Part 5

233 50 14
                                    

Hari sudah sore, matahari hampir tenggelam. Chris menghabiskan waktunya dengan menonton televisi dan tidur seharian. Chris terbangun karena bel rumahnya berbunyi beberapa kali. Geram mendengar suara berisik yang diciptakan bel rumahnya itu, dia bangkit dari sofa tempatnya tertidur setelah menonton tv. Langkahnya diseret-seret akibat kakinya masih terasa lemas.

Ditariknya engsel pintu rumahnya kemudian terlihat Athena berdiri di depannya sambil memegang sebuah kantung plastik putih bertuliskan nama Restoran di atasnya.

"Hei," sapa Chris sambil menggosok matanya.

"Kau belum makan 'kan? Aku bawakan ini. Kucoba untuk menghubungimu tapi kau tidak merespon," Athena mengangkat plastik yang dia bawa kemudian kembali menurunkan nya.

"Waw, bagus sekali. Aku baru bangun dari tidurku tadi pagi, Greek."

"Jadi, kita akan mengobrol di sini?" Athena mengangkat kedua alisnya.

"Oh, ya maaf, sayang."

Chris mempersilahkan Athena masuk, mereka duduk di sofa ruang keluarga, mereka mengobrol dan suara mereka beradu dengan suara tv yang masih menyala sejak tadi.

Chris mengatakan pada Athena bahwa dia akan ke kamar mandi untuk mandi.

"Baiklah, aku tunggu di sini. Jangan lama-lama," sahut Athena.

"Ambil saja cemilan yang ada di kulkas dan di dapur jika kau mau," Chris memunculkan kepalanya di pintu kamarnya. Athena hanya mengacungkan jempolnya.

Chris menutup pintu kamarnya kemudian tanpa membuang waktu dia langsung mandi. Sementara itu sambil menunggu Chris mandi, Athena duduk di sofa sembari memainkan ponselnya. Televisi yang dia tonton tadi kini sudah dimatikan.

Sudah lebih dari empat puluh menit tapi Chris belum juga keluar dari kamarnya. Athena menunggu dengan bosan. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk mengetuk pintu kamar mandi Chris. Athena berjalan menuju kamar Chris kemudian dibuka pintu nya tanpa permisi.

"WHOA!" teriak seseorang dari dalam.

"AAAAA!" Athena ikut berteriak karena kaget. Athena melihat Chris sedang duduk berselonjor di kasurnya sambil memegang ponselnya.

"Greek, apa yang kau lakukan di sini? Kenapa tidak bilang kalau ingin datang?"

Dahi Athena mengerut kebingungan, "Aku sudah di sini dari empat puluh menit yang lalu Chris, sejak sebelum kau mandi."

Sekarang Chris yang bingung. Benarkah? Batinnya.

"Um, maaf Greek, aku lupa kau menungguku mandi. Kau tidak membuat suara apapun di luar, kupikir seperti hari biasanya, aku sendirian."

Athena mendesah, "Sekarang ayo keluar, sayang. Aku membawakanmu makanan."

"Benarkah? Wow, terima kasih, Greekku sayang," Chris bangkit dari kasurnya kemudian berjalan menuju pintu kamarnya dan merangkul Athena hingga di ruang keluarga.

Mereka duduk di sofa dan Chris memakan makanan yang dibawakan oleh Athena. Makanan itu mulai terasa dingin akibat menunggu terlalu lama, tapi Chris tetap memakan nya hingga habis.

Setelah menyelesaikan makan sorenya, Chris beranjak dari sofa untuk membuang plastik bekas makanannya itu. Setelah itu Chris kembali lagi ke sofa dan duduk di samping Athena.

Seperti biasanya, mereka mengobrol sambil menonton acara tv yang sedang diputar.

Athena menyandarkan kepalanya di pundak Chris tanpa aba-aba. Mereka membicarakan hal-hal ringan seperti cuaca di Seattle sekarang, flashback mengenai masa-masa pacaran mereka, dan membicarakan kehidupan mereka nanti setelah menikah.

OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang