P2

714 58 1
                                    

Sedang apa aku disini?

Yup, aku sedang berada di ruang klub taekwondo.

**beberapa menit yang lalu**

"Kenapa aku harus menjadi manajer klub taekwondo?" tanyaku pada Bin

"Yah, sekalian saja kan. Kamu juga belum memilih klub." jawabnya.

"Aku juga ingin bersamamu lebih lama lagi."

DEG. Tiba2 jantungku berdebar kencang.

"Kamu pasti sudah biasa bersama perempuan, makanya kamu lancar saja ngomong denganku."

"Ya, aku punya seorang adik perempuan. Aku disuruh mempelajari cara2 mendekati seorang gadis."

"Wah, beneran? Aku tidak menyangka!"

Dia membalasku dengan senyuman.

Tiba2 aku teringat mimpiku, terutama bagian dimana dia mengatakan bahwa kami akan bertemu lagi...tapi kenapa pertemuannya harus berlanjut seperti ini?

Entah bagaimana pembicaraan pun berlanjut dan membuat kami semakin mengenal satu sama lain...padahal aku tidak berniat untuk jadi lebih dekat dengannya.

Tiba2 bel tanda pulang sekolah berbunyi, menandakan pergantian waktu menjadi waktu untuk kegiatan klub.

***

Aku tidak mengerti bagaimana cara kerja manajer. Dan aku baru tau kalau ternyata manajer itu sama dengan pembantu! Yang kulakukan adalah mengepel lantai dan bersih2...menyedihkan. Padahal aku sendiri jarang bersih2 di rumah.

Sementara aku sibuk bersih2, Bin malah mendapat teman baru yang juga anggota klub taekwondo. Namanya Rocky. Dia sudah punya teman sedangkan aku, teman yang kupunya baru dia! Ya, bukannya aku menganggap dia temanku, sih.

***

Aku berjalan keluar sekolah bersama Bin dan Rocky.

"Rocky, kenapa kamu masuk klub taekwondo?" aku bertanya padanya. Tumben ya?

"Aku sudah lama menekuni taekwondo. Ah, ngomong2, kalian di kelas seni kan? Aku pun begitu, kelasku di sebelah kalian." jawabnya "kalau Bin dan kamu, Chanjoo, kenapa?"

"Aku sih suka aja." jawab Bin

"Aku dipaksa Bin." jelasku. Tapi Bin malah mengacak rambutku, menandakan dia tak suka. Tapi benar kan?

Di perjalanan, kami berbicara banyak. Hingga akhirnya kami berpisah di sebuah persimpangan karena arah pulang yang berbeda.

**

Keesokan harinya, Bin tidak masuk sekolah. Aku tidak tau kenapa. Saat aku tengah duduk memandang langit saat jam istirahat (berhubung tempat dudukku dekat jendela yg menghadap ke gerbang sekolah), tiba2 seorang yeoja yang juga sekelas denganku dan Bin mendatangiku.

"Hai, kamu yang kemarin cari perhatian itu ya?" kata yeoja itu. Apakah dia juga salah satu penggemar Bin kemarin?

"Apa maksudmu?" kataku dengan nada sinis.

"Ah, maksudku, yah, kemarin kamu begitu menyolok di depan papan pengumuman. Aku tidak bermaksud buruk kok. Aku hanya ingin jadi temanmu." katanya

"Aku pun kemarin tidak bermaksud begitu, tapi beneran lho, Moon Bin benar2 mirip dengan lelaki yang ada di mimpiku."

"Berarti kalian memang sudah ditakdirkan untuk bertemu! Senangnya!" yeoja itu tampak kegirangan "ah, maaf, aku sebenarnya tertarik dengan hal2 mengenai takdir, tapi aku juga tipe yang realistis kok. Eh, realistis itu maksudnya apa? Haha."

Aduh...yeoja yang aneh. Tapi dia menarik.

"Oh, kamu pasti belum mengetahui atau lebih tepatnya mengingat namaku. Namaku Shin Rayoung. Salam kenal Jo...eh, Chan apa?"

"Chanjoo. Jo Chanjoo. Salam kenal, Rayoung."

Dan begitulah aku mendapat teman perempuan pertama di SMA.

***

Tepat setelah aku selesai makan malam, tiba2 Bin meneleponku. Kami memang sempat bertukar nomor telepon kemarin.

"Halo? Bin? Kenapa tidak masuk tadi?"

"Aku baru menelepon sudah ditanyai. Mian, tadi aku ada sedikit urusan keluarga." jawabnya

"Mwo? Urusan apa?" kataku

"Tidak begitu penting kok."

"Kalau begitu, kenapa tidak masuk?"

"Ah ngomong2, bisa pinjam catatanmu besok?" sial. Dia mengelak. Ah, sudahlah.

"Tentu. Tapi kamu harus benar2 datang ke sekolah ya!"

"Iya, aku janji."

Dan percakapan kami berlanjut hingga larut malam.

Semoga saja aku tidak terlambat ke sekolah besok.

**

Semakin lama bersekolah, aku semakin mengenal Bin, Rayoung dan Rocky.

Ternyata Rocky mempunyai teman masa kecil, seorang perempuan bernama Kang Jaerin. Aku rasa dia lumayan mirip denganku (tapi dia jauh lebih tinggi dariku). Mungkin nanti kami bisa menjadi teman dekat. Walau sekarang, dia tidak tampak ingin dekat denganku. Aku tidak tau kenapa. Memang, sama seperti aku dulu terhadap Bin.

Rocky menyukainya, tapi Rocky sendiri tidak tau bagaimana perasaan Jaerin terhadapnya. Padahal mereka sudah lama mengenal satu sama lain.

Disisi lain, Rayoung yang cukup cerewet malah menceritakan hampir semua mengenai dia dan keluarganya. Dia kadang kurang akur dengan ayah dan ibunya. Dia juga bercerita mengenai kisah cintanya. Dia menyukai seorang kakak kelas bernama MJ. Kalau sekarang kami kelas 1, MJ sekarang sudah kelas 3. Rayoung juga mempunyai teman kecil yang setahun lebih muda darinya bernama Sanha.

Sedangkan Bin, adik perempuannya bernama Sua. Banyak yang diceritakan olehnya, tapi juga tidak banyak. Misalnya, dia tidak mau menceritakan alasan dia tidak masuk sekolah waktu itu. Entah kenapa aku merasa sedih.

***

Akhir2 ini kehadiran Bin di sekolah berkurang. Sekolah terasa sepi tanpanya walau ada Rayoung yang cerewet.

Aku bertanya pada Rocky, sebab mungkin saja dia tau alasan Bin tidak masuk sekolah. Sayangnya, Rocky pun tidak tahu-menahu mengenai hal itu.

Di tengah keseharianku di sekolah tanpa Bin, ada momen penting dalam hidupku yg terjadi.

Sewaktu Bin tidak masuk sekolah, ada kelas gabungan untuk pelajaran olahraga antara kelas 1 dan 2, aku berpasangan dengan kakak kelas yang, jujur, ganteng banget! Aku beruntung mungkin, lagipula memang diminta oleh guru agar berpasangan laki2 dan perempuan.

Ajaibnya, kakak kelas itu begitu perhatian padaku. Namanya Cha Eunwoo.

Dia juga melihatku saat hari pertama sekolah, sebelum upacara. Ternyata dia anggota OSIS.

Walau sedang berbicara dengan kak Eunwoo, yang muncul di benakku hanya Bin.

Belakangan ini aku sadar, aku menyukai Bin. Aku tidak tau kenapa dan sejak kapan. Yang aku tau, aku ternyata menyukainya.

If Only 2 (ASTRO FF) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang