Tak kusangka, ternyata kak Eunwoo menyukaiku!
Apakah itu alasannya dia sering datang ke kelasku?
"Maukah kamu berpacaran denganku?" Kak Eunwoo
Belum sempat aku menjawab, kak Eunwoo sudah berbicara.
"Kamu tidak harus menjawab sekarang. Pikirkanlah dengan baik. Jawablah saat keadaanmu sudah lebih baik."
Tepat setelah dia mengatakan itu, tiba2 Rayoung dan adikku, Yeonjoo, masuk. Orangtuaku? Mereka selalu sibuk. Tapi aku merasa tenang kalau ada Yeonjoo.
"Eonni! Makanya aku sudah bilang agar makan lebih banyak dan tidur lebih lama. Lihatlah akibatnya!" Yeonjoo
"Ternyata tidak hanya kami yang mengingatkanmu. Dengarkan juga adikmu, Chanjoo! Kami melakukan ini karena kami khawatir padamu." Rayoung
Mereka benar2 khawatir padaku...tapi yang kukhawatirkan bukan diriku sendiri, melainkan Bin.
"Rayoung, Bin...dimana Bin?" Kataku
"Kamu ini..." aku menyelanya sebelum dia sempat menyelesaikan kalimatnya.
"Kumohon, Rayoung. Katakan dimana dia!"
Rayoung mengambil nafas panjang kemudian menjawab pertanyaanku. Dia tampak terpaksa sewaktu menjawabku.
"Dia ada di luar. Bersama Rocky dan Jaerin."
"Benark..." kali ini giliran Rayoung yang menyela.
"Tapi saat ini dia tidak bisa bertemu denganmu. Kalau ingin aku jujur, dia sendiri yang bilang bahwa dia tidak ingin bertemu denganmu."
"Kalau begitu, kenapa...kenapa dia tadi...?"
Rayoung terkejut mendengar kata2ku yang sebenarnya tidak begitu jelas.
"Seonbae! Kau bilang padanya?!" Rayoung
"Lebih baik mengatakan kebenaran daripada berbohong." Kak Eunwoo
"Jadi sebenarnya kalian bermaksud merahasiakan hal itu dariku?" Tanyaku
"Mian, Chanjoo. Aku tidak ingin kamu sakit hati dan menjadi lebih terpuruk lagi. Tapi seonbae-mu yang bodoh ini malah mengatakannya!" Kata Rayoung lalu dia memukul kepala kak Eunwoo yang dilanjutkan dengan 'aduh'-an kak Eunwoo.
"Kalau begitu, kenapa dia tidak ingin menemuiku? Kau pasti tau alasannya kan, Rayoung?"
**
Sudah lebih dari sebulan sejak aku keluar dari rumah sakit (memang, sih, hanya tidak lama aku berada di RS). Sekarang, aku merasa jauh lebih baik. Aku sudah tidak terlalu memikirkan Bin...mungkin begitu.
Aku akan menjawab pernyataan cinta dari kak Eunwoo. Sekarang jam pulang sekolah, saat kami berdua sama2 tidak memiliki kegiatan baik klub maupun OSIS.
"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya kak Eunwoo bingung.
"Aku...ingin menjawab pernyataanmu saat di rumah sakit."
"Benarkah?! Jadi...bagaimana? Maukah kamu...?"
"Ya, aku mau.." aku bermaksud menjawab dengan lebih lengkap dan jelas, tapi kak Eunwoo sudah memelukku lebih dahulu.
"Terima kasih, Chanjoo...terima kasih sudah memilihku. Aku berjanji tidak akan membuatmu sedih, apalagi menangis."
Dengan begini, aku bisa lebih cepat menghilangkan perasaanku pada Bin.
**flashback**
"Kau pasti tau alasannya kan, Rayoung?" Kataku
"Sayangnya akupun tidak tau. Dia hanya bilang kalau dia tidak ingin menemuimu." Rayoung.
"Kalau begitu, bisakah aku bicara dengan Rocky?"
"Tentu. Tunggu sebentar, akan kupanggilkan dia."
**
"Ada apa?" Rocky
"Apa dia benar2 tak ingin bertemu denganku?" Tanyaku pada Rocky.
"Ya."
"Tapi, tapi dia akan tetap mengikuti kegiatan klub, kan?"
"Dia tidak bilang apa2 tentang itu..."
"Begitu...aku ingin minta tolong 1 hal, Rocky."
"Apa itu?" Rocky dan yang lain dalam kamar tampak kebingungan.
"Tolong katakan padanya...apapun yang terjadi, aku akan terus mengkhawatirkannya walau mungkin aku tak berhak. Karena aku menyukainya. Ah, maaf...tolong jangan bilang bahwa aku menyukainya."
"Baiklah. Aku janji." Rocky
**
Sudah sebulan sejak aku berpacaran dengan kak Eunwoo.
Tapi, aku masih mengikuti kegiatan klub dan melakukan tugasku sebagai manajer, sedangkan kak Eunwoo tetap giat dalam OSIS. Aku pun masih sering bertemu dengan Rocky di ruang klub maupun saat jam istirahat.
Bin? Dia tidak pernah datang latihan, tapi dia tetap datang ke sekolah dan mengikuti pelajaran. Memang, ada hari2 dimana dia tidak masuk sekolah.
Saat jam istirahat, tepat sebelum kak Eunwoo datang, aku berbincang-bincang dengan Rayoung.
"Jadi, hari ini kalian akan kemana? Hm?" Rayoung
"A-apa maksudmu?"
"Jangan berpura-pura seperti itu! Sudah tentu untuk perayaan sebulan kalian jadian!"
"Ehm, sebenarnya hari ini kami berdua sibuk, jadi kami tidak akan pergi kemana-mana hari ini." Jawabku
"Yah, tidak seru!"
"Ah, tapi, hari Sabtu nanti kan sekolah libur. Kami akan pergi ke taman ria bersama di hari itu!"
"Ooh! Benarkah? Jadi nanti, kalian akan naik bianglala, lalu saat tiba di puncak kalian akan K-I-S-S muachhh!!" Goda Rayoung
"Aduh, Rayoung kamu ini apa2an sih?! Itu tidak mungkin!" Kataku. Aku yakin sekarang wajahku sudah semerah kepiting rebus(udang kan sudah mainstream. Lagipula aku lebih suka kepiting. Haha).
"Tentu saja itu mungkin! Kau dan kak Eunwoo kan berpacaran!" Rayoung
"Ya? Aku kenapa?" Tiba2 kak Eunwoo sampai di kelas kami. Tapi tampaknya dia tidak mendengar percakapan kami. Baguslah.
"Ah, sunbae! Selamat atas sebulan kau dan Chanjoo jadian!" Rayoung
"Terima kasih, Rayoung" kak Eunwoo
"Ah, ngomong2, bagaimana perasaan fans kakak hingga saat ini ya?" Rayoung
Seperti yang pernah kukatakan, kak Eunwoo itu sangat tampan, tentu dia punya banyak penggemar. Mereka pasti sangat ingin menjadi pacarnya, sayangnya akulah yang mendapat penghargaan tsb. Tidak hanya menjadi pacarnya, bukannya ingin menyombongkan diri, tapi dialah yang menyatakan perasaannya padaku, bukan aku menyatakan perasaan padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
If Only 2 (ASTRO FF) ✅
FanfictionApakah mimpi benar suatu pertanda? Sebelum mimpi itu berakhir, aku ingat, dia berkata "Kita akan bertemu lagi". -Jo Chanjoo Story by Rytsusa & Jo_Chika -Cover picture owned by ASTRO (Official)-