P9

386 48 0
                                    

Kalau biasanya dalam seminggu kurang lebih dia tak masuk 2 kali, minggu ini catatan kehadiran Bin terisi penuh. Hanya saja dia tidak mengikuti kegiatan klub.

Bin tampak sangat lesu akhir2 ini. Aku pun menjadi lebih khawatir padanya, dan tampaknya kak Eunwoo menyadari keanehan tsb.

"Kau kenapa akhir2 ini? Kau tampak tidak fokus...seperti waktu itu. Ada masalah apa?" Tanya kak Eunwoo.

"Tidak ada apa2 oppa." Jawabku.

"Kau yakin? Ceritakanlah padaku."

"Aku sungguh tidak apa2. Percayalah padaku."

"Baiklah. Tapi kalau ada yang membuatmu bimbang, katakanlah padaku sejujurnya. Aku tak akan marah padamu."

"Ya oppa. Aku janji."

Aku tidak mungkin menceritakan hal ini padanya. Ini tentang Bin, jadi tak mungkin kan aku bercerita tentang namja lain saat aku tengah berpacaran dengannya?

*** Bin ***

Aku benar-benar sial.

Perempuan yang kusukai berpacaran dengan orang lain.

Sekarang, adik perempuan yang kujaga dengan baik saat dia sakit dan saat orang tua kami sibuk malah menyuruhku agar berhenti mengurusnya. Memangnya dia bisa apa tanpa aku?

Saat ini aku di rumah sakit, menemani adikku yang sadar dari koma beberapa waktu yang lalu. Tapi hari ini pun dia menyuruhku pergi.

"Oppa, pergilah. Tak ada gunanya kau berada di sini." Sua

Aku tak menjawabnya, karena aku tak mempunyai sedikitpun niat untuk beranjak pergi dari sini.

"Oppa! Dengarkan aku!" Sua

"Berikan aku alasan terlebih dahulu sebelum mengusirku yang sudah lama mengurusmu menggantikan orang tua kita yang sibuk." Balasku ketus

"...Kau benar2 ingin tau alasannya?"

"Bukan ingin tau, tapi kalau kau memang ingin mengusirku, berikan alasan yang baik agar aku pun punya alasan untuk pergi."

**

Setelah hari dimana dia masuk tanpa satu kali pun absen dalam beberapa minggu, tiba harinya Bin kembali absen. Tentu saja aku penasaran kenapa bisa begitu.

Saat pulang sekolah, hari ini ada kegiatan klub, tapi tidak ada kegiatan OSIS. Kak Eunwoo menungguku hingga selesai kegiatan klub, tapi sebagai penutupan kegiatan klub hari ini, Rocky memberiku kabar yang terlalu mengejutkan dan menyakitkan untuk dicerna otak dan hatiku.

"Maaf mengganggu saat berpacaran kalian, tapi, ini sangat penting." Rocky

"Tentang apa memangnya, hingga kau harus mengganggu kami? Kau tau kan kalau kebetulan aku sedang ada waktu lowong hari ini?" Kak eunwoo

Aku hanya diam mendengar mereka berdebat. Hingga satu kalimat terucap oleh Rocky.

"Ini tentang Bin." Rocky

Ada jeda sesaat sebelum kak Eunwoo berbicara.

"Memangnya kenapa dengan dia? Dia kan sudah tak ada hubungannya dengan kita." Kak Eunwoo.

Aku tetap diam.

"Tentu ada hubungannya. Karena Chanjoo jelas2 masih menyukainya. Aku yakin kau pun menyadarinya." Rocky

Aku tersentak mendengar hal itu. Ya, hingga saat ini aku masih menyukainya. Tak sedetik pun perasaan ini hilang. Yang tak kuduga adalah kak Eunwoo.

"Kalau ingin jujur...ya, aku menyadarinya." Kak Eunwoo

"Kalau begitu sekarang kalian dengarkan aku baik2." Rocky

Aku membalasnya dengan anggukan.

"Jadi begini, baru saja aku mendapat pesan dari Bin. Bin akan pindah sekolah."

APA?!

"T-tapi...kenapa?" Kataku tak percaya

"Adiknya Sua sudah sadar dari koma, dan dia pun ingin bersekolah. Tapi tempatnya jauh dari sini. Tak bisa dipungkiri bahwa Bin tetap ingin menjaganya walau dia sering disuruh menjauh oleh Sua."

Aku tak tau bagaimana harus merespon hal ini.

"Hari ini dia melakukan persiapan pindah, karena itu dia tidak masuk. Bagaimana, apa kau hanya akan diam mendengar hal ini, Chanjoo?"

Aku harus bagaimana?

Aku sendiri tak yakin apa yang harus kulakukan.

"Kesempatanmu hanya sekali saja. Dan hanya satu yang boleh kau pilih." Rocky

Aku bimbang. Aku merasa seperti berada di ujung tanduk.

Aku memang menyukai Bin, tapi sekarang aku berpacaran dengan kak Eunwoo.

"Akan kuberitahu 1 hal, mereka sudah berada di bandara dan berangkat tak lama lagi, dan dari sini ke bandara waktunya cukup lama. Waktumu tak banyak. Jika kau memilih Sunbae-mu itu, tinggalah disini dan pulanglah ke rumahmu dengan diantar olehnya. Jika kau memilih Bin, ikutlah denganku ke bandara, aku akan mengantarmu." Rocky

Apa yang harus kulakukan?

Tiba2 kak Eunwoo berbicara.

"Ikutilah kata hatimu."

Apa...kenapa dia berkata seperti itu?

"Aku tak ingin menyusahkanmu. Aku sudah cukup menyusahkanmu dengan merusak hubuganmu dengannya."

"Tapi, kau tidak melakukan kesalahan apapun, oppa..."

"Tidak, aku telah sejak lama melakukannya. Sudah lama aku tau bahwa kau menyukainya, tapi aku bertingkah seakan aku tidak tau."

Jadi, selama ini yang kulakukan sia-sia..? Menyembunyikan perasaanku terhadap Bin padahal dia mengetahuinya sejak dulu?

"Maafkan aku karena tidak memberitahumu sejak dulu. Padahal, adikmu Yeonjoo sudah memperingatkanku akan hal ini..."

Bahkan Yeonjoo pun tau?! Aku tidak menyangka...

Tanpa kusadari air mataku menetes.

Kak Eunwoo menatapku dalam2, aku bisa melihatnya dengan jelas.

"Kumohon, jangan menangis...aku tak ingin melihat gadis yang kusukai menangis."

"Oppa, aku..."

"Sekarang aku bukan lagi oppa-mu, karena itu pergilah. Berbahagialah dengannya...demi diriku juga. Kebahagiaanmu selamanya akan menjadi kebahagiaanku. Tapi berjanjilah 1 hal padaku."

If Only 2 (ASTRO FF) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang