[ Author POV ]
Air dalam keran bergemericik memenuhi bak mandi. Saat sudah setengah bak digenangi, Key mematikan keran lalu beralih ke shower.
Ia duduk di bawah shower sambil memikirkan tiap kata yang Hariz ucapkan dalam mimpinya. Seolah itu pertanda kalau Z bukanlah Hariz.
Ia menghapus harapan bahwa Z itu adalah Hariz yang sedang amnesia. Ia pun menyadari kembali bahwa yang sudah tiada tidak akan pernah bisa kembali. Ia benar benar harus merelakannya dan meminta penjelasan pada Z.
Siapa sebenarnya Z itu? Mengapa ia menyamarkan namanya menjadi Z? Sangat membingungkan.
Air yang membasahi seluruh tubuh Key yang masih terutup pakaian seolah menutupi air matanya yang kini mengalir deras.
Ia terisak dan berharap tidak ada yang mendengarnya.
Saat air kian lama kian naik dan menenggelamkan hampir seluruh tubuh Key. Ia teringat akan janjinya untuk bertemu Z.
Ia berhenti merendamkan diri lalu benar benar mandi.
×××
"Mau kemana Key?" bang Kev melihat Key yang sudah rapih.
Teman temannya sudah pulang saat Key berendam tadi. Karena hampir 1 jam ia berada di kamar mandi.
"Mau cari angin bentar bang. Bosen dirumah." jawaban Key membuat bang Kev penasaran dan ingin mengikutinya. Namun Key bisa membaca raut wajah bang Kev.
"Sampe diikutin, gue gaakan pulang." ungkapnya sambil berjalan keluar rumah.
Bang Kev hanya menggerutu kesal dan berjalan menuju ruang TV.
Key membuka pintu dan angin malam berhembus menerpa kulitnya.
Ia sedikit terlindungi dengan jaket yang diberikan bang Kev diulang tahunnya beberapa tahun lalu.
Key berjalan menusuri jalan yang kini tengah sepi. Bulan mengikuti setiap langkahnya seakan menemani. Dan bintang berkelap kelip seakan menyapa Key.
Hanya suara langkah kakinya yang mengisi malam. Hingga taman mulai terlihat di pelupuk matanya. Key mempercepat langkah hampir setengah berlari.
Disalah satu bangku taman, sudah ada seorang laki laki yang memunggunginya. Ia tahu itu Z."Hai, sori telat. Udah lama?" Key duduk disamping Z sambil mengatur nafas.
Z melihat ke arah Key. "Gak. Baru aja nyampe. Lo kenapa? Abis dikejar anjing?"
Setelah nafasnya teratur, Key menatap Z. "Enggak. Gapapa kok. Cuma jalan cepet aja takut telat."
"Kelamaan dikamar mandi sih." ucap Z tiba tiba dan mengundang pelototan Key.
"What? Lo kok--" belum sempat menyelesaikan kata katanya. Z sudah memotongnya. "Gue kan cenayang.
Key mendengus. "Gabaik baca baca pikiran orang atau tau apa yang dia lakukan."
"Entah tiba tiba terlintas aja diotak gue. Dan gue gabisa nolak."
Key menyandarkan punggungnya. "Lo kenapa ngajak gue kesini?"
Z tampak terdiam sesaat sebelum akhirnya menjawab. "Lo cinta sama Hariz ya?"
Key terbelalak, hatinya seakan mencelus saat mendengar nama itu lagi. "Ya begitulah. Kenapa?"
"Nope. Cuma nanya."
"Lo kenal dia?" tanya Key.
Z menggeleng ragu menjawabnya.
"Jujur aja" desak Key yang tak puas dengan jawaban Z.
"Serius." ungkapnya dengan memaksakan suara tegas.
Key merasa ada yang aneh dengan Z. Saat membicarakan Hariz, Z tampak tak terlihat bahwa ia tak kenal. Melainkan tatapan sedih seperti mengingat sesuatu.
Key makin penasaran, siapa sebenarnya Z ini. Apa ia oplas supaya mukanya mirip Hariz dan dibayar untuk menghiburnya?
"Gue tau lo bertanya tanya, siapa gue sebenarnya." suara Z memecah keheningan yang diciptakan oleh mereka sebelumnya.
"Belum saat nya lo tau. Tapi gue yakin lo bakalan tau nanti. Dan gue harap, lo gak akan benci sama gue setelah lo tau semuanya." lanjutnya tanpa menatap Key.
Key makin dibuat penasaran oleh kata kata itu. Otaknya seakan bekerja berkali kali lipat untuk mencerna kata kata Z.
Ia bingung, sebenarnya siapa yang membuat skenario serumit ini dan hampir membuat otaknya meledak memikirkan jawaban.
Entah mengapa atmosfer sekeliling Key mendadak berubah. Ia tak bisa bernafas dengan normal. Hanya tarikan nafas pendek yang ia bisa lakukan.
Di otaknya pun seperti memutar gambaran masa lalunya yang membuat Key makin terpuruk hingga ia jatuh tepat dipundak Z.
×××
Hai.. Long time no update
Maaf ya, lagi seneng nyari inspirasi soalnya -baca novel- hehe.
Btw makin hari makin gaje ya nih cerita?
Aku juga gaakan berhenti ngucapin thanks buat yang udah setia dan nge vote ceritaku ini.
Semoga tidak mengecewakan❤
Lagi bimbang sama perasaan. Antara move on dan enggak. *curcol*
Hope u like n enjoy!!
Love ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
When? (#2)
Teen FictionKey sempat tidak percaya dengan apa yang ia lihat di toko buku. Ia bisa melihat jelas kalo laki laki yang berebut buku dengannya itu Hariz. Namun anehnya Hariz tak mengenalinya. Padahal wajahnya jelas mirip. "Apa Hariz gak mati, tapi amnesia?" - Ke...