"Yoona!! Palii angkat telefon ku!" gerutu Tiffany pada handphonenya.
[Yoboseo?]
Sebuah suara mulai terdengar dari seberang sana.
"Yoboseo Yongggiee-ah!" pekik Tiffany
[Aisshh! Jinjja.. Kau ini mengganggu tidur ku saja]
"What?! Jam segini kau sudah tidur?" tanya Tiffany
[Aku lelah.. Besok pagi ada casting untuk drama musikal di dekat kampus kita dan aku ingin mencobanya. Jadi aku mengikuti casting tersebut]
"Waaa~ chukkae chagii" ucap Tiffany.
[Gomawo pany-ah!]
"Ah~ aku jadi ingat masa sekolah dulu saat sahabat kita memanggil seperti itu.." kata Tiffany
[Iya benar sekali.. Aku rindu mereka, tapi kita bisa mengunjungi rumah mereka satu persatu saat kita punya waktu senggang]
"Ne.."
[Kau tadi kenapa menelfon ku? Kau tau, kau ini seperti orang gila menelfon sahabatmu sendiri 15 kali.. Jinjja!]
"Mianhee~ aku hanya mau cerita saja" Jelas Tiffany
[Cerita apa honey?]
"Yoong! Kau tau tidak aku sangat bahagia sekaaaalliii" ucap Tiffany dengan senyum mengembang
[Iya aku tau dari awal pany.. Biar kutebak, sekarang ini senyumanmu tak pernah luntur dari bibirmu,ne?]
"Kau selalu saja tau.."
[Wae? Wae?! Ada cerita apasih? Sepertinya sangat amazing..]
"Seunghyun oppa.. Dia tadi.." Tiffany menggantungkan katak katanya.
[What?! Dia tadi kenapa? Menembakmu? Melamarmu?Jelaskan padaku Tiffany, aku butuh kepastian (?) ]
"Aish!! Dari mana ceritanya, ini sangat panjang sekali.."
[Intinya saja..]
"Dia menciumku!"
[MWOOO?! KISS? KALIAN? JINJJA? OMO! OMO!]
"Jangan teriak-teriak Yoongie-ah!"
[Aku terbawa suasana tau. Waa~ aku ikut bahagia ]
"Gomawoo~ Eh, Tapi Yoong! Aku bimbang.."
[Bimbang kenapa lagi Pany-ah?]
"Aku hanya takut, jika kita sudah seperti ini.. Sesuatu terjadi, bagaimana?"
[Sesuatu apa?]
"Entahlah.. Aku mempunyai feeling tidak enak saja, pada diriku"
[Ohh~ ayolah pany-ah! Jangan seperti itu. Perjuangan mu tinggal sedikit lagi, tetap lah berjuang hingga mendapatkannya.. Aku tahu Tuhan akan selalu merestui mu bersama nya.. Percayalah itu pany-ah]
"Iya aku tau itu yoongie.. Baiklah! Mari berfikir positif saja~"
[Nah.. Seperti itu dong! Sedang apa kau sekarang?]
"Memandang langit di balkon.."
[Sendiri?]
"Iyalah! Memang bersama siapa?"
[Seunghyun oppa mungkin..]
"Ya! Jika dia sekarang disini untuk apa aku tidak menelfon mu, pabo! Pasti akan ku abaikan lah"
[Siapa?]
"Kau"
[Kok aku?! Kenapa tid--]
"Ya! Jinjja! Aku tidak akan menyianyiakan moment itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Say I Love You
FanficMusim dingin ini mencerminkan bagaimana dirimu itu. Dingin, namun lembut. Musim dingin ini telah mempertemukan dirimu dengan diriku. Musim dingin ini mengajarkan ku bagaimana cara mencintaimu dan memperjuangkanmu. Musim dingin ini telah menjadikan d...