Mei 2006

2.8K 387 43
                                    

Mei 2006

"Wonwoo-ya ayo kita bermain disana."

"Ah tidak. Aku harus pulang, ini sudah sore. Maaf ya, besok kita main lagi disini. Oke."

"Baik kalo begitu janji, kita main lagi disini ya."

Anak yang dipanggil Wonwoo itu berjalan pergi meninggalkan taman yang tadi ia pijak.

"Aku pulang." Sapanya saat memasuki rumah kecil yang hanya terdapat sebuah ruang tamu, ruang makan dan 2 kamar saja. Sederhana.

Seorang wanita berumur 32 tahun menghampiri Wonwoo yang sedang melepas sepatunya.

"Oh sayang kau sudah pulang. Mandilah dan bersiap-siap untuk makan malam. Ajak Jungkook juga."

"Baik mah." Wonwoo segera memasuki kamarnya yang tak jauh dari pintu depan.

Di dalam kamar, saudaranya Jungkook sedang asik dengan buku matematikanya.

Wonwoo menggeleng pelan melihat saudaranya itu terus menerus belajar.

"Kamu belajar terus Jungkook."

"Kamu main terus Wonwoo."

"Hei, hidup ini butuh hiburan. Kamu harus bermain bersama teman temanmu."

"Ahaha benarkah teman. Kudengar temanmu itu seorang wanita. Apa jangan jangan..."

"Hya apaan kamu ini Jungkook."

"Wonwoo wajahmu memerah. Benarkan kataku."

Wonwoo segera mengusap pipinya yang katanya memerah itu. Ia menjitak saudara kembarnya, membuat Jungkook meringis kesakitan.

"Kamu mau aku adukan kepada ibu? EOMMA WONWOO ... hmpptt" Belum selesai Jungkook menyelsaikan perkataanya. Wonwoo dengan cepat membungkam mulut Jungkook.

"Jungkook. Kamu jangan buat gosip."

"Benarkah?gosip atau fakta. Wonwoo wajahmu benar benar memerah."

"Jungkook ... "

Terjadi kejar kejaran antara kakak beradik itu. Wonwoo berhasil menangkap Jungkook, ia lalu menggelitiki perut saudaranya, membuat tawa Jungkook terlepas. Begitupun dengan Wonwoo mereka tertawa bersama. Menampilkan gigi kelinci yang sangat lucu dan menggemaskan.
.
.

"Wahh anak anak ibu bahagia sekali." Sapa nyonya Jeon saat melihat kedua anaknya keluar dari kamar dengan tawa yang masih menghiasi keduanya.

"Eomma ... eomma tau tidak?" Jungkook segera menghampiri ibunya, dan bergelayut manja di tangannya.

"Eomma itu wonwoo ... " Jungkook sedikit melirik ke arah Wonwoo. Wonwoo segera menarik Jungkook dan menonjok perutnya pelan.

"Mati kamu." Katanya diselingi dengan tawa.

"Sudah sudah ayo makan, appa sudah menunggu di ruang makan." Sahut nyonya Jeon, mengajak kedua anaknya untuk duduk manis di ruang makan.

Keluarga Jeon makan dengan damai. Sesekali mereka tertawa karena lelucon yang dibuat ayahnya.

Keluarga kecil yang bahagia.

Mereka memang tidak kaya. Tapi setidaknya mereka memiliki keluarga yang saling melengkapi.

Tapi sayang hidup tidak semulus kulit Dahyun/?

Prang!

"KAU BERANI MENENTANGKU?"

plak.

"Ahh sayang appo. Hiks."

"Rasakan ini." Nyonya Jeon terhempas, kepalanya hampir saja mengenai ujung meja.

Simjang Godong (심장고동)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang