[Author's POV]
Tidak terasa sudah seminggu berjalan. Xiumin sudah menyelesaikan ujiannya, kali ini Tiffany yang akan menghadapi UAS yang akan diadakan oleh sekolah.
Tiffany sudah mempersiapkan dengan sungguh-sungguh untuk menghadapi UAS, tetapi ia masih saja tidak yakin untuk mendapat nilai yang memuaskan.
"Tiff, makan dulu. Belajarnya lanjut nanti saja" kata eomma Tiffany yang baru memasuki kamar Tiffany. Tiffany yang masih duduk di kursi yang letaknya di depan meja belajarnya langsung menoleh, melihat ibunya berdiri di depan pintu dengan tatapan khawatir.
"Iya eomma, nanti saja. Nanggung belajarnya belum selesai" jawab Tiffany sambil tersenyum. Eomma Tiffany mendesah pelan, "Arasseo, tetapi jangan lupa makan" jawab eomma Tiffany, lalu ia keluar dari kamar Tiffany untuk memberikan privasi bagi Tiffany.
Jarak beberapa menit, handphone Tiffany bergetar.
Hei, jangan terlalu serius belajar. Lihat keluar jendela. -Xiumin
Tiffany langsung melotot melihat pesan yang tertera di layar handphonenya. Ia langsung berdiri dan menuju ke jendela.
Ia membuka gorden jendela yang ada di kamarnya, dan ia melihat Xiumin sedang berada di bawah menunggunya dengan membawa sebuah buket mawar warna merah.
Tiffany langsung tersenyum lebar melihat apa yang dilakukan pacarnya itu. Karena takut ketahuan orang tuanya kalau ia memanggil Xiumin dari atas, Tiffany kembali ke meja belajarnya dan mengambil handphonenya lalu mengetik pesan untuk Xiumin.
Untuk apa oppa kesini? Ini sudah hampir malam, eomma dan appa bisa membunuhku -Tiffany
Tiffany kembali melihat dari jendela untuk memastikan bahwa pesannya sudah sampai ke Xiumin. Xiumin menerima pesan itu lalu membalasnya.
Justru hari ini aku akan bertemu dengan eomma dan appa mu, dan aku akan mengajakmu pergi. Bersiap-siaplah -Xiumin
Setelah Tiffany membaca pesan itu, ia langsung panik. Ia takut bahwa eomma dan appa nya akan memarahinya setelah mereka mengetahui hal ini.
Tidak lama kemudian, bel rumah berbunyi. Ah, aku harus bagaimana? Gumam Tiffany sambil berjalan mondar-mandir mengelilingi kamarnya. "Tiffany! Ada temanmu di bawah, cepat turun!" Teriak eomma Tiffany dari lantai bawah.
Tiffany menarik napas dalam-dalam lalu mengeluarkannya, berusaha setenang mungkin. Ia menuruni tangga, pura-pura tidak tahu siapa yang datang. Ia tiba di depan pintu, "Eomma ia Xiumin, biarkan ia masuk" kata Tiffany berusaha kembali tenang.
Tiffany mengajak Xiumin untuk duduk di sofa, "Oppa, jangan bilang yang aneh-aneh tentangku" bisik Tiffany pada Xiumin sebelum meninggalkan Xiumin duduk di sofa bersama Eomma-nya. Ia harus membuat minuman untuk Xiumin di dapur.
"Jadi, kau teman sekolahnya Tiffany?" Tanya Eomma Tiffany kepada Xiumin, berusaha untuk mencairkan suasana. "Sebenarnya saya sunbae Tiffany ajumma, saya kelas 3" jawab Xiumin.
Tiffany datang membawa minuman untuk Xiumin dan menaruhnya di meja yang letaknya di depan Xiumin, lalu ia duduk di sebelah Eomma kesayangannya itu. "Jadi ada hubungan apa diantara kalian berdua? Tidak biasanya sunbae Tiffany datang ke rumah" tanya eomma Tiffany sambil tertawa kecil.
Dalam waktu bersamaan Tiffany dan Xiumin menjawab dengan jawaban yang berbeda. Xiumin menjawab "Teman dekat" , sementara Tiffany menjawab "Hanya hubungan Sunbae-Hoobae" . Jawaban mereka membuat Eomma Tiffany semakin yakin bahwa ada hubungan diantara mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
I HATE YOU BUT I LOVE YOU. | EXO Xiumin Fanfiction | SLOW UPDATE
Fiksi Penggemarpepatah mengatakan, lupakan apa yang telah menyakitimu di masa lalu, tetapi jangan lupakan pelajaran apa yang kau dapat dari masa lalu itu. bagi Tiffany, masa lalunya semasa SMP adalah masa lalu yang sangat ingin ia lupakan, masa lalu yang ingin ia...
