9.Malam Mingguan

81 7 0
                                    

Happy Reading!
.
.
.
"Kalo lo lagi ngagumin gue bilang aja kali. Malam ini jadi saksi kalo lo salah satu pengagum gue,"

●●●

Ariinting
Temenin gue keluar yuk! Sekalian malam mingguan.

Clrzamadea
Males.

Ariinting
Ayolah De, masa lo gak rindu pacar lo ini.

Clrzamadea
Pacar? Sorry ya salah orang.

Ariinting
Jangan gitu dong :( kan aku sedih gak dianggap.

Clrzamadea
Lama-lama najis gue liat lo alay banget.

Ariinting
Makanya temenin gue nyet.

Clrzamadea
Yaudah, tapi lo traktir gue ya.

Ariinting
Gue jemput 30 menit lagi bye monyetquu

Dea menatap pesan terakhir Ari. Ia merasa jijik saat Ari memanggilnya dengan nama alay seperti itu. Ia bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan ke arah lemari. Ia memilih-milih baju mana yang akan dia pakai. Tatapannya jatuh pada baju kaos putih dengan tulisan Love yourself dan juga celana jeans. Ia tersenyum lalu dengan cepat menggantinya. Ia lebih memilih mengikat rambutnya dengan gaya pony tail. Tangannya bergerak mengambil tas selempang hitamnya dan juga topi hitam polos. Ia memasukkan topinya ke dalam tas yang cukup lah untuk menyimpan topinya itu. Tak lupa ia mengambil earphone nya. Siapa tau ia bosan kan.

Dengan polesan tipis bedak di wajahnya dan juga bibir nya hanya ia lapis dengan polesan lipgloss miliknya. Saat memastikan dirinya kini telah siap ia keluar dari kamarnya.

"Duh, rapi banget si adek gue.mau kemana? Ngapel ya? Bareng pacar? yah gue terlampaui oleh adek gue,"

Dea mendengus saat Dio memergokinya dengan dirinya yang rapi kali ini.

"Diem deh, gue mau jalan. Dan apa tadi lo bilang? Ngapel? Sorry ya gue cuman makan nemenin Ari." Ucapan Dea membuat Dio tersenyum jahil.

"Ari udah sah jadi pacar lo ni ceritanya? Yahh gue jomblo sendiri deh kalo adek gue udah ada yang punya,"

" Cuman nemenin kali! kenapa lo nyimpulin gue pacaran dengan dia? Makanya cari cewek sana! Ganteng-ganteng tapi gak laku. Eh? Ups gue keceplosan," Dea cengengesan lalu berubah menjadi menggeram kesal saat satu bantal sofa mengenai kepalanya. "BANG DIO!!!!"

"Hm?" Dio hanya bergumam sambil memakan cemilan nya. " Mimpi apa gue punya abang miring kek gini? Udah ah males debat gue pergi dulu,"

" Pergi sana lo gak pulang juga gak apa-apa. Asalkan jangan kangen gue aja sih,"

Dea menatap nya dengan tatapan gue-gak-kangen-lo-jangan-geer .

•••

" Lama banget sih, lumutan gue." Gerutu Ari saat 15 menit yang setelah ia datang Dea baru memasuki mobilnya. "Yaelah 15 menit juga. Bawel banget sih," Ari menggeram lalu menjalankan mobilnya.

Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang