Part 9

5.1K 226 0
                                    


Maafkan typo...

Happy reading

.

Setelah kejadian semalam, Ara menjadi gadis penurut dan tidak membangkang lagi pada Keenan bahkan ketika pagi hari tadi ketika Keenan ingin membangunkannya Ara malah sudah bangun terlebih dahulu dan telah siap dengan seragam sekolahnya.

Entah apa yang terjadi pada dirinya, Ara pun tak mengerti mengapa dirinya bisa berubah 180 derajat dari biasanya. Mungkin cintalah yang membuatnya berubah menjadi lebih dewasa dan rajin.

"Pagi my teeny." sapa Keenan ketika Ara berjalan kearahnya dan mengambil posisi duduk di kursi sebelah Keenan.

"Pagi Om." sahutnya dengan lembut, sangat berbeda dari biasanya bukan?

"Hari ini kamu berangkat sendiri ya. Om harus ke kantor dulu sebelum berangkat ke Bali." Keenan menatap lembut Ara yang hanya menganggukan kepalanya lemah.

"jangan murung gitu dong. Saya janji setelah pulang dari Bali saya akan ajak kamu jalan-jalan seharian penuh, ajak kamu shopping atau kita bisa liburan ke disneyland seperti yang pernah kamu ceritain sama saya." bujuknya membuat Ara menatap Keenan semangat.

"Om serius mau ajak aku ke disneyland? "

"seriburius."

"yakin Om mau aja aku ke disneyland? "

"sangat yakin."

"seyakin apa? "

"seyakin cinta saya sama kamu." jawab Keenan membuat pipi Ara seketika memanas.

Ara mengigit bibir bawahnya malu. "Om jangan gombalin aku kaya gitu dong." desisnya merasa malu sekaligus kesal karena semenjak kejadian semalam Keenan tak pernah berhenti menggombal ataupun menggoda dirinya membuat pipi Ara lagi-lagi harus memanas karena bulshing. Semalam setelah kejadian pengungkapan perasaan diantara mereka, Keenan yang mungkin terlewat bahagia semalaman suntuk menggoda Ara sampai Ara merasa jengah sendiri akan godaan dan gombalan Keenan kepadanya.

Keenan juga tak memaksakan kehendak bahwa setelah kejadian semalam mereka harus meresmikan hubungan mereka. Keenan hanya tak mau memaksakan kehendaknya pada Ara.

Mengetahui bahwa Ara juga mencintainya Keenan sudah merasa sangat bahagia. Jadi biarkan semuanya mengalir seperti air. Lagian status dalam hubungan itu tak terlalu penting yang terpenting baginya hanya perasaan diantara mereka, jika Keenan sudah tahu kalau Ara juga mencintainya jadi untuk apa menuntut sebuah status secara paksa sementara Ara sendiri masih terlihat ragu akan status yang harus dijalaninya nanti jika mereka meresmikan hubungan mereka.

"tapi suka kan? " goda Keenan mengedipkan sebelah matanya.

"Ihh, Om udah dong." rengeknya mencubit lengan, membuat Keenan meringis pelan.

"sakit Ra, Yaudah udah ya sekarang kamu makan ntar telat lagi." ucap Keenan berubah menjadi dingin membuat Ara menautkan sebelah alisnya bingung.

"Om marah ya sama aku? " tanya Ara merasa bersalah yang hanya dibalas gelengan pelan oleh Keenan.

"Om maaf ya kalau tadi aku cubitnya terlalu keras." ucapnya yang lagi-lagi hanya dibalas anggukan pelan oleh Keenan.

Ara menghela nafasnya kesal. "dasar Om-Om udah tua juga masih aja sensi." dumelnya memakan sarapannya dengan perasaan kesal.

"saya dengar lho Ra." sahutnya membuat Ara memutar bola matanya malas.

***

"ingat jangan nakal dan jangan berbuat onar selama saya pergi." ucap Keenan ketika mereka telah sampai di depan gerbang sekolah Ara.

Oh My Om! (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang