Epilog

2.4K 144 14
                                    

Dari balik kaca jendela pesawat—dengan ketinggian beribu kaki di atas permukaan laut, gumpalan awan putih berarak pelan, seolah mengantarkan kepergianku menjemput impian.

Kini aku mulai belajar untuk hidup mandiri, di tempat asing dengan jarak bermil-mil jauhnya dari tanah kelahiran. Belajar untuk menjemput pengalaman baru, bertemu dengan orang baru, dan menghadapi dunia baru. Membiarkan semua hal yang telah terjadi sebagai kenangan. Kenangan yang akan selalu diingat, di simpan dalam hati, tanpa berusaha dilupakan. Membiarkan semua rasa bertahta abadi pada tempatnya. Mengalir apa adanya tanpa perlu memaksakan.

Karena akan selalu ada sesuatu yang dibiarkan tetap di dalam hati. Tanpa diumbar. Semakin sering diumbar, perasaan itu akan semakin hambar. Biarkan ia apa adanya, tanpa berusaha melupakan. Karena hal yang paling indah adalah ketika kau bisa mengingat semua kenangan dengan hati lapang, menerima semua kenyataan dengan pemahaman sempurna: Bahwa yang paling indah akan datang tepat pada waktunya.

Dahulu kau mencintaiku

Dahulu kau menginginkanku

Meskipun tak pernah ada jawabku

Tak berniat kau tinggalkan aku


Sekarang kau pergi menjauh

Sekarang kau tinggalkan aku

Di saat ku mulai mengharapkanmu

Dan kumohon maafkan aku


Aku menyesal t'lah membuatmu menangis

Dan biarkan memilih yang lain

Tapi jangan pernah kau dustai takdirmu

Pasti itu terbaik untukmu


Janganlah lagi kau mengingatku kembali

Aku bukanlah untukmu

Meski ku memohon dan meminta hatimu

Jangan pernah tinggalkan dirinya ... untuk diriku

[Rossa--Aku Bukan Untukmu]


AN : Ceritanya udah tamattt. Makasih buat yang udah mau nungguin. Maaf kalau endingnya nggak sesuai harapan kalian, tapi ini emg udah aku rencanain dari awal bakal kayak ginii-_- Semoga bisa diambil hikmahnya yaaaaa hehe:D

Love Rain^^

Minggu, 5 Juni 2016

Tahu Diri [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang