Lebih tampan

200 35 0
                                    

Lebih menyenangkan dengan orang baru, ya.
-A-

Axel berjalan beriringan dengan Angel yang berjalan dibelakangnya. Axel benar-benar merasa muak untuk bertemu hantu itu, namun setelah perasaan itu datang ia mencoba untuk menerima kehadiran Angel dikehidupannya.

"Ini apartemen ku" ucapnya sembari membuka pintu mempersilakan Angel masuk. Dengan tatapan takjub, Angel memasuki ruangan serba warna putih di depannya.

Yang menarik perhatian Angel adalah sebuah piano berwarna hitam ditengah ruangan. Angel sangat menyukai musik apalagi yang berkaitan dengan piano. Kepalanya menoleh tigaratus enampuluh derajat kearah Axel. "Kamu bisa piano?"

Selama Angel membuntuti Axel, ia sama sekali tak pernah masuk ke ruang utama dari apartemen mewah ini.

"Kau menakutkan" ucap Axel dan pergi melewati Angel yang masih bingung.

Cantik gini dibilang menakutkan.

"Kau menyuruhku untuk tetap tinggal?" Tanya Angel mebuat Axel melipat kedua tangannya didepan dada.

Dengan tatapan tajam ia menarik nafas dalam. "Ya"

**

Axel membenarkan kacamata yang bertengger di hidungnya. Ia mendengus kesal saat sebuah buku terlempar tepat di kepalanya. "Aku ingin mendengarkan musik!" pinta Angel sembari bertingkah lucu.

"Aku lelah"

"Jika kamu lelah, tidur" Angel mendekat kearah Axel dan duduk disampingnya. Ia memandangi wajah Axel yang menurutnya sangat sempurna.

Tatapannha terfokus pada bibir Axel yang menggoda sampai Angel kehilangan kendali ia memajukan bibirnya siap untuk mencium Axel.

Cup.

Benda keras mengenai bibirnya sekarang. Ia membuka matanya melihat buku bertuliskan 'Laskar Pelangi' di depannya. "Cabul" satu kata dan menyayat. Axel menjauhkan bukunya dari bibir Angel. Ia menatapnya dalam seolah ingin memakannya.

Ting tong..

Suara bel tidak bisa menghentikan tatapan mengibtimidasi Axel. "Untung kamu hantu"

Angel berdiri dan pergi meninggalkan Axel yang masih menatapnya tajam. Ia lebih memilih mendekati suara bel dari pada harus lama-lama ditatap lelaki tampan, takut gagal move on.

Ia menatap layar yang menampakkan siapa yang datang mengunjungi Axel di malam hari. "Kyaaaa" pekiknya saat melihat lelaki tampan tengah tersenyum dilayar.

"Siapa?"

"Axel, Kau melihatku?" Tanya orang itu membuat senyum dibibir Angel memudar seketika. "Gak! Axel gak ada"

"Siapa?" tanya Axel untuk kedua kalinya.

"Alien" jawabnya asal.

"Siapa?"

Angel mencibikkan bibirnya. "Lihat sendiri!"

"Sophia?"

Tak lama kemudan Axel merangkul seorang lelaki bertubuh tegap dengan tatapan teduh. "Lebih tampan dari Axel!" teriaknya membuat Axel menoleh seketika.

"Kau kenapa?" tanya orang itu melihat sifat Axel yang aneh.

"Tidak" elaknya.

Angel memejamkan matanya berusaha membuat lelaki tampan di depannya bisa melihatnya. Ia menghembuskan nafas lega setelah seseorang berhasil terpekik ketakutan. "Kyaa"

"Kau melihatnya?" tanya Axel penasaran.

Mata lelaki itu bergerak dari atas ke bawah dan begitu seterusnya membuat Angel merasa risih. "Kenapa?" Angel sedikit mundur ketakutan.

Bukannya menjawab, lelaki itu tersenyum dan melambaikan tangannya. "Aku Vero, kamu?" sapanya membuat senyum yang pudar itu kembali mengembang.

"Angel, calonnya Axel"

**

Angel menatap kosong layar yang tengah memutar film horror yang paling ia takuti namun entah mengapa sekarang ia tidak pernah takut melihat hal-hal yang berbau horror. Matanya teralihkan pada seseorang yang melamun menatap hape yang dipegangnya. "Kamu kenapa?" tanya Angel penasaran.

Vero yang tersadar akan kehadiaran Angel ia hanya tersenyum dan melihatkan gigi rapinya yang jelas membuat siapa yang melihatnya terpana termasuk Angel. Ia mengambil posisi membelakangi layar menatap Angel lekat. "Kamu manis" ucapnya tanpa sadar dan tertidur pulas diatas paha Axel.

"Kamu tampan, bahkan kamu lebih dari kata tampan"


TBC

Jangan lupa meninggalkan jejak :*

LollipopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang