Chapter-38

326 14 0
                                    


Pagi ini adalah hari terakhir (namakamu) syuting karena hari terakhir (namakamu) di Amsterdam ia di kasih waktu untuk refreshing

"Erhgg" Erangnya saat terbangun dari tidur nya

"Pagi, tumben lo udah bangun sebelum gue bangunin" Sapa Nina saat membuka pintu dan menghampiri (namakamu)

"Gue gak bisa tidur Na, gue baru tidur tadi jam tiga" Keluh (namakamu)

"Pantes ajja mata lo masih kayak panda" Cibir Nina

"Ish... Dasar lo, awas ah gue mau mandi" Kesal (namakamu) lalu beranjak menuju kamar mandi

Skip

Kini (namakamu) selesai syuting lebih cepat dari perkiraan karena segalanya yang mendukung

"Sayang sinih" Teriak Bunda Linda yang sedang duduk di salah satu bangku yang cukup panjang pada (namakamu) yang sedang berfoto ria, (namakamu) pun yang merasa namanya di panggil menoleh dan menghampiri sang Bunda

"What?" Tanya (namakamu) saat sudah duduk di sebelah Bundanya

"Enggak kenapa-napa sih, kita kan disini masih lama, Bunda cuma mau ngabissin waktu sama kamu ajjah" Jelas Bunda Linda "sinih kamu tidur disini" Ajak Bunda Linda, (namakamu) pun tersenyum lalu berbaring dengan bantal paha Bundanya

Kiki pov on

Gue berjalan sambil foto-foto taman bunga yang di tanam kurang lebih tujuh juta bibit bunga dengan tatanan yang rapih

"Na (namakamu) mana?" Tanya gue ke assistennya (namakamu)

"Tau, lagi jalan-jalan kali" Jawab nya, buset dah enteng banget dia jawab

Gue pun kembali berjalan mengelilingi taman ini yang sangat sejuk. Namun tatapan gue terhenti saat melihat dua orang yang sangat gue sayangi lagi berdua di salah satu bangku taman yang cukup panjang, aduh adem banget ati liat yang kayak ginih

"Samperin gak yah?" Gumam gue, gue pun ngelangkah tapi langkah gue tertahan karena melihat muka mereka yang lagi pada serius, gue pun mundur lagi dan kembali berjalan-jalan sama kamera nya (namakamu)

Kiki pov off

"Bun aku jadi kangen papah deh" Ucap (namakamu) tiba-tiba, sambil memandang lurus ke depan

"Apalagi Bunda. Tapi Bunda yakin sekarang papah udah bahagia disana dan Bunda yakin sekarang Papah lagi liat kita" Ucap Bunda Linda

Tess...
Air mata (namakamu) pun menetes saat mengingat kebersamaan nya bersama Sang Papah ketika papah nya masih ada di sisinya

"Eh kok kamu nangis sih" Ucap Bunda Linda yang merasa celananya bagian paha nya hangat "hey kamu denger yah, Papah selalu ada di sini dan kamu denger sendiri kan disaat-saat terakhir Papah dia bilang dia nggak mau liat kamu nangis" Sambung Bunda Linda

Flashback

Di ruangan ini hanya terdengar suara sendok dan garpu yang saling beradu, namun tiba-tiba suara telphone rumah pun berbunyi

"Bentar Bunda angkat dulu yah siapa tau Papah" Ucap Sang Bunda dan beranjak untuk mengangkat telphone nya

'Hallo'

'Hallo maaf apa benar ini dengan keluarga bapak Bani'

'Iyah benar tapi Bapak nya belum pulang'

...............

"Apah"

................

Luka LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang