Sadoww adalah makhluk tak bertulang dan berhati dingin yang diciptakan oleh iblis. Dulu, mereka menggunakan sadoww hanya untuk peperangan, memasuki tubuh musuh sementara sadoww mengambil alih tubuhnya. Mereka juga menjadi pesuruh bangsa iblis untuk menjaga sesuatu, seperti sel tahanan milik bangsa iblis yang ada di dunia bawah, dan barang-barang berharga. Mereka makhluk yang tak mengenal ampun, tak punya rasa kasihan ataupun iba. Kehadirannya tak terduga, namun bisa dirasakan dengan rasa dingin dan kesedihan yang begitu menyakitkan.
"Menurutmu apa yang dilakukan Sam setelah tau hal ini?" tanya Fred pada Liam. Kami bertiga berada di perpustakaan. Aku mempelajari buku tentang makhluk bernama sadoww dari Liam.
"Sam tak bisa keluar untuk sementara waktu. Menjadi Raja bukanlah hal yang mudah, apalagi melihat kekasihnya dalam bahaya," kata Liam dan menatapku dengan satu alis terangkat dan senyuman miringnya.
"Apa maksudmu berkata seperti itu?" tanyaku.
"Well, dia pasti merasa tersiksa," katanya dan menghela napas. "kau tau ritual pernikahan dalam bangsa iblis?"
"Hah? Ritual apa?" tanyaku bingung.
"Ritual darah. Saat pernikahan kedua pasangan menyayat telapak tangan mereka sampai darah itu keluar, lalu menggenggam tangan satu sama lain dan menyatukan darah keduanya. Mereka harus terus bergenggaman sampai darah keduanya mengalir ke bawah dan jatuh ke dalam kobaran api yang ada di bawah mereka," jelas Liam.
"Aku tak pernah tau itu," kata Fred.
"Lalu?" tanyaku penasaran.
"Kau akan merasakan perubahan ketika darah pasanganmu mulai mengalir dalam tubuhmu," ujar Liam.
"Sepertinya rumit sekali," sahut Fred dengan dahi berkerut.
"Tidak. Kau hanya perlu memberikan kepercayaan pada pasanganmu ketika ritual darah berlangsung. Jika salah satunya tak bisa percaya, maka darah yang mengalir akan berubah menjadi hitam."
Aku memang pernah mendengar hal seperti itu dari ibuku dulu. Dia pernah bilang saat pernikahan adalah kenangan yang paling membahagiakan dan tak terduga baginya. Sebuah pernikahan yang unik dan luar biasa. Ia merasakan apa yang dirasakan ayah, dan ayah merasakan apa yang dirasakan ibu.
"Liam," panggilku.
"Ya?"
"Jika... Sam seorang pangeran, bukankah seharusnya orang-orang akan tau lewat nama marganya?" tanyaku dengan alis terangkat.
"Emh... sebenarnya saat Sam masih seorang pangeran, dia menggunakan nama marga dari Ratu, ibunya. Nama marga yang dulu, sebelum dia menjadi seorang Ratu. Baru setelah Sam menjadi Raja, namanya akan menjadi Sam Rudolf," jelasnya.
"Sepertinya ada banyak sekali yang belum kuketahui tentang bangsa iblis," ujar Fred.
Yeah, tentu saja. Bahkan tentang aturan kedua bangsa itu.
"Lalu... bagaimana dengan ayahmu?" tanyaku.
Ekspresi wajah Liam langsung berubah menjadi agak dingin setelah aku menanyakan soal ayahnya. "Entahlah. Dia sudah jarang menghubungiku, dan kurasa dia sering menghilang akhir-akhir ini."
Liam bangkit berdiri dan memundurkan kursinya. Lalu dia melangkah keluar dari perpustakaan.
"Sepertinya kau salah bicara, Fallen," kata Fred.
***
Sebelum malam tiba, aku menyempatkan diri pergi ke hutan kegelapan untuk melihat Nyra. Hutan ini masih terlihat menyeramkan meskipun sebenarnya di dalamnya tak terlalu membahayakan bagiku. Dari kejauhan aku melihat seseorang duduk di batang pohon yang berada di dekat danau. Tempat yang selalu menjadi favoritku. Dari postur tubuh dan rambutnya, aku tau itu Liam. Aku berjalan dan duduk di sampingnya.
"Maaf soal perkataanku tadi," kataku seraya duduk.
Dia menoleh untuk menatapku sebentar, kemudian kembali menatap ke depan dan tersenyum. "Sudahlah. Aku tak marah padamu," katanya.
Aku menatap ke danau dan melihat Nyra mencari ikan-ikan kecil disana. Dia mudah sekali lapar meskipun dia itu betina. Dan aku tak bisa membayangkan akan kutaruh dimana dia setelah aku lulus dari Sleavton.
"Kau sering datang kemari, kan?" tanyaku.
Dia membalasnya dengan senyuman. "Terkadang aku lebih suka sendirian."
"Dulu Sam juga seperti itu. Selalu sendirian, waktu dia masih berwujud serigala."
"Aku selalu penasaran, bagaimana saat kau pertama kali jatuh cinta pada Sam?"
Aku diam untuk memikirkan saat-saat itu. Saat pertama kalinya aku jatuh cinta pada seseorang, pada mata biru itu, pada Sam. "Aku... bertemu dengannya dalam wujud serigala. Dia keluar dari hutan kegelapan dan menghampiriku, menanyakanku banyak hal. Saat aku menatap mata birunya, aku tau ada sesuatu yang berbeda disana. Sesuatu yang... seperti harapan, rasa kagum, dan keingintahuan. Bagiku dia adalah teman pertamaku, disaat yang lain beranggapan bahwa aku adalah gadis gila. Dia tenggelam dalam lautan es demi menyelamatkanku. Tapi itulah saat pertama kalinya aku tau bahwa dia manusia, pangeran iblis, dan dia menyukaiku. Tapi... aku sadar, itulah saat pertama kalinya aku juga menyukainya," ceritaku.
Kudengar Liam menghela napas. "Dia sudah jatuh hati padamu, bahkan sejak kau belum mengenalnya," ujarnya. "aku memang tak terlalu dekat dengan Sam, namun aku tau dia sering keluar untuk melihatmu. Suatu kali aku pernah bertanya padanya, 'apa yang membuatmu menyukainya, Sam?' dan dia menjawabnya tanpa keraguan, dan penuh ketulusan. 'Dia berbeda. Hatinya sangat lembut dan aku ingin selalu berada di dekatnya dan melindunginya'."
"Dia... berkata begitu?" tanyaku tak percaya.
Liam menoleh dan menatapku. "Ketika seorang iblis telah jatuh hati pada seseorang, sampai kapanpun dia akan tetap mempertahankan cintanya, Fal. Aku tau bangsamu selalu menganggap kami makhluk terkutuk, karena kami kejam dan berhati dingin ketika menjadi iblis. Tak mudah meluluhkan hati yang sekeras batu yang dimiliki bangsa kami, tapi ketika kita telah mengenal cinta, semua itu akan berubah."
"Bahkan kebencian...?"
Sejenak Liam menatap kedua mataku. "Yeah," jawabnya.
"Tapi... aku merasa Sam sedikit berbeda saat menjadi iblis. Dia masih mengenalku dan mendengarkanku, tapi sisi kejam itu... entahlah, aku merasa dia seperti malaikat kematian."
"Sam itu kuat. Kau tak perlu khawatir padanya," kata Liam.
Yeah...
Mungkin Liam benar. Aku tak perlu terlalu mengkhawatirkannya.
Saat malam akan segera tiba, kami memutuskan untuk segera kembali ke asrama dan meninggalkan Nyra yang sudah beristirahat sejak beberapa menit yang lalu. Saat aku berjalan menuju asrama, ny. Dorothy memanggilku dari belakang.
"Fallen Gladwin, surat dari Raja Moris untukmu," katanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/59837773-288-k930120.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLEN (the Fiery Passion)#3
FantasyMurid baru akan datang... Dia adalah kerabat dekat Sam dan berada di kelas yang sama dengan Fallen. Sam tau bahwa kerabatnya itu selalu mencoba untuk mendekati Fallen, kekasihnya. Tapi ia tak pernah tau apa tujuan sebenarnya. Di sisi lain ayah Sam...