"Yaudah, yaudah kita ke ibu kamu. Ayok" ucap ferdy.
Kamipun caw ke rumah teman ibunya Nayla. Awalnya ibu nayla tak mengizinkannya ikut bersama kami, tapi setelah ferdy meyakinkannya nayla pun diizinkan. Ferdy emang paling bisa.
"Aya kamu bawa anak siapa?" tanya mamah kaget setelah kami tiba dirumah.
"Ini nayla mah, kita ketemu pas waktu liburan kemaren" jelasku.
"Duhh imutnya... Ikut bikin kue yuk sama tante" ajak mamah.
Nayla mengangguk antusias. Akhirnya kamipun pergi kedapur. Hanya tersisa ayah dan ferdy di teras.
"Yeayy kuenya udah jadi..." ucap mamah sambil meletakan kue diatas meja.
"Loh ayah sejak kapan bisa main ps?" tanya mamah bingung.
"Main ps mah gampang mah, mamah aja yang ngga pernah liat ayah main ps" jawab ayah.
"Kak ferdy penyebar virus nih" cletuk ferina.
"Kakak aku juga suka banget main ps, apalagi kalo bawa temennya kerumah, jadi rame banget kaya pasar" cerita nayla.
"Oalah kamu punya kakak? Cewek apa cowok?" tanya mamah.
"Cowok lah mahh" jawabku.
"Oiyah tante tumbenan bikin kue, ada acara apa nih?" tanya ferdy saat permainannya berakhir.
"Buat rayain pertama kalinya aya pacaran" ucap mamah.
"Ihh mamah apaan sih" ucapku.
"Ka aya serius baru pertama kali?" tanya ferina tak percaya. Aku hanya memberi anggukan.
"Ohh astagaaa, kalo kak ferdy ini mungkin udah kepuluhan kalinya" ucap ferina.
"Ember nih, ngga segitu juga kali" ucap ferdy lalu duduk disamping ferina. Ia dan ayah telah selesai bermain ps.
"Tante kayaknya kuenya enak, kapan dimakannya?" tanya nayla polos.
"Kamu udah lapar yahh, ayok dimakan" ucap mamah.
*****
"Ayaa cepetan nanti telat" teriak ferdy dari luar.
"Sabaarr ini lagi masukin bekel" jawabku sambil berteriak juga.
Yakk kali ini kami kesiangan gara-gara saluran air dirumah kami mampet, jadinya kita ngantri dan nungguin air penuh dulu.
Hampir saja kami terlambat sampai sekolah, Karena saat kami menaiki tangga menuju kelas, bel masuk berbunyi.
Saat kami memasuki kelas, suasana kelas menjadi gaduh.
"Ciee yang udah pasang status"
"Yailah Ampe telat aja barengan"
"PJ woyy" *pajak jadian
"Pasangan baru lagi, boledah nih kelas"
"Semoga ngga pacaran dikelas"
"Woy jangan mesum dikelas Luh yaa"
"Ehem ehem, ada yang patah hati nih"Seperti itulah kira-kira perkataan mereka saat melihat kami terlambat bersama.
Aku dan ferdy tak menghiraukan mereka dan bergegas duduk.
"Ay parah lu yah, cerita guamah gamau tau" ucap risa setelah aku tiba dibangku.
"Iyaah harus pokoknya" ucap Lia ikut-ikutan.
"Tuhkan bener pacaran" tambah anggi.
"Rumpi yeh pada, kepo bener dah" ucap ferdy. Lalu pergi keluar kelas bersama Akbar.
Mereka pergi keluar kelas bukan bolos lohh... Tapi manggil guru yang belom datang, soalnya hari ini jadwalnya mereka piket.
"Ay gua gamau tau, lu harus cerita sekarang!" ucap Lia setelah pindah ketempat duduk ferdy bersama anggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thanks Ferdy!
Teen FictionLelaki yang mengajarkanku arti sebuah ketulusan, lelaki yang sangat berarti dalam hidupku. Ferdy akan selalu ada dihatiku - Ayano Tateyama. Dia adalah wanita yang teramat aku sayangi, wanita yang mirip dengan ibuku. Aku ingin Ia selalu bahagia - Fer...