Episode 6

7.1K 559 6
                                    

Lima belas menit sejak pesawat take off, Raya membuka matanya. Ia masih harus transit di Soetta selama satu jam setengah lalu pindah maskapai menggunakan Air Asia. Ini akan jadi perjalanan terberat Raya.

Sampai di Bangkok Raya juga harus reservasi hotal di Surattani lalu terbang ke kota itu selama satu jam lima belas menit. Ia baru bisa beristirahat sekitar pukul sembilan malam.
Entah apa yang akan terjadi saat Leana menjelaskan kemana perginya Raya pada orang-orang rumah.

Raya memperhatikan sekitar, orang-orang sibuk mengobrol dengan rekan disebelah mereka entah yang sudah dikenal ataupun belum. Mata Raya berhenti pada laki-laki seumuran Raka yang memejamkan mata, tertidur dengan headphone yang terpasang. Laki-laki bule berambut blonde tersebut terlihat menikmati mimpinya, bahkan saat orang di samping kiri si laki-laki memotretnya dengan sengaja juga ia tak membuka mata.

Tunggu, kenapa perempuan itu ngambil foto orang lain sembarangan ?

"Delete it."

Raya dan orang di samping si laki-laki tersentak. Perempuan yang mungkin masih SMA itu meminta maaf dan membiarkan si laki-laki yang menghapusnya sendiri.

"Don't tell your friend." Laki-laki tersebut memberikan ponsel si perempuan dan langsung menatap Raya

"Give me your phone." Laki-laki berambut blonde itu mengulurkan tangannya meminta ponsel Raya.

"What ?" Raya menatap si laki-laki, tidak mengerti maksudnya.

"Handphone. Kamu memfoto saya kan ?"

Damn. Laki-laki itu bisa berbahasa Indonesia.

"Sorry, tapi untuk apa saya ngambil foto orang yang nggak saya kenal." Jawab Raya tegas.

"Are you kidding me ?" Laki-laki tersebut kaget mendengar jawaban Raya.

"Kakak nggak kenal Luke ?!" Perempuan yang diam-diam memotret tadi berseru tak percaya.

"Don't call my name." Laki-laki itu melirik tajam pada perempuan disamping kirinya.

"Nggak. Aku bukan orang yang suka kenalan sama bule." Jawab Raya sarkas.

"Okay. You must watch it." Laki-laki blonde itu merebut ponsel si perempuan yang memotretnya dan membuka galeri video. Ia memutar salah satu video.

Awalnya Raya kaget, di video itu laki-lak disampingnya ini sedang tampil diatas panggung dengan gitar akustiknya, menyanyikan lagu milik Twenty One Pilots berjudul Stressed Out.

Luke Hemmings performing Stressed Out at Madison Square Garden.

Raya kaget karena judul video tersebut menyebutkan kalau laki-laki disebelahnya ini adalah Luke Hemmings yang sedang tampil di showcasenya.
Baru showcase tapi sudah menggunakan Madison Square, keren juga.

"Aku nggak tahu kamu siapa dan kenapa kamu tampil di Madison Square, tapi terima kasih sudah memperkenalkan diri." Raya tersenyum sok ramah dan menatap lurus lalu memejamkan matanya setelah memasang earphone sebelah kirinya.

"Woah. I'm not believe it Luke." Si perempuan berdecak kagum saat Raya mengatakan ia benar-benar tidak tahu kalau Luke ada penyanyi akustik yang paling terkenal di Australia dan hampir semua remaja di dunia mungkin mengenalnya.

Laki-laki bernama Luke itu mendengus dan kembali memejamkan mata, lebih baik tidak berurusan dengan dua perempuan di sebelahnya, terutama Raya. Sepertinya perempuan yang duduk dekat jendela itu memang tidak mengenal Luke.

......

Raya menghela nafasnya. Ia duduk di ruang tunggu Soetta setelah dua jam lalu mendarat. Setelah turun dan mengurus pemindahan maskapai, Raya memilih untuk menunggu di ruang tunggu Terminal F Keberangkatan setelah check-in.

INDIGO 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang