Menunggu merupakan hal yang paling tidak mudah dijalani. Terlebih lagi hal yang kita tunggu itu tak memiliki kepastian.★★★
Terlihat matahari mulai menghilang di bawah garis cakrawala sebelah barat menandakan waktu sudah menunjukkan sore hari.
Di rumah kediaman keluarga Fernando ini terdapat lapangan bola basket tepat di bagian belakang rumah. Lapangan tersebut memang sengaja dibuat, karena Ayah dan anak yang memiliki hobbi yang sama.
Kenzo mendrible bola basket dari ujung lapangan keujungnya lagi. Bermain basket sudah menjadi aktivitas langganannya setiap hari.
Kemudian ketika ia berada di tengah lapangan Kenzo melakukan jump shoot , lalu bola meluncur ke arah ring dengan mulus tetapi sayangnya bola hanya menyentuh permukaan bibir ring lalu terjatuh.
Kenzo pun memutuskan untuk berhenti bermain sejenak.
Tetapi, tiba-tiba terdengar suara ketukan bola basket.
Ketika bola itu terjatuh, ternyata Kenneth langsung melakukan rebound dan memasukkan bola itu kembali ke dalam ring dengan teknik lay up.
Kenzo mendengus. Ternyata Papa nya sudah pulang bekerja.
Kenneth yang baru saja sampai di rumah ketika mendengar suara ketukan bola basket ia langsung segera melesat ke belakang rumah dan menemukan jagoan kecilnya yang kini sudah hampir sama dengan tingginya sedang bermain.
Kemudian Kenneth yang sekarang masih mengenakan setelan lengkap jasnya melemparkan bola kepada Kenzo dengan teknik overhead passing yang ditangkap mulus oleh Kenzo.
"Gimana?" tanya Kenneth tiba-tiba.
Kenzo melirik ayahnya itu dengan setengah memejamkan matanya. "Apanya?"
Kenneth tertawa kecil lalu duduk di tengah lapangan disusul oleh Kenzo. "Gimana? Udah ketemu?"
Kenzo yang mengerti kemana arah pembicaraan ayahnya itu langsung merubah ekspresinya menjadi dongkol. "Belom."
Kenneth kembali tertawa lagi. "Kayak gak ada cewek lain aja."
"Lah, Papa sendiri waktu itu masih aja ngarepin Mama," balas Kenzo tak mau kalah.
Skak mat. "Iya-iya"
Kenzo mengacungkan jari jempolnya.
"Selama kamu pikir dia pantas diperjuangin. Perjuangkan."
Kenzo hanya membalasnya dengan senyuman, inilah yang ia sukai dari papanya yang bisa bertransformasih menjadi sahabatnya dalam seketika.
"Ayoo! Makaaannn!!" teriak Klarisa dari dalam rumah.
"Iya sayang!" teriak balik Kenneth.
"Mending makan diluar," timpal Kenzo tiba-tiba.
Kenneth langsung mengarahkan pandangannya pada Kenzo, "Kenapa?"
"Jujur aja masakan Mama gak enak, Pa." Kenzo mengatakannya dengan sangat pelan-pelan takut sang mama mendengarnya.
Kenneth tersenyum. "Sekarang masih jauh lebih baik daripada dulu waktu awal-awal papa menikah sama mama."
Kenzo tercekat mendengarnya ia kagum dengan papanya yang super penyanyang itu. Dan juga Kenzo tidak dapat membayangkan bagaimana rasa masakan mamanya yang dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENZO [hiatus]
Teen Fiction❝Gue akan cari pemilik boneka ini.❞ Itulah tekad Kenzo untuk dapat bertemu kembali gadis misterius tersebut, [TRAILER available on youtube, or open part 'Introduce'] ---- !!! TIDAK perlu membaca 'Look At Me!' terlebih dahulu untuk membaca b...