"Bang nasi gorengnya 2, makan disini. Eh lo pedes ga?" ia menatapku lama.
"Eh? Sedeng aja.. Sama satu lagi bungkus pedesin ya bang." ujarku.
"Siap neng!" jawab si abang tukang nasgor.
Setelah itu, aku langsung duduk dan laki laki itu juga ikut duduk di hadapanku.
"Oh ya, nama lo?" tanyanya sambil memasang wajah penasaran.
Sama persis sama wajahnya.
"Hm.. Serius lo gakenal gue?" tanyaku ragu.
Ia tertawa. "Haha.. Lo apaan sih. Emang lo artis? Kita aja baru ketemu, masa iya."
Ya tuhan.. Apa ia benar benar melupakanku?
"Hey!!" ujarnya sambil melambaikan tangannya tepat didepan wajahku dan aku tersadar dari lamunanku.
"Eh iya.. Nama gue Keisya. Lo boleh panggil gue Key, Sya, or anything you'd like."
"Oke. Gue panggil lo sya sya." ucapnya santai.
"Ha?" ungkapku tak percaya.
"Yakan katanya terserah gue. Ya gue mau manggil lo sya sya. Sip!"
Aku memutar bola mataku. "Whatever. So, yours?""Panggil gue Z aja."
Aku membisu. hariZ ??
"Nama asli lo siapa?" tanyaku penasaran.
"Ya nama gue Z. Udah nurutin aja."
Aku hanya menghela nafas kesal. Hingga pesanan kami datang dan aku langsung menyantapnya.
"Makasih udah traktir gue." ungkapku saat kami sudah berjalan ke arah pulang.
"With pleasure. But.. Nasi ini buat?" tanyanya.
"Ada lah.. Kepo." jawabku sambil terkekeh melihat wajahnya yang kini di tekuk.
"Oh ya Sya.." ia menarik tanganku dan menutup luka ku dengan handsaplast. "Sorry buat ini."
Aku tersenyum "it's okay. Gue balik ya.. Yang punya nasi udah nunggu."
Ia mengangguk "next time makan lagi sama gue ya!!"
Aku terkekeh "oke kalo dibayarin mah gampang.."
Ia menatapku malas. "Giliran dibayarin aja."
"Oke bye Z!!!"
"Bye Sya!!"
Dan kami berpisah dipertigaan jalan.
"Assalamu'alaikum.." ucapku sambil menutup pintu.
"Heh lama bener lo. Beli dimana sih?" bang Kev merebut bungkusan dari tanganku.
"Sori elah bang.." aku berjalan menuju dapur.
"Btw lo gamau nih?" bang Kev menuangkan nasi ke dalam piring.
"Gak makasih. Udah kenyang." aku meneguk segelas air putih lalu menaruhnya kembali dan langsung bergegas ke kamarku.
"Oalah jadi lo makan dulu? Pantes. Lo gainget abang lo yang tampan ini kelaperan apa nunggu lo yang seabad kaga balik balik? Kalo abang lo ini is det gimana? Kalo kurus kerempeng gimana? Lo mau tanggung jawab hah?" teriak bang Kev.
"Bodo." balasku sambil menutup pintu kamar.
Aku berjalan menuju meja belajarku. Disana banyak tertempel fotoku dengan Hariz.
Masih terbayang dibenakku tentang siapa Z itu? Bukankah dia Hariz? Kenapa ia tak kenal aku? Aneh.
Kubuka handphoneku yang kini dipenuhi chat grup alay yang dinamakan Trio Kepompong Unyu.
Vero : hai semuanyaaa..
Gladys : palelu.
Vero : disapa juga.
Gladys : ohiya Key mana nih?
Vero : merenung kali. Plis key jangan gitu.
Gladys : vero apaan si. Gaje bgt jadi kepompong.
Vero : apaasih glad?
Gladys : dis kek.
Vero : bodomat.
Gladys : Keisya Ardhaniaa..
Vero : kessyan dehlo..
Gladys : vero!!
Keisya : apa verodok?
Vero : tuhkan. Kalo dipanggil pake mantra ajaib baru dateng
Gladys : brisik lo ver! Hae Key. Kemane aja lo?
Keisya : abis beli nasgor didepan komplek.
Vero : gue mana;(
Keisya : abiz.
Gladys : oiya cerita lo tadi gue masi gak percaya.
Keisya : ohiya, td gue ketemu lagi sama dia. Namanya Z'-'
Vero : watdaa...
Gladys : serius dia bukan setan key?
Keisya : klo setan abang nasgot gamungkin liat dong.
Vero : jin!!!
Keisya : gaada waktu bercada buat lo ver.
Vero : siapa tau.
Gladys : ngasal lo ver. Serius lo makan bareng dia? Trus dia inget lo key?
Keisya : enggak. Gangerti deh gue.
Belum lama aku memegang handphone ku, bang Kev udah berisik teriak dari bawah. "Keyyy turun cepatan!!!"
Dengan malas, kulempar handphoneku ke kasur dan bergegas menemui bang Kev.
"What?"
"Liat artikel yang gua temuin." bang Kev menyodorkan macbooknya padaku.
Aku melihat artikel tersebut dan isinya tentang list film horor. "Apaan si lu? Gaje deh." aku bangkit dan ingin segera kembali ke kamar. Namun bang Kev menarik tanganku.
"Sini dulu. Liat, ini film ouija." bang Kev menunjuk salah satu poster film.
"Maksudnya?"
"Lo sejalan pikiran gak sama gue?"
Aku terdiam sejenak memikirkan apa yang dimaksud bang Kev. Aku menggeleng perlahan dengan tampang polos.
Bang Kev menghembus nafas kasar sambil memutarkan bola matanya. "Ish alah. Apa perlu gua jedotin pala lo biar ngerti?"
Aku hanya menaikkan bahu ku.
Bang Kev terlihat kesal lalu berkata sesuatu yang membuatku terdiam.
"Lo bisa terhubung sama Hariz pake ouija. Dan lo juga bisa mastiin, dia beneran idup apa engga."
------
Hay guyss.. Sorry lama update bcs exam.
But now was finishh!!
So this the story!!
Enjoy!
KAMU SEDANG MEMBACA
When? (#2)
Teen FictionKey sempat tidak percaya dengan apa yang ia lihat di toko buku. Ia bisa melihat jelas kalo laki laki yang berebut buku dengannya itu Hariz. Namun anehnya Hariz tak mengenalinya. Padahal wajahnya jelas mirip. "Apa Hariz gak mati, tapi amnesia?" - Ke...