Di part ini, lebih banyak tentang sudut pandang Ariz. Tapi di akhir menjelaskan tentang Key dan Ariz setelah peristiwa hujan hujanan.
Enjoy!!
×××
Hari itu, Ariz baru saja menutup laptopnya karena Key tiba tiba memutus panggilan video call mereka.
Terakhir sebelum video call terputus, ia sempat mendengar teriakan seorang gadis. Membuat Key menutup macbook nya.
Karena takut terjadi sesuatu pada gadis yang ia cinta, Ariz langsung menghubungi Key.
"Ya?"
"Heh kok udahan si?" protes Ariz.
"Sori tadi ada Gladys. Biasa curhat. Refleks gue tutup." jawab Key disebrang. Pantas saja ada suara teriakan seorang gadis.
"Oke." Ariz memutus sambungan sepihak. Ia sangat bersyukur sekali karena Key tak apa.
Sebenarnya Ariz sudah pulang ke Indonesia dari semalam. Tugas tugasnya sudah selesai, dan tinggal menunggu kelulusan. Karena sangat merindukan kampung halaman dan Key. Ia merelakan waktu holiday bersama kawan kawannya hanya untuk kembali.
Ariz sengaja tak memberitahu Key, karena ia ingin memberi sedikit kejutan untuknya. Mungkin beberapa dari kalian berpikir kalau mereka masih belum mempunyai status yang jelas. Bahkan Key pun berpikir seperti itu. Namun Ariz bukanlah Hariz yang romantis dan kalem. Ariz tetaplah Ariz.
Ariz tahu Key juga mencintainya, karena pengakuannya dulu. Betapa bahagianya Ariz saat Key mengatakan hal itu. Namun ia belum mau mengikat Key pada status pacaran karena ia tahu, Key akan sedih jika mengetahui Ariz akan kembali ke Aussie karena sekolahnya belum selesai.
Pengakuan Key membuat Ariz -sedikit- lega meninggalkan Key karena ia takut jika Key menemukan yang lebih sempurna dibandingkan dirinya saat Ariz masih di Aussie.Setiap hari mereka selalu chatting dan video call untuk melepas rindu dan memastikan bahwa Key masih mencintainya.
Siang ini, Ariz sudah berniat untuk mampir ke toko buku sebentar karena ia penasaran dengan review dan rekomendasi salah satu novel dari teman temannya.
Betapa paniknya Ariz saat ia melihat Key yang juga sedang mencari cari buku di rak yang sama. Seketika senyumnya merekah, ia mengulang kejadian beberapa tahun lalu saat mereka pertama bertemu.
Dulu Ariz sangatlah menjengkelkan karena merebut buku Key. Padahal Key yang lebih dulu menemukannya, namun karena saat itu ia ditugaskan Hariz jadi ia sengaja melakukan hal itu.
Ariz berlaku sangat kalem sama seperti Hariz abangnya. Ia ingin Key mengulang flashback nya pada saat mereka bertemu.
Saat itu Key sangatlah syok, terlihat dari perubahan tatapannya. Mungkin ia mengira dirinya adalah Hariz. Tapi biarlah ia menganggapnya begitu, jika tidak pasti surprise nya akan gagal.
Ariz meninggalkan Key yang masih terpaku, mungkin mencerna kejadian barusan. Ariz ingin Key selalu mengingat abangnya -Hariz- karena biarpun Ariz mencintai Key, Harizlah yang terlebih dulu mencintai Key.
Lompat ke hari minggu. Ariz sudah bertekad untuk bertemu Key. Memberikan kejutan kecil yang sudah ia persiapkan. Ariz sudah menyiapkan sebuket bunga mawar dan beberapa hadiah yang ia beli di Aussie untuk Key.
Saat Ariz sudah mengirim pesan pada Key. Key tidak membalasnya. Hingga berujung puluhan miss call dan puluhan pesan. Ia ingin Key membuka handphonenya dan melihat pesannya.
Beruntungnya Ariz karena Key mengangkat teleponnya walapun Key mengira dirinya adalah Gladys.
Setelah memutus panggilan, Ariz berniat melemparkan handphonenya ke kasur. Namun malang nasib handphone itu karena mendarat di lantai. Membuat handphonenya mati.
Walaupun sempat kalang kabut mencari tempat service handphone, akhirnya Ariz menemukannya -walaupun jaraknya sangatlah jauh-.
Tidak sampai situ, ternyata tempat service handphone itu sangatlah ramai membuat Ariz harus lebih lama menunggu. Jam 14.00 Ariz baru selesai menservice handphonenya. Masih ada sedikit waktu.
Ia pun cepat bergegas, namun jalanan sangatlah macet. Membuat waktu Ariz sangat sedikit. Ariz mencoba menghubungi Key, namun tak diangkat dan pesannya pun tak dibalas. Kemacetan berakhir pukul 15.00. Tanpa pulang ke rumah. Ariz langsung menuju taman -persetan dengan hadiah dan bunganya- karena hari mulai gelap -gelap karena ingin hujan-. Ariz hanya ingin memastikan, apakah Key datang atau tidak.
Diperjalanan ke taman, hujan turun sangatlah deras. Membuat Ariz makin kalut, dan cemas jika Key benar benar menunggunya.
Dan ternyata benar, Key sedang menunduk di bangku taman tempat biasa mereka bertemu. Ariz langsung berlari menghampiri Key dan duduk di sampingnya.
Key terihat langsung mendangakkan wajahnya walaupun Ariz tahu, Key tidak bisa mengenali jelas wajahnya karena derasnya hujan. Hingga Ariz berbisik "maaf udah buat lo nunggu."
Beberapa detik berikutnya, Key memeluknya. Dan berbisik "aku pikir kamu gak dateng"
"Aku gak akan mungkin biarin perempuan yang aku sayang nungguin aku sendirian disini." kata kata itu adalah sebuah pernyataan cinta Ariz pada Key. Ariz berharap Key tahu bahwa dirinya sangatlah mencintai Key.
Berdansa ditengah hujan dan diakhiri oleh menyatunya bibir mereka. Membuat Ariz yakin jika Key masih mencintainya. Ariz berharap akan selalu seperti itu.
Kini mereka sudah ada di salah satu cafe untuk candle dinner. Barulah Ariz memberikan hadiahnya juga bunga yang sudah ia siapkan.
Key terlihat sangat bahagia. Apalagi di buket bunganya terdapat kertas yang bertuliskan.
"I will always loving you even you were not."
Key terkekeh sambil menitikkan air matanya. Ia bahagia. Sangat bahagia. Apalagi kata kata Ariz yang membuatnya makin menangis deras.
"Aku memang bukan Hariz yang romantis. Inilah aku, yang mencintaimu tetapi terlalu gengsi untuk mengungkapkannya. Aku harap kamu tahu bahwa kamu lah alasanku selalu bersemangat mengerjakan tugas agar bisa pulang dan menemui mu. I love you so much Keisya Ardhania. Will you be mine?"
Key menutup mulutnya, ia tak mampu berkata lagi. Walaupun cara Ariz sangatlah berbeda dari Hariz, semua cukup membuktikan bahwa Ariz berusaha untuk jadi romantis agar bisa menunjukkan bahwa ia memang mencintai dirinya.
Key mengangguk lalu menghambur kepelukan Ariz. Dari kejauhan Vero dan Gladys ikut terharu dengan pasangan itu.
Dalam hati, Key berkata. "Riz, walaupun kamu udah gaada. Kamu akan selalu menjadi nomor satu di hatiku. Terima kasih telah memperkenalkanku dengan kembaranmu. Walaupun aku selalu berharap kalau itu kamu, aku sadar bahwa apa yang sudah pergi tidak akan bisa kembali lagi. Kini aku mencintai saudaramu. Yang wajahnya sangat mirip denganmu. Tapi kamu harus tahu, bahwa aku sangat merindukanmu, Merindukan kita, dan hal hal lainnya. Kuharap kamu bahagia disana, aku janji akan selalu bahagia untukmu. Sampai bertemu disana. Aku mencintaimu"
×TAMAT×
Yey ceritanya sudah selesai.
Terima kasih yang sudah selalu setia menunggu cerita ku. Terima kasih juga yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca ceritaku.
Maaf jika endingnya seperti ini. Semoga tidak mengecewakan.
Masih banyak karyaku yang belum aku publish karena terlalu banyak cerita yang belum tuntas.
Tapi aku akan selesaikan satu persatu biar gak pusing mikirinnya. Hehe.
Terima kasih untuk votenya. Bintang kecil itu menyemangatiku dalam membuat cerita.
Sampai berjumpa di cerita lainnya!!
Much love from Skyegirlx❤
KAMU SEDANG MEMBACA
When? (#2)
Teen FictionKey sempat tidak percaya dengan apa yang ia lihat di toko buku. Ia bisa melihat jelas kalo laki laki yang berebut buku dengannya itu Hariz. Namun anehnya Hariz tak mengenalinya. Padahal wajahnya jelas mirip. "Apa Hariz gak mati, tapi amnesia?" - Ke...