b.a.n.g.t.a.n

53 5 0
                                    

Akhirnya keinginan Ji Woo terlaksana saat Jungkook memberi usul untuk meminta izin pada Seokjin. Pria itu mengizinkannya untuk membawa Ji Woo pergi, dengan syarat Hyun In ikut.

Sementara Hyun, ia tidak terbiasa untuk membantah ucapan Seokjin. Maka dari itu, Hyun menyerah dan mengikuti ke mana pun Ji Woo dan Jungkook pergi.

"Makanannya enak," komentar Ji Woo. Ia sedang memakan makanannya, sementara Hyun diam saja dengan ponselnya dan Jungkook yang memperhatikan Ji Woo.

"Hyun-ah!" teriak seseorang. Oh, hal yang memalukan.

Terpaksa, Hyun menggadah dan melihat siapa yang menyapa.

Oh, ternyata Sooyeon dan juga Taehyung sedang berjalan ke arahnya. Tapi tunggu, bagaimana bisa? Ini masih pukul 8 malam, mengapa mereka sudah pulang?

"Aku akan pergi ke belakang," ujar Jeon Jungkook. Ji Woo meresponnya dengan anggukan yang bersemangat, sedangkan Hyun diam saja sambil memperhatikan Sooyeon dan Taehyung.

"Kau tidak bertanya mengapa aku pergi ke tempat ini berdua bersama Taetae-oppa?" tanya Sooyeon idiot.

"Sooyeon-ah, ini perintah appamu. Jangan buat aku seolah mencintaimu," Taehyung angkat bicara, lalu duduk di tempat yang tadi dipakai Jungkook. "Halo, Taehyung-oppa," sapa Ji Woo.

Taehyung tersenyum dan kemudian laki-laki itu menatap Sooyeon. "Bicarakan saja hal lain. Jangan bawa-bawa aku," katanya tajam, sebelum akhirnya kembali bersikap manis pada Ji Woo.

Sementara Hyun hanya diam, seolah tidak mau ikut andil dalam percakapan. Otak gadis itu masih memikirkan keanehan Jeon Jungkook tadi siang dan beberapa hari lalu.

"Hyun-ah, Jimin-ssi menanyakanmu,"

-

DAY 6

Hyun memutuskan untuk langsung pergi ke tempat makan di dekat loker bersama dengan Yong dan Sooyeon ketika waktu lunch break telah tiba.

Gadis itu kemudian memilih untuk duduk di kursi paling kiri dekat dengan lokernya, sedangkan Yong dan Sooyeon duduk tepat di hadapannya.

"Kau ingat ucapanku kemarin malam?" itu suara Sooyeon.

Dengan malas, Hyun menggadah, menatap Sooyeon datar. "Makan saja makananmu, gadis bermata bulat." sindir Yong, mampu membuat Hyun terkekeh.

Setelah itu, Sooyeon diam dan memakan kentang gorengnya sambil mendelik tajam ke arah Yong.

Tentu saja Hyun terkekeh, entah untuk yang ke berapa kali. "Tapi Sooyeon-ah, ya, aku masih ingat."

Mendengar kalimat itu, Sooyeon hanya tersenyum puas. Gadis tersebut lalu sangat banyak bercerita tentang Park Jimin, yang tak lain membuat Hyun gemas sendiri, karena tampaknya, Park Jimin menyukai Hyun juga.

Namun kebahagiaannya pudar begitu ia ingat jika Hyun Jin juga menyukai Jimin. Hyun In mau tidak mau memikirkan satu masalah itu lagi. Ia sangat bingung harus menerima ajakan Jimin atau menolaknya.

Oh, wajah Hyun In kembali masam.

"Seharusnya kau tidak mencintai seorang sunbae yang populer sejak awal," celetuk Yong yang sudah menghabiskan makan siangnya.

Hyun menoleh ke arah gadis itu, merasa tidak mungkin jika sahabatnya sendiri bisa berucap seperti itu.

"Kau tak pernah jatuh cinta di pandangan pertama, ya?" sindir Sooyeon.

-

Yong sedang berada di ruang guru ketika Hyun dan Sooyeon baru saja akan pergi ke kelas Bahasa Inggris di ruangan lain dekat kelas 12. Gadis kutu buku itu sedang sibuk mengurus self-study tambahan karena ujian evaluasi akan datang sebentar lagi.

"Sooyeon-ah," sapa seseorang di belakang Hyun dan Sooyeon. Terdengar berat dan merdu, membuat keduanya spontan untuk menoleh.

Itu Taehyung dan teman-temannya.

Namjoon yang sedang mengulum permen stiknya, Hoseok yang sibuk membenarkan rambutnya, Yoongi yang berwajah datar, dan Jimin yang tersenyum ke arah Hyun.

Seketika Hyun merasa canggung, apalagi kejadian ini tentu ditonton banyak siswa kelas 12.

"Pelajaran Bahasa Inggris dari Han-ssaem, ya?" pertanyaan Jimin membuat Hyun menatapnya lekat tanpa menjawab.

"Hyunie, aku membutuhkan jawabanmu," ucap Jimin sambil berjalan mendekat ke arah Hyun.

Sooyeon kemudian menatap Hyun dengan tatapan seperti 'ayolah, kita telah membuat kesepakatan dalam menjawabnya', tapi Hyun masih tetap diam.

"Aku menunggunya dalam tiga hari kalau begitu." Jimin berhenti melangkah ketika jaraknya sudah begitu dekat dengan Hyun.

Gadis itu memejamkan mata. Ia panik, tentu saja. Apa yang biasa gadis lakukan saat laki-lakinya berperilaku seperti ini?

"Buka matamu," Jimin berkata lembut dan jangan lupakan senyumnya. Ia juga malah langsung meraih dagu Hyun.

"Aku bercanda. Aku butuh jawabannya besok," lanjut Jimin ketika Hyun membuka kelopak mata.

-

|authorsnote/cek multimedia, is he uri jungkookie?! yawla uri 19 bby is dying in bed:( omg i'm ready for helping hani!!

Fill In/kookie-jiminie/Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang