.
.
.
Seorang gadis bertubuh mungil dengan rambut yang dikepang secara asal itu terus saja menyeret koper-koper besar bawaannya dengan sedikit kesulitan.
Karena ukuran tubuh dan koper yang tidak sesuai membuatnya sedikit kesusahan.
Hingga akhirnya gadis itu berhasil menyeret koper bawaanya dari depan gerbang sampai depan pintu rumah bercat putih yang nampak sangat megah bak istana.
Tok.. Tok..
Dengan keringat yang bercucuram dimana-mana gadis itu terus saja mengetuk pintu rumah. Sampai akhirnya ia menyerah dan membuka rumah tersebut yang ternyata tidak terkunci.
"Hello Mom, Dad I'm back." teriak gadis itu menyeret kopernya memasuki rumah tersebut yang tak lain adalah rumah Dady dan Momy-nya.
"Mom, Dad?" ulangnya lagi dengan melihat-lihat kesegala penjuru rumah.
"Anybody home? "
"yes I'm here." jawab seorang pria dewasa dengan kancing kemeja yang terbuka dibagiam atasnya. Menghampiri seorang gadis yang kini sedang menatapnya bingung.
"Apa kamu yang namanya Ara?" tanya pria tersebut ketika sudah berada di hadapan gadis yang ia yakini bernama Arabella.
"iya, om siapa ya? " Ara mengamati pria dihadapannya dengan pandangan menilai.
"Dia namanya Om Keenan , Ar." sahut seorang wanita yang nampak lebih tua dari Ara menghampiri Keenan dan Ara.
"Ka Gisel kapan pulang? " tanya Ara pada wanita tersebut yang tak lain adalah Gisellia Adreeas anak pertama Nicholas Adreeas yang berarti kaka kandung dari seorang Arabella Adreeas.
"Udah beberapa hari yang lalu. Ayo duduk ada yang mau kaka sampein ke kamu." Jawab Gisel menyeret adiknya itu untuk duduk di sofa ruang keluarga yang diikuti oleh Keenan dibelakang dengan menyeret koper bawaaan Ara tadi.
"Ada apa ka, Momy sama Dady mana? Mereka masih sibuk kerja ya padahal kan hari ini aku pulang masa mereka gaada dirumah buat nyambut aku sih." Ara menundukan kepalanya sedih membuat Gisel menghela nafasnya gusar.
"Sebenarnya yang mau kaka sampain ke kamu itu adalah..."
"Ada apa? " selanya menatap Gisel seolah menuntut penjelasan dari kakaknya.
"Yang sabar ya de."
"Ka Gisel kenapa sih? " tanya Ara semakin penasaran akan sifat aneh kakanya ini.
"Momy sama Dady udah meninggal beberapa hari yang lalu karena kecelakaan." ujar Gisel membuat Ara menggelengkan kepalanya kuat.
"Gak. Ini gak mungkin ka, ka Gisel jangan bohong ya sama aku." ucap Ara dengan air mata yang sudah menderai.
"Maaf Ar, tapi ini semua emang benar adanya. Momy sama Dady udah gaada lagi Ra." balas Gisel dengan lirih yang langsung mendengkap Ara kedalam pelukannya.
"kalau emang Mom sama Dad udah gaada tolong antarin Ara ke makam mereka." Pinta Ara melepaskan pelukannya dan menatap Gisel sendu.
"Baiklah." Gisel mengangguk pasrah.
***
Disinilah Ara sekarang. Di depan gundukan tanah dengan batu nisan bertuliskan Nicholas Adreeas dan Imelda Nadya yang tak lain adalah nama kedua orang tua Ara dan Gisel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Om! (Revisi)
RomanceUmur bukanlah alasan utama pemersatu cinta. Semuanya berubah disaat aku mengenalnya.. Mengenal dia yang datang dengan seribu drama indah dihidupnya.. Dengannya juga aku jadi paham apa arti cinta yang sebenarnya tanpa harus banyak mengumbar kata. D...