•Labyrinthine•

47 12 2
                                    

"Cha, lo kalo memang gak mau nikah sama dia gak usah dipaksain, pusing gw liat lo pasang muka depresi terus"
Puti menyadarkanku dari lamunan..

"Gw cuma takut aja pernikahan ini gak berjalan dengan lancar, gw gak mau jadi janda kali put"
Kataku...

"Yaa... Gimana, mau di batalin juga kayaknya udah gak mungkin, undangan udah di sebar, gak mungkin di tarik lagi kan?"
Jelas puti...

"Siapa suruh nyebar undangan gak bilang-bilang, jangan-jangan temen gw banyak yang gak diundang, awas aja kalo tamunya temen dia semua"
Kataku kesal...

"Lo udah liat undangannya?"
Tanya puti

"Belum, dan gak ada yang ngasih tau gw, gila kan... Padahal kalo gw liat undangan kan pasti gw tau nama calon suami gw"
Kataku...

"Yang gw tau minggu depan kita ke Bali, acara nikahan lo di Bali dan gw sama nope dikasih tiket juga buat ngintilin lo"
Kata puti..

"Siapa yang ngasih lo tiket, kok gw gak tau?"
Tanyaku...

"Mama lo lahh..."
Kata puti

Aku hanya menganggukan kepala dan kembali hanyut dengan pikiranku lagi....

•••

"Bali !!! Kita datang!!!"
Teriak puti dan noprita ketika di bandara

Buat malu aja, kayak orang dusun gak pernah jalan-jalan...

"Kalo gw sih ngincer bule"
Kata noprita sambil cengengesan

"Iya juga ya nop, nanti kita dua pacaran sama bule, acha nikah sama om-om hahahahaha"
Kata puti sambil ketawa-ketawa

"Iya put nanti kita tinggal di luar negri, lingkungan elit terus suami ganteng!"
Noprita ngayal tingkat dewa

"Iya hahahahahaha"
Puti ketawa nambah keras

Aku senang melihat mereka berdua bahagia, tetapi dibalik semua ini aku merasa hanya aku satu-satunya yang bernasip sial disini...

•••

"Gila.... Lo liat kan bule tadi lirik-lirik gw!"
Kata puti

"Mata lo juling, jelas-jelas dia liat gw!"
Balas noprita

Aku hanya mendengarkan mereka dan berjalan di lorong hotel ini seperti mayat hidup

"Krek..."
Aku membuka pintu kamar untuk kami bertiga di sebuah hotel mewah

"Buseettt... Bagus amat kamarnya cha, mehong pasti"
Kata noprita

"Cup gw tidur di kasur sendirian!"
Kata puti

"Tulang lo bengkok ! Kasur segede itu mau lo tidurin sendiri"
Kataku...

"Gw smack down lo put.."
Kata noprita

Kami sibuk mengelilingi hotel dan seperti biasa puti dan noprita tebar-tebar pesona, dasar jomblo..

Kami makan siang bersama keluargaku, mereka datang ke sini lebih awal karena harus mengurus acara pernikahanku esok hari..

Dari tadi aku sibuk melihat sekitar kali-kali aja calon suamiku berkeliaran di sekitar sini, pasti dia sudah berada di sini..
Acara pernikahanku diadakan besok dan dia pasti sudah bersiap untuk itu..

•••

Aku, noprita, puti dan sepupuku nisa menikmati SPA di hotel ini, sebelumnya kami sudah mengelilingi daerah sekitar hotel ini untuk belanja hal-hal yang gak berguna sekalian nyariin calon suami untuk puti dan noprita, berhubung sepupu aku juga haus cowok ganteng... Dia langsung membaur sama noprita dan puti dan mulai tebar-tebar pesona...

•••

Malam harinya aku tidak bisa tidur karena ada sesuatu yang menggangu pikiranku, orang itu...
Aku tidak mengerti dengan perasaanku sendiri tapi sepertinya aku masih mencintainya, apa dia juga merasakan hal yang sama denganku atau hanya aku yang merasakan ini?

Aku berusaha untuk mengalihkan pikiranku dan mulai mencoba memikirkan hal yang lain seperti logan..

Tetapi tidak bisa, wajahnya selalu muncul di otakku..

Ya benar, bukan logan yang berada di pikiranku sekarang, dia adalah mike...

Kemana dia? Apa yang dia lakukan ? Kenapa dia menghilang? Bahkan semenjak kejadian itu dia tidak pernah menghubungiku...

Sepertinya aku tidak akan memiliki istirahat yang cukup jika terus memikirkan mike

Lalu aku mulai berfikir tentang undangan yang sudah disebar luaskan, apakah mike akan diundang? Apa dia tau kalau aku akan segera menikah?

Aku memutuskan untuk mengirimkan pesan kepada mike

~aku akan menikah besok~

Dan pesanpun terkirim, tidak lama kemudian mike membalas pesanku, aku gemetar membuka pesan itu karna jujur saja aku sangat merindukannya

~aku mencintaimu~

Itulah dua kata yang menyayat hatiku, aku hanya bisa menangis dan menutup wajahku dengan bantal supaya noprita dan puti gak denger

Aku tidak perduli kalau aku harus menikah dengan keadaan mataku yang sembab, karena aku merasa tidak bisa mengatur jalan hidupku sendiri, semua ini terlalu di paksakan.....

SelcouthWhere stories live. Discover now