Fred datang saat aku sedang membaca buku sendirian di dekat danau. Entah kenapa dia selalu datang disaat aku butuh seorang teman. Mungkin berpacaran dengan Fred akan jauh lebih baik. Takkan ada aturan atau apapun yang menghalangi hubungan kita karena kita sama-sama seorang penyihir. Dan bertetangga. Tapi itu hanya perkiraanku. Sejauh ini aku masih tetap mencintai Sam Arthur.
"Hei, kau terlihat tak baik-baik saja," kata Fred seraya duduk di sampingku.
"Kurasa aku mengerti kenapa kau bisa tau," balasku. Dia tertawa kecil.
"Apa kau bertengkar dengan Sam semalam?"
Aku menoleh dan menatap mata Fred. Mata itu memancarkan kekhawatiran. Aku bertanya-tanya apakah Fred masih memiliki rasa terhadapku? Kupikir Fred itu cukup keren, dan kurasa ada beberapa murid perempuan yang mengaguminya. Aku tak tau alasan kenapa dia bisa suka padaku? Lagipula meskipun rumah kita berada di kawasan yang sama kita bahkan jarang sekali mengobrol. Kita jadi lebih akrab setelah insiden kematian palsu Lily itu.
"Apa yang kau sukai dariku Fred?" tanyaku.
Dari sudut mataku kulihat Fred melihatku sejenak, kemudian tatapannya kembali mengarah ke danau di depan. "Sebenarnya aku ada ketertarikan tersendiri terhadap cewek pendiam. Sejak dulu aku selalu ingin mencoba mengobrol denganmu. Tapi sepertinya kau tak terlalu peduli dengan teman-teman di sekitarmu. Disaat sendirian pun kau selalu membaca buku. Sebenarnya kau itu penuh dengan misteri Fal. Tapi aku tau kau gadis yang baik," ungkapnya.
"Aku tak menyadari hal itu," kataku mencoba tersenyum.
"Tentang perasaanku... entahlah. Kuharap ini takkan ada selamanya. Tapi... yeah. Saat ini aku masih menyukaimu."
Rasanya aneh bila Fred mengucapkannya. Entahlah. Sebelumnya dia juga mengungkapkan perasaannya, tapi sekarang aku merasakan sesuatu yang berbeda dari ucapannya. Penuh ketulusan, masih sama seperti sebelumnya. Kata-katanya seolah menyembunyikan kebahagiaan tersendiri yang menggelitikku untuk mencobanya. Tatapan matanya juga seolah mengatakan bahwa dia akan memberiku kebahagiaan yang belum pernah diberikan Sam sebelumnya. Apa mungkin karena aku sedang sedikit patah hati sekarang, jadi berpikir bahwa aku ingin mencoba berpacaran dengan Fred untuk menemukan kebahagiaan yang diberikannya itu?
Tidak, tidak. Aku tak bisa menyangkal bahwa aku masih sangat mencintai Sam. Perasaan terhadap Fred kali ini aku sangat yakin bahwa ini hanya bertahan sesaat saja. Aku tak ingin menyakitinya.
"Kau tau rahasia tentang Sam?" tanyaku.
"Apa ini soal dia yang pangeran iblis?"
Aku menoleh padanya. "Jadi kau tau ya?"
Fred mengedikkan bahu. "Well... sekarang aku dan dia jadi teman akrab. Jadi dia juga menceritakan rahasianya padaku. Semalam aku sempat melihatnya keluar asrama. Kupikir dia pasti menemuimu."
"Yeah... tapi semuanya tak berjalan dengan baik. Kupikir aku sudah mengatakan hal yang seharusnya tak kukatakan. Dia pergi meninggalkanku duluan," jelasku.
"Setiap orang pasti berbuat salah. Kau hanya perlu meminta maaf padanya."
"Aku tau," desahku. "tapi aku tak melihat Sam sejak tadi."
Kulihat Fred terlihat memikirkan sesuatu. "Ah! dia jadi sedikit sibuk hari ini. Kau tau aku tak selalu bersamanya. Ke perpustakaan, ke ruang kepala sekolah dan beberapa guru lain. Kurasa kau pasti tau alasannya," katanya.
Yeah. Bagaimana mungkin aku tak tau. Dia akan jadi orang lain setelah lulus dari sekolah ini. Seorang Raja. Sosok yang takkan bisa lagi kudekati dengan mudah.
"Hei Fred!" panggil seseorang di belakang kami. Aku dan Fred menoleh secara bersamaan dan melihat Liam berjalan menghampiri kami. "bisa kau tinggalkan kami berdua sebentar? Aku ingin ngobrol dengan Fallen," katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLEN (the Fiery Passion)#3
FantasiaMurid baru akan datang... Dia adalah kerabat dekat Sam dan berada di kelas yang sama dengan Fallen. Sam tau bahwa kerabatnya itu selalu mencoba untuk mendekati Fallen, kekasihnya. Tapi ia tak pernah tau apa tujuan sebenarnya. Di sisi lain ayah Sam...