0.4

262 25 4
                                    

luke's pov

luke's house

"taro aja barang barang kamu di kamer luke ya" ucap emak gue ke perempuan itu

"lah mak, nanti abang tetep tidur dikamar kan?" tanya gue 

"ngaco! maneh tidur di sofa nanti malem!" sahut emak gue

"lah kan ada kamer buat tamu?" ucap gue memelas

"masih kotor, nanti emak bersihin isuk isuk. udah lu tidur di sofa dulu emang naha si" 

elah mak masa gue suruh tidur di sofa.

"e-eh, gue kalo tidur di sofa sementara juga gapapa kok" perempuan itu tersenyum, 

elina kan?

"udah dah ga usah" ucap gue setengah kesal. dia terlihat bersalah

mukanya melas amat, jadi imut.  dih apansi

---------------------

elina's pov

9 pm

"yOOOOO MAKAN MALEM HEULA!" 

"AYAM!" gue reflek latah

ebuset tante liz teriak gede amat. ya, gue orangnya latahan

"TaH BENER MAKAN AYAm" saut emak

gue dan luke pun duduk di meja makan.

"Elina, ranking berapa sampe bisa tuker pelajar?" tanya tante Liz

"ranking satu hehe"  jawab gue. "wah, bang tuh liat, juara kelas. kamu nilai yang tinggi matematika doang. kumaha sih" tante liz menyenggol kaki luke.

"abang pernah ikut olimpiade matematika" ucap Luke sembari makan dengan lahap

"oh ya? juara berapa??" tanya gue melihat ke arah Luke. "couma nyam..pei seumi pinal" jawab Luke dengan mulut yang penuh dengan nasi. gue pun tertawa kecil.

seusai makan...

"udah ya, emak tidur" tante liz memasukki kamarnya. gue pun tersenyum mengangguk

setelah sikat gigi, gue siap untuk belajar lalu tidur.

"eh-eh apa maksudnya mau tidur di tempat bertapa gue? engga engga" tiba tiba luke menarik tangan gue keluar

"lah?" gue pun bingung "lo yang tidur di sofa" ucap Luke dengan serius. "yaudah" gue mengambil buku  dan duduk di sofa.

lah si anjing gue suruh tidur disini.

gue pun lanjut belajar dan menghiraukan Luke yang kelakuannya seperti bocah 5 tahun.

kampreet! udah tengah malem aja. gue harus tidur gini mah!


bentar lagi puasa

udah ketara bacaan halu sembari nunggu buka;)

pertukaran pelajar // l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang