"Lo perduli sama dia?"
---
Happy reading!
.
.
.
.
.
●●●"Hhh kemana sih Ari?" Sejak kejadian kantin tadi Dea langsung menyusul Ari. Sebenarnya buat apa dirinya menyusul Ari? Toh, mereka hanya pacaran kontrak. Tapi, yang buat Dea ngebet banget buat ngejar Ari tu karna kepalan dan tatapan tajam Ari saat melihat dirinya. Dan tatapan tajam seakan seperti ingin ngebunuh terpancar jelas saat ia melihat Rafa.
Ada apa sebenarnya antara Rafa dan Ari? Apa mereka saling kenal? Itulah yang Dea ingin tanyakan. Dan juga Dea ingin menanyakan Alasan Ari yang selalu melarang nya bersama Rafa.Ia kembali berlari saat ditemukannya Segerombolan sahabat Ari. Dea harapi Ari ada di sana.
Ia segera berlari menuju ke arah segerombolan itu. Saat ia sampai, Dea mendapatkan tatapan-tatapan bingung dari keempat orang itu. Apa? Empat? Ari mana? Biasanya kan kalo ada masalah atau apa kek dia tetep ngumpul?
"Lak! Ari mana?" Lala diam lalu mengangkat bahunya.
"Rik? Han? Di?" Sama saja jawaban yang ia dapat. Mereka tidak tau keberadaan Ari. "Bukannya tadi dia mau nyusul lo?" Tanya Farhan.
"Gue gak tau dia mau nyusul. Lagipula tadi gue sama Rafa di kantin tuh sama si Lala juga. Gue liat dia tapi dia pergi gitu aja."
Farhan menatap Dea lekat-lekat. Tatapan nya lebih seperti sedang ingin mengintimidasi Dea sekarang.
" Lo peduli sama dia?" Dea terdiam sejenak. Dirinya peduli? Tidak!tidak sama sekali. Ia hanya ingin menanyakan alasannya." Gue cuman---"
" gue tanya lo peduli gak sama dia?" Ulang Farhan meskipun suaranya tetap biasa saja. Tapi, Bagi Dea ada tersirat kesesalan disana.
Ini kenapa lagi si Farhan?
"Gak tau." Dea tak tau ia peduli atau tidak. Tapi, jujur saja ia khawatir. Apa sama saja jika ia peduli juga sama Ari?
"Lo pergi aja. Ari juga gak disini." Setelah berkata seperti itu, Farhan berlalu pergi. Saat Farhan sudah ingin berbelok ke arah lorong sekolah,Dea masih saja menatapnya dengan tatapan bingung.
•••
Lo dimana?
Sent.
Farhan menghela nafasnya. Ari selalu saja membuat nya repot begini. Sampai-sampai ia harus berbohong dimana keberadaan Ari.
Tring!
ArivllAzkaB
•Tempat yang sama.Hft, tempat yang sama. Sama seperti saat Ari hanya butuh tempat curhatan,Perpustakaan. Saat Ari sedang dalam situasi seperti ini ia jarang sekali untuk mencurahkan nya kepada Dion, Riki, maupun Lala. Ia hanya bisa percaya sama Farhan. Sahabat nya dari jaman SD sampai sekarang. Jangan diragukan lagi, Farhan saja tau tentang dirinya sangat dalam. Sampai masa lalu Ari pun Farhan tau.Kecuali tentang Fafa. Farhan tidak tau masalah mengenai itu. Bukan Ari pilih kasih ia mau curhat ke siapa. Tapi, untuk mereka bertiga rasanya sungguh aneh saat masa lalu yang tidak ingin diingatnya kembali ia ceritakan lalu kembali larut ke dalamnya. Sepandai-pandai tupai melompat bakal jatuh juga, Ari tau pepatah itu. Nanti, jika rahasianya terbongkar mereka boleh memilih meninggalkan Ari atau tetap bertahan. Toh, ini juga salah Ari kan?
"Lo kenapa lagi sih? Berantakan gitu. Masih pengen idup gak si?" Sifat samping Farhan kalo udah sama Ari itu bawel nya minta ampun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love?
Teen FictionBagi Dea, Ari itu segalanya. Bagi Ari, Dea hanyalah Angan. Bagi Rafa, keduanya hanyalah khayalan.