•Efflorescence•

62 17 5
                                    

"Pacarmu tidak jadi kesini?"
Mike hampir saja membuatku tersedak karena aku sedang mengunyah makananku

"Bukan urusanmu"
Jawabku singkat

"Sampai kapan kau akan bersifat keras kepala seperti itu"
Kata mike

"Aku tidak keras kepala, terserah apa katamu dan berhenti mengurusi sesuatu diluar kesibukanmu"
Aku memalingkan wajahku

Mike tidak menjawab dan pergi meninggalkanku, dan sepertinya dia membawa tas yang berisi bajunya, apakah dia marah padaku? Aku sedikit merasa bersalah dan kurasa dia tidak akan kembali lagi kesini untuk mengurusku atau semacamnya

•••

Aku membuka mataku dan tidak mendapati mike berada di sekitarku, mungkin dia terlambat benakku...

Aku hanya mewarnai buku baruku sepanjang hari dan tidak terasa hari sudah mulai sore, aku merasa sebentar lagi akan mengeluarkan air mata, apa dia benar-benar tidak memperdulikanku lagi?

Keesokan harinya aku memutuskan untuk pergi kuliah karna aku rasa badanku sudah enakkan meskipun semalam suhu badanku sempat naik tapi tetap berada di rumah dan larut dalam perasaan sedih akan membuat keadaanku semakin buruk bukan?

Ya benar, mike berhenti mengunjungiku dan bodohnya semua itu karena kesalahanku sendiri

"Lo itu masih pucet, buruk rupa"
Kata ivy

"Pssst.... Diem gw udah sehat kok"
Balasku..

"Kalo lo ada apa-apa gw gak tanggung jawab ya, kalo lo mati gw taro aja mayat lo di ruang mayat"
Kata ivy

Aku tidak memperdulikan perkataan ivy, memang keputusanku untuk pergi kuliah hari ini adalah kesalahan besar, aku masih merasakan kepalaku sakit dan badanku dingin

Jam makan siang aku dan ivy memutuskan untuk makan di depan campus kami, biasa bubur ayam mbok sutris tapi entah kenapa yang biasanya aku kalo makan buburnya si mbok pasti nambah kok ini malah gak napsu, jadi aku tidak makan dan hanya memainkan makananku

"Kok gak dimakan buburnya mbak?"
Tanya mbok sutris

"Iya mbok dimakan kok, pelan-pelan tapi, soalnya tenggorokanku sakit"
Jelasku...

•••

"Apa yang kau lakukan disini?"

Aku tersontak kaget karena mendapati mike berdiri di sisiku mengenakan kemeja yang tangannya digulung ke atas dan dia terlihat kacau dan berantakan

"Makan"
Jawabku singkat

"Kenapa kamu kuliah hari ini !?"
Kata mike

"Karena aku mau"
Kataku

"Kamu belum sembuh, harusnya masih istirahat di rumah"
Mike menarik tanganku dan mau tidak mau aku bangun dan membuntutinya

"Apaan sih, gak usah narik-narik"
Aku berusaha melepaskan genggaman mike

Mike membawaku masuk ke dalam mobilnya,
aku meninggalkan ivy sendirian mana muka dia kayak gitu banget lagi pas ngeliat gw di tarik mike, bukannya nolongin malah bengong kayak orang bego, oh iya gw juga baru inget kan belum bayar mbok sutris kalo kayak gini utang gw nambah terus, emang dasar mike terkutuk seenaknya aja lariin gw, apa kata mbok sutris coba....

"Ini bukan arah ke rumahku"
Kataku memecah keheningan

"Kita tidak kerumahmu"
Jawab mike singkat

-Lalu aku mau dibawa kemana!?-
Benakku...

Tapi aku hanya memilih diam dan berserah diri, terserah lah mau dibawa kemana, mau berontak juga badan lemes, mau ngoceh-ngoceh tenggorokan sakit, mau loncat takut mati, jadi yaudah deh aku padamu mike...

•••

Aku merasakan badanku di guncang dan aku memutuskan untuk membuka mataku

"Kita sudah sampai"
Kata mike

Aku melihat sekeliling dan gelap ku rasa aku tau ini dimana pasti di basement parkiran penthouse nya si mike

"Mau jalan atau digendong?"
Tanya mike

"Gendong... Eh maksudku jalan"
Jawabku dengan jawaban kayak orang oon

"Kalo mau digendong juga gapapa kok"
Mike tersenyum padaku

-Sialan ganteng bener, jangan bikin baper ngapa, gimana mau move on ini mah-

Aku turun dari mobil dan jalan menuju lift dengan lunglai, aku memasuki penthouse yang memang sudah familiar bagiku karna aku sempat beberapa kali datang ke sini

"Kau mau makan atau minum?"
Tanya mike

"Bisa kau buatkan aku teh?"
Badanku dingin dan aku rasa aku membutuhkan teh untuk menghangatkan tubuh

"Baiklah..."
Kata mike

Aku memilih untuk duduk di sofa gantung yang langsung mengarah ke jendela yang besar dan memaparkan pemandangan gedung-gedung pencakar langit, aku memperhatikan bunga matahari yang memang sempat aku tanam dari bibit-bibit yang aku beli di sebuah toko bersama mike, bunga-bunga itu terawat dan tumbuh dengan baik

Mike menyodorkan segelas teh padaku dan dia memilih untuk duduk di sebelahku, tidak ada pembicaraan selama beberapa menit sampai mike memilih untuk memecah keheningan

"Apa aku merawatnya dengan baik?"
Kata mike..

Aku langsung tau kalau itu tentang bunga matahari yang aku tanam

"Ya mereka tumbuh dengan indah"
Kataku..

•••

Suara bel pintu memecahkan lamunanku, mike berjalan untuk membuka dan mencari tahu siapa yang datang

"Makan siang denganku?"

Suara seorang perempuan terdengar dari balik pintu

"Tidak bisa, aku sedang ada tamu"
Kata mike

"Siapa yang datang"
Kata perempuan itu sambil mengintip ke dalam, mataku bertemu dengan mata perempuan itu, dan sejenak ada perasaan yang menggangguku dan aku memutuskan untuk pergi

"Mmm.... Tidak apa kau pergi saja, aku akan pulang"
Kataku pada mike sambil berjalan ke luar

"Tapi kau baru saja datang"
Kata mike sambil menahan tanganku

"Tidak apa"
Aku melepaskan tanganku dan berjalan pergi..

SelcouthWhere stories live. Discover now