Setelah kelas gabungan tsb kak Eunwoo memang jadi sering datang ke kelasku, aku pernah ditanyai Bin tentang siapa dia, tapi kujawab bahwa dia hanya seorang senior. Aku kan, menyukai Bin, bukan kak Eunwoo. Bagaimanapun juga, aku tidak ingin Bin salah paham terhadap hubunganku dan kak Eunwoo.
Saat istirahat siang baru dimulai, aku sedang berbicara dengan Rayoung dan Bin lalu seperti biasa kak Eunwoo datang ke kelas.
"Annyeong Chanjoo, mau makan siang denganku di kantin hari ini?" Ajak kak Eunwoo
"Mianhae seonbae, aku sudah janji untuk makan dengan Bin dan Rayoung." Jawabku
"Begitukah?" Kak Eunwoo melihat Bin dan Rayoung "kalau begitu dengan mereka saja. Tidak apa2 kok!" Katanya
Entah kenapa Bin tampak kesal.
"Apa kau tidak punya teman sampai kau harus mengajak Chanjoo?" Bin
"Kau sendiri?" Balas kak Eunwoo
Memang sih, kenapa kak Eunwoo tidak makan dengan teman yg seangkatan dengannya?
"Kau kan banyak penggemar, bagaimana kalau kau makan dengan mereka?" Tanya kak Eunwoo pada Bin.
"Aku makan dengan siapa itu urusanku!" Bin marah dan memukul meja.
Astaga, ini kan hal kecil! Kenapa mereka harus berkelahi?!
"Kalian, jangan bertengkar! Kasihan Chanjoo! Lebih baik aku dan Chanjoo saja, kalian berdua tidak usah." Kata Rayoung
Bin terdiam.
"Maaf sudah membuat keributan, Chanjoo. Maukah kau memaafkanku dan mempertimbangkan tawaran makanku denganmu?" Kak Eunwoo
"Masih sempat2nya juga." Rayoung
"Diamlah, Rayoung. Tidak apa2 seonbae. Ayo kita makan sama2." Kataku
"Sudahlah, aku tidak ikut. Kalian saja" Bin
"Oh, ayolah Bin. Kau marah karena hal kecil seperti ini?" Kataku
Bin tidak menjawab dan pergi ke kerumunan penggemar yang menanti untuk makan siang dengannya. Padahal, aku pun ingin makan siang dengannya...
**di kantin**
"Kamu mau makan apa? Biar aku yang bayar" kak Eunwoo
"Aku juga dibayar kan?" Kata Rayoung yang berusaha memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan
"Ah, ya, tentu" jawab kak Eunwoo
"Aku makan paket 1 saja. Terima kasih seonbae." Kataku
Di saat sedang makan, aku terus memikirkan Bin. Kenapa dia seperti itu tadi?
**
"Bin, ayo ke ruang klub sama2" kataku
"Maaf, aku akan terlambat ke klub. Pergilah duluan" Bin
Aku membalasnya dengan anggukan.
Tapi, meskipun kegiatan klub sudah selesai, Bin tak kunjung datang. Malamnya, aku menelepon Bin tapi tidak dapat terhubung.
***
"Bin, kenapa kau tidak ke klub kemarin?" Tanyaku di kelas pagi2, tapi dia tidak menjawab.
Saat jam pelajaran dimulai, jam pertama kosong karena guru yg seharusnya mengajar tidak masuk. Biasanya saat jam kosong, aku, Bin dan Rayoung pasti akan berbincang2 dan membahas hal2 bahkan yang tidak begitu penting. Tapi, Bin malah keluar kelas dengan 2 orang perempuan yang kuduga seorang dari kelas kami dan seorang lagi dari kelas lain (aku memang tidak bisa menghafal nama dan wajah org yang tidak kukenal baik).
Saat istirahat siang, Bin belum juga kembali. Aku pun berencana makan siang bersama Rayoung, tapi Rayoung membuat janji dengan kak MJ yang dikaguminya. Aku pun makan siang bersama kak Eunwoo di kantin.
"Sebenarnya mereka kemana? Tumben mereka tidak ada, biasanya mereka selalu bersamamu." Tanya kak Eunwoo.
"Rayoung ada janji dengan orang lain, sedangkan Bin...aku tidak tau dia kemana."
"Begitu? Tadi di perjalanan menuju kelasmu, aku melihatnya bersama 2 org perempuan."
Memang benar begitu.
"Tapi kemudian yang seorang pergi dengan wajah kesal sedangkan yang lainnya tampak begitu senang." Tambah kak Eunwoo.
Dia membuatku semakin khawatir.
Hingga pelajaran selesai, Bin tidak kembali ke kelas. Aku memutuskan untuk menunggunya karena tasnya masih ada, kemudian dia pun kembali.
"Darimana saja kamu?" Tanyaku pada Bin. Tapi dia tak menjawab.
"Aku begitu khawatir padamu, kenapa kamu tidak menjawabku?" tambahku.
Setelah jeda selama 5 detik, Bin pun berbicara.
"Kenapa kamu khawatir padaku? Bukankah kamu punya kak Eunwoo untuk kamu khawatirkan?"
Air mataku pun menetes.
Aku segera pergi meninggalkan Bin tanpa mengatakan sepatah kata pun.
Padahal kak Eunwoo tidak ada hubungannya dengan semua ini.
*** Bin ***
Aku sudah mengatakan hal yang kejam padanya. Ini lebih baik, agar dia bisa segera bahagia, sebab aku hanyalah seorang pengganggu.
Tapi kenapa? Kenapa kamu menangis?
"...sial!" Kataku sambil meninju dinding.
***
Sejak kejadian itu, aku terus menghindari Bin. Aku bahkan menukar tempat dudukku dengan orang lain walau hal itu tidak diperbolehkan.
Aku tidak tau bagaimana aku harus bersikap di depan Bin. Hingga saat ini pun, aku masih memikirkan kata2nya waktu itu.
***
"...joo. Chanjoo!"
"Ah! Rayoung? Maaf..."
"Kamu tidak apa2? Kak Eunwoo sudah sejak tadi menunggu utk pergi ke kantin."
"Mianhae, sekarang aku tidak lapar dan tak ingin kemana2."
"Kalau begitu kami akan segera kembali."
Alasanku tetap berada di kelas adalah Bin. Sebenarnya aku ingin bicara dengannya, tapi aku tak tau saat yang tepat, karena sekarang dia sedang bersama seorang perempuan. Perempuan yg sejak wktu itu terus bersama Bin di hari Bin mulai bersikap aneh.
Tiba2 mereka keluar.
Tak lama kemudian, Rayoung dan Kak Eunwoo kembali ke kelas. Dengan cepat Rayoung berjalan ke arahku.
"Chanjoo, tutup telingamu sekarang!" Rayoung
Eh?
Belum sempat aku memproses apa yang dikatakan Rayoung, tiba2 seorang perempuan (yg kuduga dari kelas kami juga) masuk.
"MOON BIN SUDAH PUNYA PACAR! MEREKA BARU SAJA MENGUMUMKAN HUBUNGAN MEREKA TADI DI KANTIN"

KAMU SEDANG MEMBACA
If Only 2 (ASTRO FF) ✅
FanfictionApakah mimpi benar suatu pertanda? Sebelum mimpi itu berakhir, aku ingat, dia berkata "Kita akan bertemu lagi". -Jo Chanjoo Story by Rytsusa & Jo_Chika -Cover picture owned by ASTRO (Official)-