Aku. Seorang Maudy Angeline Vandeef. Kuliah semester 3 fakultas hukum di salah satu kampus negri di daerah Depok,dan aku sedang depresi ringan akibat kuliahku ini yang perlahan udah kayak sianida,membunuh. Hyperactive,pecicilan,gaya apa adanya aja lah ga muluk-muluk,banyak temen,pacar nihil,kesukaan= segala sesuatu yang berbau penerbangan. Hobby=ngapelin bandara.
.
.
.
.
Pagi ini aku terbangun dari aktivitas kesukaan para mahasiswa kebanyakan,yaitu tidur. Asal kalian tau aja aku selalu semangat bangun pagi,jarang-jarang kan ada spesies mahasiswa yang seneng bangun pagi?nah iya. Kalo kalian mikir aku semangat kuliah?buang pikiran itu jauh-jauh,kalo bisa ga usah mikir begitu. Aku punya kebiasaan tak lazim dan menurut teman-temanku itu adalah aktivitas yang ga penting,yaitu ngapel ke bandara. Karnaaaa aku suka banget sama yang namanya pesawat,apalagi yang nerbangin hehe.Kalo ada yang mau bilang aku alay,lebay atau apapun sejenisnya silahkan aja,aku akan dengan senang hati menutup telinga rapat-rapat dari cemoohan syeton. Karena bagiku setiap orang itu unik,setiap orang punya kesukaan dan kebiasaannya masing-masing dan tentunya berbeda. Semua temanku sudah ngerti akan aktivitas ga wajar dan ga penting ini,tapi buatku ini penting.
Saat ini menunjukkan pukul 07:30 waktu Indonesia bagian barat menurut jam tangan gue,dan kelas akan mulai pukul 12:00,jadi bisa disimpulkan aku punya waktu yang sangat panjang. Jadi ku putuskan untuk membuat badan kerempengku ini sedikit lebih berisi dengan lari-lari keliling taman depan kost-an.
***
Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 11:00 dan tentu aku sudah berada di kampus tercinta. Namun tiba-tiba seperti ada truk yang menghantamku...
"MAW-MAWKU SAYANG! KANGEN BANGET DEH AAAA SINI PELUK!" dan Vanessa lah si 'truk' itu,sahabatku yang badannya tinggi tapi semok.
"APA SIH INI NESSA DASAR GEMBROT NYAWA GUE HAMPIR LEPAS GARA-GARA LO PELUK DODOL!!!"
"Hehehe abisan kangen banget. Jangan marah dong." Jawab Nessa sambil cemberut.
"Hahaha lebay deh lebay. Sini pelukkk." Kami pun bepelukan lagi tapi tidak dengan gerakan meremukkan tulang seperti tadi.
Cerita sebentar,Vanessa itu sahabat pertamaku saat masuk kuliah,pertama kali ku lihat dia duduk di lorong kampus sambil termenung,entah ada dorongan apa tiba-tiba saja aku ingin mengajaknya berbicara. Setelah kami kenal,aku salah,salah mengira dia adalah seorang yang pendiam,kutu buku,kalem. Ternyata dia adalah seorang hyperactive yang tak ada bedanya denganku,dan dia malah lebih bawel daripada aku. Dia juga selalu ngintilin aku kemana-mana,sampe-sampe dia ngintilin aku sampe masuk fakultas yang sama,fakultas hukum. Dia bilang aku sahabatnya jadi harus disampingku terus,aneh tapi Nessa sangat mengerti aku dan sebaliknya.
Nessa sebenarnya tidak ingin masuk kampus ini,karena suatu hal yang ada hubungannya dengan cintanya yang akan ku ceritakan saat waktunya tiba nanti.
"Gimana Nessaku sayang udah selesai liburannya di negri sebrang sana?" Nessa memang habis liburan ke Singapore bersama saudaranya katanya.
"Udah donggg,liat nih gue beliin lo sweater sama sepatu,sepatunya sama kaya gue hehe."
Sial,sepatunya beneran sama. Mau dikata alay apa si Nessa?
"Sebelumnya nona Nessa,saya amat sangat berterimakasih karena sudah menyisihkan sedikit waktumu untuk membelikan saya oleh-oleh...."
"Tentu Maw-maw." Jawabnya sambil memasang cengirannya tanpa dosanya.
"Tapi,apa motivasi lo beliin gue sepatu yang sama kaya lo Nessa?!? Emang lo mau dibilang alay?lo mau kita dibilang kembar siam yang terlanjur kembar?"
"Ya gakpapa lah Maw! Gue capek tuh bawa tuh oleh-oleh ampe naik pesawat,dasar protes mulu!"
"Iya gua bersyukur dan berterimakasih sama lo Nessa! Oiyaa ketemu pilotnya ga?"
"Ketemu! Malah makan bareng di cafe bandara."
"Hah?demi apa?KOK GA BILANG SIH IH KESEL BANGET!"
"Ini kan udah bilang."
"Ih bukan gitu maksudnya Nessaa ih kan gue ga pernah ketemu secara deket gitu,aduh pasti ganteng banget kan?"
"Iya lah ganteng." Jawab Nessa dengan entengnya.
"Nessa,lo ga merasa bersalah gitu?muka lo pengen gua tabok dah rasanya sumpah nes!"
Sumpah ya itu orang udah idup bareng masa dengan se-enak upilnya ga ngasih tau kalo dia makan bareng pilot!
"Ah udah lebay banget! Nih gue mau kenalin lo sama ada lah temen gue,mau ga?kan daripada nungguin pilot ga kesampean entar perawan tuwir jadinya hahaha."
Apa?bisa diulang?ada golok?
"Apa sih Nessa ngeselin amat!"
"Tapi mau ga nih?" Katanya sambil menaik-naikan sebelah alisnya.
"Ya mau!" Emang mau juga sih sebenernya hehe.
"Tuh kan hahahaha.Eh tapi..." jawabnya dari tertawa sampai tiba-tiba mengagetkanku.
"Tapi?"
"Gue mau nanya pertanyaan yang sama untuk yang kesekian kalinya nih ya,lo harus jawab yang jujur!"
"Iya jujur."
"Lo mau nerima cowo yang pekerjaanya bukan pilot?"
"Kan gue udah bilang,apa aja pekerjaannya asal halal,kalo gue misalnya dapet pilot ya itu bonus dari Tuhan. Terus nanya apa lagi?"
"Udah itu aja cukup kok maw,gue tau lo cewe setia,terharu gue." Ucap Nessa seraya memasang tampang sok terharunya.
"Alah sok terharu cu-ih. Mana katanya mau dikenalinnnn?semangat nih gue hehe."
"Kok agresif ya?sabar dong. Nih gue kasih kontak dia ke lo,nah nanti dia gue kasih kontak lo,abis itu biar lo berdua aja yang PDKT. Oiya temen gue ini bukan cowo yang macem-macem kok maw,baik,menurut gue sih ganteng lah mayan,rajin ibadah juga,dewasa pemikirannya. Nah baik kan tuh kriterianya,gue suruh dia hubungin lo ya maw-maw?"
"Iyaa bilangin aja." Kataku semangat,tapi kok agak deg-degan gitu ya...
"Eh ga deliv maw,mungkin hpnya lagi mati kali ya." Kata Nessa setelah melihat pesan yang dikirimnya kepada temannya itu tidak terkirim.
"Sibuk kali,nes. Oiya temen lo itu udah kerja?"
"Hmmm...udah sih tapi biar lo aja yang tau sendiri nantinya,tapi pekerjaan dia itu biasa,gakpapa kan nes?"
"Astaga capek banget gue ngomong sama lo Nessa! Gakpapa lah,masa lo ga percaya sama gue?lo meragukan kesetiaan gue?"
"Engga maw engga ampuni kami dewa kehancuran." Katanya seraya menirukan gaya di film india kesukaan emak-emak, u*****n.
"Sialan lo dasar dewi para setan." Jawabku sambil menjambak-jambak rambut si Nessa,biar botak sekalian.
Dan kami pun masuk kelas karna sudah waktunya.
Memang kalo soal setia,aku jago. Aku ga seperti cewe lain liat yang ganteng dikit gebet,liat yang berotot dikit nemppok,kalo pun aku liat ada yang ganteng itu hanya sebatas mengagumi betapa indahnya kaya Tuhan,kalo aku suka cuma karena ganteng itu namanya nafsu sesaat dan perasaan itu hanya sementara. Entar kalo ada yang lebih ganteng kan berabe. Makanya aku menilai seorang cowo ga hanya dari sisi tampangnya aja,tapi liat attitude-nya,pola pikirnya.
Soalnya aku pernah mengalami hal seperti ini. Bukan. Bukan aku yang meninggalkan. Tapi justru aku yang ditinggalkan karena kehadiran seorang bitches yang ku akui lebih cantik dia,lebih famous dia,pokoknya serba dia.
Iya aku mah apa?res-resan ciki.
Aku bisa apa?aku cuma cewe yang ga feminim-feminim amat,kacamataan kaya nerd , cuma cewe yang punya kebiasaan aneh dan punya khayalan tinggi,aku cuma mahasiswa yang selalu berurusan dengan hafalan UU,bukan cewe yang seneng dugem,bukan cewe yang nenteng barang branded . Sialnya mantanku dulu lebih suka cewe begitu,dan meskipun akhirnya putus,aku cuma bisa bilang 'mampus' dan kasih salam jari tengah.
Aku pengen serius menjalani sebuah hubungan,semoga kali ini,semoga....
***
Baca aja dulu😂
M.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Man
Romance"Mungkin ini lah waktu-ku untuk bahagia,bersama pilot hebat kesayanganku. Ia yang selalu menjagaku,melukiskan pelangi di atap kebahagiaan kami" - Maudy Angeline Vandeef. Gio,calon Captain muda yang sangat handal dalam mengemudikan pesawat,tapi ia ta...