Setelah 3 bulan berlalu hubungan aku dengan Reza. Aku merasakan bahwa Reza sejak kejadian waktu itu, sifatnya berubah drastis.
Dia menjadi sangat egois,menyebalkan,cuek, dia gak mau tau dengan keadaanku.Pagi itu aku duduk-duduk bersama temanku Dhea di kelas.
Akupun menceritakan semua yang telah terjadi antara aku dan Reza."Dhe, kalau misalnya aku putus dengan Reza gimana? " tanyaku pada Dhea.
"Terserah kamu Dill, kalau misalnya itu yang kamu pikir terbaik buatmu ya gapapa" jawab Dhea.
"Emang kamu udah pikirin matang-matang Dill, jangan sampai nyesel lo " sambung Dhea sambil memandang wajahku.
" iya sih aku udah pikirin matang-matang Dhe" jawabku sambil duduk disebelah Dhea.
"Oke, aku sih ikut kamu aja, pokoknya aku akan suport apa yang kamu pikir itu baik dan benar " jawab Dhea, dengan nada suara lembut.
Setelah meminta pertimbangan Dhea, tak lama kemudian bel pulang sekolah berbunyi. Aku bergegas keluar dari kelasku dan menghubungi Reza.
"Rez, aku pengen ketemu sebentar sekarang. Bisa? Aku tunggu di cafe depan sekolahku" ucapku pada pesan yang aku kirimkan kepada Reza.
Setelah sekitar 5 menit masih saja tak ada jawaban dari Reza. Tetapi aku gak mau nyerah. Aku menunggu Reza selama 15 menit di cafe depan sekolahku.
Dan dari kejauhan nampak motor Reza mendekat ke arahku.
"Ada apa, mau ngomong ? Ngomong aja disini" ucap Reza tanpa menoleh ke arahku dan disertai dengan gaya bahasa yang jutek." ya. Aku mau ngomong sama kamu" jawabku yang nggak mau kalah jutek dari Reza.
"Ya udah cepetan dong. Kamu kira aku punya banyak waktu apa? " ucap Reza yang masih sangat jutek.
"Hmmmmmm.. Aku rasa setelah 3 bulan kita jalani hubungan kita. Dan aku juga sudah berpikir secara matang AKU MAU KITA PUTUS" ucapku pada Reza dengan nada bicara lembut.
"Apa.... Enak aja. Kamu yang punya salah ke aku, kenapa kamu juga yang minta putus dariku." ucap Reza yang tersentak kaget mendengar ucapanku.
" aku minta maaf Za, perasaanku ke kamu sudah hilang begitu saja, dan yang aku mau cuman itu " ucapku secara bohong pada Reza.
Tanpa mendengar ucapan Reza selanjutnya aku pun nyelonong meninggalkan dia yang masih terduduk lemas didalam cafe.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TAK HARUS MEMILIKI
Romancecinta tak harus memiliki. Seperti yang dirasakan perempuan bernama Dilla. Ia mencintai dan menyayangi seseorang. Tapi buat dia itu semua hanya sia-sia.