Chapter-40

400 17 0
                                    


"Permisi" Ucap Laki-laki paruh baya yang memakai jas putih

"Ayok dok masuk" Ajak Bunda Linda lalu berjalan menuju kamar (namakamu)

"Gimana dok?" Tanya Bunda Linda saat dokter sudah selesai memeriksa keadaan (namakamu)

"Tidak apa-apa dia cuma lelah saja, lebam nya di kompres pake ini yah" Jelas Dokter sambil memberikan botol cairran pada Bunda Linda "kalau boleh tau kenapa bisa kayak gini bu?" Tanya Dokter

"Saya juga tidak tau dok" Jawab Bunda Linda dengan wajah sendunya "yasudah saya permisi dulu, biarkan dia istirahat" Pesan dokter nya lalu berdiri

"Biar Kiki ajjah yang nganterin Bun" Ucap Kiki, Bunda Linda pun mengangguk dan mulai mengompres luka lebam di wajah (namakamu) dengan obat yang di kasih dokter

Skip

Sudah dua hari sejak kejadian ittuh (namakamu) menjadi pendiam, dan sering menyendiri di kamar nya, tapi luka lebam di wajah nya sudah menghilang. Iqbaal pun sampai saat ini belum mengetahui keadaan (namakamu) karena sibuk dengan kerjaannya dan belum sempat bertemu Bang Kiki

Malam ini (namakamu) duduk termenung di balkon kamarnya dan meratapi nasib nya saat ini dengan angin malam yang bertiup menyibak rambut coklat (Namakamu)

"Iqbaal kamu dimana" Lirih nya dengan air mata yang kembali membasahi pipi nya

***************

Iqba pov on

Huh akhirnya kelar juga urussan gue, ah iyah gue langsung kerumah (namakamu) ajalah gue tau (namakamu) udah pulang tadi pagi dari Bang Kiki karena gue baru ketemu dia lagi, gue pun langsung tancap gas menuju rumah (Namakamu). Sumpah gue kangen banget sama dia

Setelah beberapa menit akhirnya gue sampai di depan rumah (namakamu) dan gue pun mengetuk pintu rumah nya

Tok
Tok
Tok

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumssalam" Ucap seseorang yang membuka pintu

"Bunda" Ucap gue sambil cium punggung tangan Bunda Linda

"Iqbaal, kamu mau ketemu (namakamu)?" Tanya Bunda Linda, yaiyalah Bun massa gue mau ngapellin Bang Kiki kan gak mungkin

"Iyah Bun" Jawab Gue

"Yaudah kamu masuk ajjah ke kamar nya, dia lagi di kamar" Suruh Bunda Linda, gue pun cuma senyum dan berjalan menuju ke kamar (Namakamu)

Tok....
Tok.....
Tok.....

"(Nam..)" Panggil gue

Tok....
Tok....
Tok.....

Kok gak di buka sih, gue pun nyoba buka pintu nya daannnnn jreng jreng.

Ceklek

Pintu nya gak di kunci, gue pun ngelahkah masuk ke dalam gue liat (namakamu) sedang berbaring di tempat tidur nya, masa dia udah tidur ini kan baru jam tujuh.

"(Nam..)" Panggil gue, dan duduk di pinggir kasur, dia pun membuka matanya kenapa bibir ujung nya kayak bekas lebam gittuh, dia pun terbangun dan tersenyum ke arah gue. Duh (Nam..) senyum lo

"Baal" Ucap nya lalu duduk masih di kasur "baal" Panggilnya

"Hm" Jawab gue, gue masih mau liat wajah nya dan gue bingkai di otak gue

"Aku mau nanya sama kamu" Ucap nya kalau dari nada nya serius nih

"Apah?"

"Dua hari lalu aku ke taman dan aku lagi liat kamu sama Zidny, kalian lagi ngapain?"

Luka LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang