P8

413 49 0
                                    

Setelah kencan kami di taman ria utk merayakan sebulan kami pacaran, Kak Eunwoo kadang datang ke rumahku. Waktu itu memang kali pertama dia datang ke rumahku.

Tapi, saat dia berada di rumahku, dia lebih sering berbicara dengan Yeonjoo. Yang pacar siapa sih?

Oops, bukannya aku cemburu, ya!

Lagipula, setelah beberapa minggu berlalu, aku masih memikirkan arti "maaf" dari Bin waktu itu. Bukannya hilang, perasaanku padanya malah bertambah besar.

Saat di sekolah, aku sering bertemu Rocky dan Jaerin. Kami sering berbincang walau hanya sesaat, membahas hal2 kecil seperti tugas dan semacamnya.

Tapi kali ini berbeda.

Saat jam istirahat, di perjalanan ke kantin bersama Rayoung dan kak Eunwoo, aku bertemu Rocky dan Jaerin. Kalau dulu Bin bersamaku atau Bin bersama mereka, sekarang tidak keduanya.

Karena ini tampak penting, hanya aku dan Rayoung yang dipanggil. Kak Eunwoo diminta untuk pergi lebih dulu ke kantin, tapi dia memaksa agar menunggu dan berdiri agak jauh dari kami, memastikan dia tak bisa mendengar pembicaraan kami.

"Jaerin, sekarang aku sudah tau alasan Bin kadang tidak masuk sekolah." Rocky

"Kamu tau kan, kalau Bin punya adik?" Jaerin

"Ya, kami tau, sekarang, bisakah kita langsung ke intinya?" Tanya Rayoung tak sabar.

"Jadi begini, sebenarnya, adik Bin sudah sejak lama terbaring di rumah sakit karena koma." Rocky

Walau tak bersuara, tapi aku yakin ekspresiku menunjukkan bahwa aku terkejut. Aku tau Bin punya adik, tapi dia tidak pernah menceritakan hal ini padaku. Dan aku yakin, begitu pula pada Rocky.

"Aku sudah menduga bahwa kau pun tidak tau mengenai hal ini." Rocky

"Kenapa tiba2 dia menceritakan hal ini padamu?" Tanyaku

"Sebenarnya, itu pun terjadi secara tidak sengaja." Jaerin

Aku dan Rayoung kaget. "Tidak sengaja?"

"Bukan tidak sengaja juga sih, tapi aku rasa suasana hatinya waktu itu memaksa dia untuk mengatakannya. Oh ya, sebenarnya, waktu itu dia sempat datang ke ruang klub." Rocky.

"Kalau begitu, kenapa dia tak menemuiku?" Tanyaku. Seakan tak mendengarku, Rocky terus berbicara.

"Awalnya dia berbicara tentang taekwondo. Karena dia tidak bisa ikut latihan, dia minta aku mengajarkannya saat dia ada waktu luang. Aku tanya, bagaimana bisa tau kalau dia ada waktu luang? Dia menjawab dia akan meneleponku."

"Lalu? Aku kan ada disitu, kenapa aku bisa tak tau dia datang?" Tanyaku lagi

"Kalau tak salah, waktu itu kau sibuk, tapi aku lupa sibuk apa." Rocky

"Jadi? Bagaimana sampai dia menceritakannya?" Tanya Rayoung penasaran

"Setelah bilang dia akan meneleponku, aku tanya 'kamu akan kemana sekarang?', tapi tak dijawab. Aku tau Bin punya pacar, yah, aku juga ada di kantin waktu itu. Aku tanya lagi, 'apa kau mau kencan dengan pacarmu?' lalu dia menceritakan semuanya..." rocky

"Ah, cukup basa-basinya! Aku sudah tidak sabar nih!" Rayoung

Padahal ini bukan tentang dia, kenapa dia yang begitu bersemangat? Yah, itulah Rayoung.

"Ini juga sudah mau masuk. Jadi begini, Sua, adik Bin yang tengah koma, akhir2 ini keadaannya tampak memburuk. Semuanya khawatir, terutama Bin. Bin yang biasanya selalu menemani Sua karena orang tua mereka sibuk tentu sangat takut kalau2 dia akan kehilangan Sua. Karena orang tua mereka tak bisa menemani Sua, Bin pun menggantikan mereka tinggal di rumah sakit bersama Sua sehingga dia tak bisa pergi ke sekolah."

"Ngomong2, kenapa Jaerin bisa tau soal ini?" Tanyaku

"Karena aku tidak pernah memiliki rahasia dengan Rocky" Jaerin

"Oh..." aku menatap Rocky yang berdiri di belakang Jaerin, dia memakai bahasa isyarat yg kira2 artinya 'jangan bilang'.

"Terus hari Sabtu dan Minggu dia di RS terus dong?"tanya Rayoung

"Harusnya sih begitu" Rocky.

"Aku kurang yakin akan hal itu" Kataku. Mereka terdiam. Sebelum mereka bertanya aku sudah menjawab.

"Karena waktu itu aku melihatnya di taman ria. Saat aku pergi dengan kak Eunwoo ke taman ria. Aku sempat berbicara dengannya."

"Benarkah? Apa yang kalian bicarakan?" Rocky

"Hanya...hal yg tidak penting. Dia pergi bersama pacarnya waktu itu."

"Astaga...kau yakin matamu tak salah?" Tanya Rayoung tak percaya

"Tentu saja! Lagipula, seperti yg kubilang tadi, aku bicara dengannya. Jadi tak mungkin aku berhalusinasi."

"Mungkin kau sakit?" Rocky

"Aku tidak sakit! Apakah memang benar yang dikatakan Bin kalau adiknya sakit? Atau sebenarnya dia berbohong?"

Semuanya diam, tak ada yang bisa menjawabku.

"Apa kalian masih lama?" Tanya kak Eunwoo yang tiba2 muncul di belakangku "waktu istirahat bisa2 selesai sebelum kita makan" lanjutnya.

"Ah, mianhae oppa, kami akan segera..."

"Kami sudah selesai, maaf mengganggu kalian" Rocky memotong pembicaraan.

Selesai apanya?!

Saat kami akhirnya akan pergi ke kantin, waktu aku berjalan melewati Rocky, dia berbisik "kita lanjutkan pembicaraan ini nanti."

***

Beberapa hari sudah berlalu. Hari ini, Bin tak datang ke sekolah. Apakah dia benar berada di RS sekarang?

Jam pelajaran berlangsung begitu cepat, setelah pulang sekolah, aku ada kegiatan klub(sebagai manajer) dan kak Eunwoo ada kegiatan OSIS. Biasanya kak Eunwoo akan mengantarku pulang ke rumah, tapi tampaknya hari ini tak bisa karena dia sangat sibuk.

Sebelum pulang ke rumah, aku berbicara dengan Rocky.

"Ada kabar baik dan kabar buruk. Entah itu untuk kita atau bukan." Rocky

"Mwo? Apa maksudmu?" Tanyaku

"Kabar baiknya, entah bagaimana, Sua sudah sadar dari koma. Aku mendapat SMS tadi dari Bin."

"Serius?! Itu berita bagus! Lalu kabar buruknya?" Tanyaku antusias

"Tidak tau kenapa, padahal Bin selalu sabar menemani Sua, tapi dia malah menyuruh Bin agar 'berhenti menemaninya apapun yang terjadi'."

If Only 2 (ASTRO FF) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang