Hidupku

314 37 1
                                    

Foto di atas itu Sophia

**

Aku memang buruk, tapi tak seburuk kehidupanku
-A-

Axel POV

Berdua di bawah lampu diskotik, bergoyang di ratusan bahkan ribuan orang berkumpul dan merasakan dinginnya angin malam, Aku dan Sophia duduk di kursi paling pojok untuk malam ini.

"Xel, gue baru beli minum nih. lo mau?" Sophia menggelantungkan tangannya di leherku dan menarik tengkukku mengajak bibirku menari bersama bibirnya.

Bibirnya masih terasa bekas minumnya yang menggoda, "aku ingin yang lebih Xel" ucap Sophia dalam sela bernafasnya sebelum kembali menciumku liar.

aku menggendongnya didepan dan berjalan layaknya seorang kesetanan dengan nafsunya. Aku membawanya ke ruang VVIP yang sudah ku sewa dari dulu. Aku menidurkannya di sofa dan mulai melakukan apa yang harus aku lakukan.

Imajinasi kalian aja ya.

Dan sekarang posisiku sendiri masih di sofa dengan celana yang aku sendiri tak tau menaruhnya dimana. Aku mengedarkan pandanganku mencari keberadaan Sophia.

Dimana dia? Aku berkeliling mencarinya. Tak ada tanda-tanda kehidupan Sophia.

Ting... Line dari seseorang

Sophia : Sorry babe, I have to go.

Me : oke, no problem

Huh, aku melirik jam yang melingkar sempurna di tangan kiriku, pukul 07:57 aku terlambat.

Setelah selesai dengan penampilanku hari ini. Aku melirik sekilas pantulan ku dicermin. "Cukup tampan" gumamku pelan.

**

Sesampainya di kantor. Aku menyapa beberapa karyawan yang memang aku kenal betul. Di tempat kerjaku, aku dikenal orang yang arogan dan sopan tetapi khusus untuk Sophia aku dipandang sebagai ular berbisa yang sangat berbahaya.

Aku memegang kenop pintu berwarna putih itu lalu masuk menikmati udara dingin dan bau parfum strawberry milik Sophia senyumku mengembang saat melihat sebuah teh kotak tergeletak di meja kerjaku dengan secarik kertas berwarna kuning.

Seketika senyumku memudar saat melihat setumpuk map berwarna biru laut memenuhi meja disamping televisi.

Sudah dua jam aku duduk disini mengamati kerja anak buahku lewat map yanh telah mereka berikan kemarin.

Aku memijat keningku pelan.

Aku mengarahkan pandanganku saat melihat seorang wanita cantik berbaju sexy tersenyum ke arahku dengan membawa map biru laut.

"Axel, I want more"


Aku menatapnya datar., "I'm busy"

"Nikahi aku"

"What?"

"Sophia, please. Pergilah, aku sedang butuh ketenangan"

"Okay, jika kau butuh aku. Call me baby"

"Hmm"

Betapa sibuknya aku, sungguh aku ingin membakar semua kertas busuk ini. Tunggu.. aku merasakan sesuatu yang aneh di tangan kiriku yang terasa sangat berat.

"Argghh" Aku mengerang kesakitan saat sesuatu menekan nadiku.

Aku memejamkan mataku sebentar menahan sakit luar biasa di nadi kiriku.

Aku membuka mataku pelan dan ada sebuah pemandangan aneh muncul disampingku. "Hai, pacar" sapa seseorang dengan tersenyum menunjukkan deretan gigi putihnya.

Aku mendelik kearahnya. "What the hell" teriakku keras.

Sontak aku mendorong gadis itu keras membuat gadis itu terpental beberapa meter dariku, sorry. Aku melirik sebal kearah gadis itu.

"Kamu siapa? sejak kapan kantor ini dihuni anak kecil sepertimu?"

"Iiih, Aku Angel.. malaikat mu duhai kang mas Axelku sayang tak kunjung pulang"

bukankah itu adalah kata-kata menjijikkan sepanjang masa? batinku berteriak.

"Gila! Gila! Kamu orang gila!"

Aku berjalan cepat lalu menarik kenop pintu utama di ruanganku.

"Astaga!" gadis itu tiba-tiba berada di depanku.

"Hai, mas Axel" sapanya.

Aku mendorong gadis itu membuatnya terjatuh untuk kedua kalinya.

"Seburuk apakah aku?" teriaknya masih terdengar olehku.

TBC

Jangan luoa tinggalkan jejak yaa guys :*

LollipopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang