Di Bandara

1.5K 82 8
                                    

Entah mengapa hari ini rasanya aku ingin sekali pergi ke bandara,entah ada dorongan apa.

Pagi ini jam 7 lewat aku bergegas dan bersiap-siap menuju bandara,rasanya senang sekali bisa kesana setelah sekian lama.

Akhirnya bisa melihat pesawat-pesawat kokoh nan gagah bertengger di lintasan bersiap untuk membelah langit,begitu pun dengan sang pengemudi yang berjalan gagah dengan topi kebanggaan di tangan yang selalu mempesona banyak pasang mata.

Aku pun tiba di bandara dan langsung berlari menuju tempat yang pas untuk melihat pesawat-pesawat yang akan lepas landas,dan tidak lupa juga dengan kamera yang aku bawa.

Sudah cukup dengan pesawat kesayanganku,aku memutuskan untuk ke- starbucks yang ada di bandara sekedar duduk melihat orang-orang berlalu lalang.

Namun,seperti ketimpa durian runtuh aku melihat segerombolan awak kabin yaitu para pramugari dan juga sang pilot,tapi cuma 1,tak apa yang penting ada lah buat cuci mata,betul?iya lah betul.

Tapi entah mengapa tiba-tiba ada salah satu pramugari yang menarik sang pilot untuk menjauh,aku ngga ingat tapi kayaknya aku pernah lihat siluet wajah si mbak pramugari,tapi ya sudahlah namanya juga lupa.

Ternyata gerombolan awak kabin tersebut menuju kesini,yaaah walaupun sang pilot gak jadi kesini tapi yang penting ada mbak mugari udah cukup hehehe...

Mereka duduk di meja yang berada di sebelahku sambil memesan dan membicarakan sesuatu.

"Aaahhh kesel banget deh gue padahal dari awal mau take off nih gue udah siap-siap loh biar tetep cakep ini muka pas foto sama si Capt.Gi-ku sayang," Kata salah satu mbak pramugari yang lumayan cantik tapi sanggulnya ketinggian.

"Iya dia tuh kenapa ya kalo abis flight pasti langsung cepet-cepet turun gak tau kenapa,udah beberapa bulan terakhir ini sih kayaknya." Sahut temannya yang lain.

Dapat aku simpulkan bahwa mereka lagi ngecengin si Captain di maskapai tempat mereka bekerja,sampai-sampai si mbaknya tadi jadi agresif ganas gimana gitu.

Entah apa yang merasuki pikiranku,tiba-tiba aja aku menghampiri meja mereka dan...

"Mbak mugari cantik-cantik banget sih-" Belum sempat aku menyelesaikan perkataanku si Mbak mugari agresif tadi sudah memotong.

"Ahahaha aduh makasih loh sayang," Aku sih ngangguk-ngangguk aja walaupun yang aku bilang cantik bukan dia hehe.

"Apaan sih norak banget deh lo,Mbak Niki yang cuakep!" Sahut pramugari yang lainnya,oh namanya Mbak Niki,namanya sih bagus,tapi ya hyper-nya itu loh.

"Ehm... Mbak,aku boleh foto sama kalian ga?"

"Oh ya boleh dong,aku benerin sanggul dulu ya!" Langsung nyerocos guys si Mbaknya,wajahku sampai gak bisa dikondisikan saat menatap Mbak Niki.

Beberapa foto sudah tersimpan di dalam memori hp milikku,yah walaupun cuma sama pramugarinya gak apa-apa lah masih berbau penerbangan kok.

***

Gio POV

Lelah sekali rasanya selama 2 minggu terbang kesana kemari ditambah RON berhari-hari. Bosan,baru kali ini gue merasa bosan akan pekerjaan gue. Dan gue sadar penyebabnya adalah gue-kangen-Maudy-bala-bala!

Pengen rasanya saat RON gue kabur dari jendela hotel,ga dari jendela juga gapapa sih,lalu pesan tiket,pulang,bahagia. Tapi semua khayalan war byazah itu gue urungkan,karena dapat menyebabkan gue kena skors dan gagal jadi Captain.

Maka dengan berat hati gue bersabar selama 2 minggu. Dan tibalah hari ini kembali ke tanah air dimana kaki Maudy berpijak. Kurang najis apa lagi gue tiba-tiba jadi alay.

My Perfect ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang