakak yah?" ucapku.
Dia hanya menggeleng sambil menikmati es creamnya.
"Nama kakak Ayano Tateyama, panggil aja kak Ayano kalo ngga kak Aya" ucapku.
"Nama kakak susah banget yaah, kalo Ayano kepanjangan kak, aku panggilnya ka ano ajalah. Soalnya temen aku udah ada yang namanya Aya" ucap Nayla.
"Yaudahlah terserah kamu, oiyah kamu rumahnya disini juga?" tanyaku.
"Bukan ka, aku kesini cuma nemenin mamah main kerumah temennya. Karena aku bete aku minta jajan deh" terangnya.
"Sendirian aja? Mamah kamu ngga khawatir?" tanyaku.
"Ngga, soalnya aku udah biasa kesini, oiyah itu kak ano bawa apaan?" ucap Nayla.
Astaga aku lupaa, mamah kan nitip cemilan. Gara-gara ketemu Nayla nih sampe lupa.
"Oiyah kakak lupa, ini cemilan titipan mamah. Kakak duluan yah Nayla. Mau ikut main ngga kerumah kakak?" Ucapku.
"Ngga deh nanti mamah nyariin aku" jawabnya.
"Yaudah kakak duluan yah Nayla" ucapku lalu melambaikan tangan pada Nayla.
Saking excited nya ketemu Nayla sampe lupa kalo tujuan utama ku beli cemilan.
Semoga lain kali kita ketemu lagi yah Nayla.
Aku akhirnya sampe juga dirumah, ferdy lagi bantuin ayah berkebun. Dan cewek yang bareng dia tadi juga ikutan bantuin ayah.
Ukhh jadi sebel.
"Yang beli cemilan lamanya setahun" ucap ferdy meledekku.
Aku hanya berlalu tak menghiraukannya, terlihat sekejap wajah ayah yang tersenyum melihat tingkahku.
Ku berikan belanjaanku pada mamah dan langsung memasuki kamar. Aku langsung mandi dan berdandan rapih lalu pergi kerumah risa, meskipun kami janjiannya sore. Masabodo lah.
Setelah siap, Aku pamit pada ayah dan mamah.
"Mau ayah anterin ngga ay?" tanya ayah.
"Ngga usah yah, aku naik angkot aja" jawabku.
"Loh kok naik angkot, ayok gua anterin" ucap ferdy.
"Ngga, makasih." jawabku lalu pergi.
*****
Hari ini aku dianter ayah kesekolah. Kata ayah, Ferdy lagi ada urusan jadi ngga bisa ngejemput. Ayah juga sekalian nemuin walikelasku, bilangnya sih ada urusan. Ntah soal apa.
Aku rasa Ferdy ngga bisa jemput aku soalnya mau jemput pacarnya, abisnya tumben amat dia ngga jemput aku.
Saat tiba disekolah, aku berpisah dengan ayah setelah mengantarnya ke kantor. Aku langsung menuju kelas, karena upacara bendera akan segera dilaksanakan.
Seusai upacara, aku, risa, Lia dan anggi langsung menuju kantin. Karena jam pertama sampai ke tiga tak ada guru.
Katanya sih gurunya lagi diklat.
Setelah memesan minuman, kami duduk di pojokan kantin. Biar bebas gitu ngobrolnya.
"Ay lu udah putus sama Ferdy?" tanya anggi setelah kami duduk."Whatt?? Putus? Pacaran aja ngga" ucap Risa lalu tertawa terbahak-bahak, lalu ia kembali diam setelah ku keplak kepalanya.
"Dapet gosip dari mana lagi lu nggi" ucapku.
"Bukannya kalian pacaran dari malam terakhir MOS yah?" tanya anggi dengan begitu polosnya.
Sekarang Lia malah ikut tertawa bersama risa.
"Tuh kan ay, pada ngira lu pacaran. Terus lu kenapa ngira mereka putus nggi?" tanya risa setelah tawanya usai.
"Kemaren gua liat dia bonceng cewek. Kan selama ini yang dibonceng ferdy elu doang ay. Hehehe" ucap Anggi masih dengan kepolosannya.
Ekspresi Risa dan Lia kini berubah melongo. Mereka kaget.
"Wah jangan-jangan pacarnya lagi ay" ucap risa.
"Mana gua tau" jawabku.
"Yee gausah bete gitu dong mukanya" ucap risa lalu cengengesan.
Nih anak minta dikeplak lagi kali kepalanya.
"Weyy liat deh group line kelas" ucap Lia setelah menatap ponselnya.
"Kenapa dah? Gua ngga ada kuota" jawab risa.
"Angga sama Linda ciuman dikelas tadi pagi masa, omegatt mereka kelewatan" ucap Lia sedikit geram.
"Ihhh jijik banget sih" ucap risa.
Dengan setengah tak percaya, akhirnya aku membuka group kelas. Ternyata benar, mereka tengah membicarakannya.
Sunguh itu perbuatan yang tak pantas bagi seorang pelajar.
"Kata siapa lu Lia?" tanya anggi.
"Kata kambing" ucap Lia masih terpaku pada ponselnya.
Kami semua kaget, kambing? Lia memanggil rian kambing sampai kebiasaan.
Kami semua menatap lia heran."Loh kenapa?" tanya lia bingung saat kami menatapnya.
"Ehemm boledahh"
"Ciee ciee"
"Kambing dan Ayam"
"Ihh jadi mau deh punya panggilan sayang""Ihh maksud! Apaan kali dihh" ucap Lia.
"Padahalkan yang ngasih tau di group kelas itu si wawan deh bukan Rian" ucapku menaruh kecurigaan.
"Berarti.... Wih boledahh udah chatan personal" ucap risa.
"Dari kapan kalian jadiannya?" tanya Anggi tak luput dari kepolosannya.
Alhasil kami semua tertawa, anggi hanya kebingungan kenapa kami tertawa.
"Apa gua salah nanya?" tanyanya bingung.
"Ngga samasekali" jawab risa lalu kembali tertawa.
Ponselku bergetar, ternyata ada pesan line yang masuk.
Dan itu dari Ferina.
****TBC****
______________________________________________
3 September 2016
Perona 👸
KAMU SEDANG MEMBACA
Thanks Ferdy!
Teen FictionLelaki yang mengajarkanku arti sebuah ketulusan, lelaki yang sangat berarti dalam hidupku. Ferdy akan selalu ada dihatiku - Ayano Tateyama. Dia adalah wanita yang teramat aku sayangi, wanita yang mirip dengan ibuku. Aku ingin Ia selalu bahagia - Fer...