Part 6

184 37 13
                                    

Tongkat baseball yang hampir melayang itu terhenti ketika Chris mencium aroma masakan.

Mana ada pencuri yang sempat-sempat nya masak dulu di rumah korbannya? Batinnya.

Chris melongok ke dalam dapur dengan hati-hati dan melihat tunangannya sedang berdiri di depan kompor.

"Hei, selamat pagi sayang," sapa Athena sambil tersenyum.

Chris memasuki dapur dan meletakan tangannya di atas sandaran kursi dengan tangan lainnya yang masih menggenggam tongkat baseball.

"Kau ingin memukulku dengan itu?" Athena mengangkat kedua alisnya sambil terus mengolah makanannya.

Chris melihat tangannya kemudian tertawa kecil. Chris menyandarkan tongkat baseballnya di dinding kemudian dia berjalan mendekati Athena, Athena menoleh kemudian melihat tangan Chris yang terbuka seakan ingin memeluk tubuhnya.

Sesaat kemudian Chris benar-benar memeluk Athena dan mendekapnya dalam pelukan, "Aku mencintaimu, Greek."

Athena membalas pelukan Chris, "Aku juga mencintaimu, sayang."

Chris mengeratkan pelukannya.

"Chris, bukannya aku tidak ingin memelukmu, tapi aku sedang memasak."

Spontan Chris melepaskan pelukannya, "Oh, ya. Aku lupa. Silahkan lanjutkan, aku akan menunggu di ruang keluarga."

"Oke," Athena tersenyum kemudian Chris meninggalkan Athena sendiri di dapur sementara dia mengembalikan tongkat baseball yang dia bawa serta menunggu Athena selesai memasak.

Ketika berada di ruang keluarga, Chris menyalakan televisi hanya supaya terdengar suara-suara agar rumahnya tidak terlalu sepi. Chris memainkan ponselnya sedangkan tvnya terus menyala. Tak lama setelah itu Athena datang dengan membawa dua buah piring di tangannya.

"Ini," kata Athena sambil menyodorkan salah satu piring kepada Chris.

Piring tersebut berisi pancake, Athena memasukkan sesuap pancake buatannya itu ke dalam mulutnya. Begitu pula dengan Chris.

Chris memakan makanannya dengan ponsel yang masih berada dalam genggamannya. Jari-jarinya terus bermain di layar ponsel. Athena yang sedang menonton televisi akhirnya menoleh pada Chris yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya.

"Ponselmu akan lowbatt Chris."

Chris melirik bagian pojok kanan atas di ponselnya, presentase baterainya menunjukkan angka 42% dengan simbol baterai di sampingnya yang berwarna orange.

"Tak masalah. Akan kucharge nanti," kata Chris sambil sesekali menyuapkan pancake ke dalam mulutnya.

"Ponselmu akan cepat rusak jika kau sering membiarkannya hingga mati total."

"Aku tidak sering begitu, sayang," Chris mengalihkan pandangannya dari ponsel ke Athena kemudian dia tersenyum.
"Yasudah, terserah padamu."

Mereka sama-sama sibuk dengan kegiatan masing-masing untuk sesaat. Chris yang sibuk memainkan ponselnya seraya memakan pancake buatan tunangannya sedangkan Athena sibuk menonton televisi dan mengunyah pancakenya tanpa henti.

Athena sedikit merasa bosan karena tidak ada yang memulai percakapan di antara mereka.

Akhirnya dia lah yang membuka percakapan, "Apa yang kau mainkan di situ, Chris?" tanya Athena sembari melongok ke ponsel Chris.

"Ini game."

"Kurasa kau terlalu tua untuk bermain game."

Chris tidak menanggapi ucapan Athena karena sedang fokus memainkan game di ponselnya.

OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang