Sepatu

2.3K 170 7
                                    

Sudah satu minggu sejak kepulangan Jess ke Indonesia kembali, dan Yeonra sudah kembali dengan aktifitas dia seperti biasa di kantor dari satu minggu yang lalu juga. Panasnya matahari Seoul walaupun sudah menunjukkan pukul 4 sore tidak membuat Yeonra kehilangan semangat untuk menunggu bis di halte dan segera kembali menuju apartemennya. Musim panas Seoul memang tidak pernah gagal membuat Yeonra selalu berkeringat lebih banyak dari biasanya. Maklum saja, efek global warming yang semakin menjadi membuat segalanya selalu lebih panas. Namun hal itu tidak membuat Yeonra mengurungkan niatnya untuk memakai segalanya yang bertema hitam. Paduan kemeja berlengan panjang hitam serta rok span berwarna senada menjadikan Yeonra terlihat mencolok dari penunggu bus lainnya, dan jangan lupakan sepatu berhak 5 cm yang Chanyeol belikan sewaktu dia pergi ke Jepang bersama Sehun dulu, selalu menemani langkah Yeonra hampir setiap hari.

Ah, ya, Yeonra sangat menyukai sepatu pemberian Chanyeol, karena selain sepatu itu pemberian orang terkasihnya, sepatu itu juga dibeli Chanyeol dengan perjuangan penuh. Saat membeli sepatu tersebut, Chanyeol tidak dengan mudahnya membeli sepatu itu karena tentu saja akan banyak orang yang mengetahuinya dan curiga karena Chanyeol membeli sepatu wanita.Kisah ini dimulai saat Chanyeol akan menemui Yeonra.

***

1 Tahun yang lalu, Apartemen Yeonra [14.23 KST]

"Kamu dimana? Aku telefon kok baru diangkat?" Suara Chanyeol terdengar khawatir saat Yeonra mengangkat telefonnya setelah 7 kali Chanyeol menelefon Yeonra dan tidak diangkat.

"Aku baru aja nemuin dosen aku buat ngasih tugas akhir untuk kelulusan aku"

"Ya ampun, harusnya kamu ngabarin aku dulu sayang. Aku khawatir banget sama kamu. Aku kira kamu kenapa-napa karena gak ngangkat telefon aku, padahal sekarang kamu gak ada jadwal kelas"

"Iya, maaf ya, soalnya tadi aku panik banget ngejar dosennya, katanya dia bakal pergi ke Busan, jadi aku langsung pergi gitu aja ke dosennya"

"Yaudah gak apa-apa kok, aku udah mau deket kampus kamu. Kamu disebelah mana?"

"Aku tunggu di tempat biasa aja oke?"

"Siap bos!"

Chanyeol memarkirkan mobilnya di tempat biasa dia bertemu Yeonra. Selain sepi dengan orang, tempat mereka biasa janjian ternyata termasuk tempat yang jarang diketahui orang. Dari kejauhan, Chanyeol dapat melihat Yeonra setengah berlari karena sudah melihat mobil Chanyeol. Kurang dari lima menit, Yeonra sudah berada di mobil Chanyeol dengan keringat yang mulai keluar dari dahinya. Dengan cepat dan penuh perasaan, Chanyeol menyeka keringan di dahi Yeonra dengan jaket bagian tangannya.

"Kamu tuh harusnya gak usah lari, jadinya keringetan kan? Lagian aku bakal pergi kemana sih?" Masih dengan senyum yang mengembang, Chanyeol menyeka keringat di dahi Yeonra.

"Ya aku gak mau aja kamu nunggu kelamaan"

Selalu seperti itu, Yeonra tidak mau membuat Chanyeol menunggu terlalu lama. Yeonra memang tipikal orang yang akan selalu sebisa mungkin tepat waktu saat memiliki janji dengan orang lain, karena dia sendiri tidak akan mau dikecewakan saat memiliki janji dengan orang. Yeonra sangat mempercayai hukum domino dalam hidupnya.

Chanyeol mulai menghidupkan mesin mobilnya dan berjalan meninggalkan tempat tersebut untuk menuju apartemen Yeonra. Jarak kampus dan apartemen Yeonra sebenarnya tidak memakan waktu lama, hanya sekitar 20 menit pasti sampai walaupun menggunakan kendaraan umum. Namun antrian kendaraan yang membuat macet menjadikan mereka harus tiba di apartemen 15 menit lebih lama dari seharusnya.

35 menit sebenarnya bukan waktu yang lama, bahkan Chanyeol harusnya bersyukur karena bisa satu mobil dengan Yeonra lebih lama dari seharusnya. Sesampainya di basement, Chanyeol memarkinkan mobilnya dan keluar dari mobil. Yeonra dengan wajah suntuk keluar dari mobil Chanyeol sambil membawa tas dan buku yang dia gunakan tadi untuk kelas bimbingan tugas akhir. Chanyeol mengunci mobilnya dan langsung menghampiri Yeonra untuk membawa tas dan buku dari tangan Yeonra.

Lucky to Have YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang