3.5K 486 24
                                    

Jungkook's view


Sesuatu yang sangat mengganjal. Rasa kesal saat melihat gadis yang seharusnya ku benci itu dekat dengan seorang bernama Kim Taehyung.

Benar, aku tak mengerti dengan perasaanku, bahkan jalan hidupku sendiri masih belum bisa ku cerna.

Sebuah pilihan yang harus kuhadapi sekarang "Membunuh atau dibunuh" Mana yang akan kau pilih, jika berada di posisiku?

Membunuh mereka atau dibunuh oleh mereka. Huh, aku juga tak ingin mengotori tanganku ini. Tapi ... sudahlah yang penting sekarang aku harus mengungkap masa laluku dulu.
.
.
.

Diam diam aku melangkahkan kakiku keluar dari hotel. Masih terlalu pagi untuk keluar dari lingkungan hotel, tangan kiri ku membawa sebuah buket bunga yang sudah kusiapkan sejak malam.

Kaki ku mulai melangkah menuju tempat satu satunya yang sangat ku kenal di Busan. Tapi, bukankah itu Eunha? Sedang apa dia?

Aku mengikutinya dari belakang, dan kurasa kami memiliki tujuan yang sama. Haha benar ternyata, untuk apa dia ke tempat pemakaman?

Dengan santai aku memasuki gedung itu, dengan memberi sedikit uang kepada penjaga tempat ini.

Aku mengikuti Eunha yang ternyata ia sedang berdiri di depan, perinsrirahatan saudara kembarku. Jung Eunha apa kau sedang menyelidiku?
.
.
.

3rd' Pov


Siswa siswi SMA Yongsil kembali ke Seoul. Piknik mereka di Busan sudah berakhir.

Eunha menaiki bus, dan sialnya seluruh bangku sudah penuh, hanya ada dua bangku terpisah yang masih kosong. Satu bangku dengan sebelah Jungkook, dan satunya lagi Taehyung.

Aku harus duduk dimana?

Dengan ragu Eunha melangkahkan kakinya mendekati bangku Taehyung yang berada di tengah, dia menghempaskan bokongnya di sebelah Taehyung. Muncul rasa kecewa dari wajah Jungkook, sebaliknya dengan Taehyung ia memamerkan senyum alien nya kepada Eunha.

Bus berjalan meninggalkan provinsi Busan, tidak ada percakapan antara Eunha dan Taehyung. Taehyung asik membaca novel, dan Eunha sibuk dengan handphone-nya padahal sedari tadi dia hanya membuka menu dan tak tahu ingin apa




🐰🐰🐰

Suga atau Min Yoongi dia adalah seorang pengusaha yang menolong Jungkook saat kecelakaan tabrak lari 10 tahun yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suga atau Min Yoongi dia adalah seorang pengusaha yang menolong Jungkook saat kecelakaan tabrak lari 10 tahun yang lalu. Suga membantu Jungkook agar ia bisa kembali mengingat masa lalunya. Dengan koneksi yang kuat, Suga mencari tahu asal-usul Jungkook. Dan dari situlah semuanya terbongkar. Perceraian orang tua Jungkook, kematian ibu dan saudara kembar Jungkook. Bahkan penculikan Eunha-pun ada sangkut pautnya dengan Jungkook.

Situasi yang makin sulit. Jungkook menyukai gadis yang ayahnya telah mengancurkan kebahagiaan kecil keluarga Jungkook.

Di sisi lain dia juga akan di bunuh jika dia hanya berdiam saja tanpa bertindak. Bertindak? Apa yang harus dilakukan olehnya.

🐰🐰🐰



Sekolah, mereka sudah kembali masuk sekolah. Setelah kemarin baru saja berpiknik ria.

Jungkook memegang handphone-nya geram. Setetes air mata keluar dari mata indahnya, ia menangis sehabis mendapatkan telfon dari Suga-hyung.

Sebuah fakta dan ide baru keluar dari mulut Suga. Tapi itu membuat jantung Jungkook merasa sakit yang amat sangat. Ia tak bisa melakukan ini. Eunha tidak salah apa-apa! Ia hanya seorang gadis yang tidak tahu apa apa.

Faktanya, Kakak laki laki tersayangnya -Jeon Wonwoo- meninggal karena di bunuh di dekat sekolahnya.

Jungkook memegang kepalanya erat, kepalanya tiba tiba sangat sakit. Sebuah ingatan muncul saat ia kecil.
Ia ingat sedikit, ia tertawa bersama dengan kakaknya. Dan di sisi lain ia ingat ia melihat saudara kembarnya terkujur lemas dengan darah yang mengucur dari perutnya. Ia baru saja di tusuk sebuah pisau.

Dan seorang gadis berdiri tidak jauh dari penglihatannya. Gadis itu, gadis yang selalu ada di mimpi Jungkook.
Penglihatan Jungkook mulai buram, ia sudah tidak bisa menopang tubuhnya lagi, iapun ambruk dan akhirnya pingsan.

.
.
.

Eunha memegang tangan Jungkook cemas. Ia sedari tadi bergumam agar Jungkook segera sadar.

Eunha tak sengaja melihat Jungkook tergeletak lemas di rooftop sekolah. Ia segera membawanya ke UKS dengan bantuan beberapa murid pastinya.

Jungkook membuka matanya sedikit yang perlahan menjadi banyak.

"Jungkook kau sudah sadar?" Eunha melambaikan tangan di wajah Jungkook, memastikan kalo Jungkook sudah benar benar sadar.

"Euhh."  Lenguh Jungkook.

Eunha membantu Jungkook untuk duduk, dan memberikannya segelas air putih.

"Kau kenapa? Gimana ceritanya kau bisa pingsan di rooftop? Kau sakit? Tapi badanmu tidak demam." Lontaran pertanyaanpun keluar dari mulut Eunha.
Membuat Jungkook menaikan satu alisnya.

"Kau sudah seperti wartawan." Jawab Jungkook

"Hya kau ini! Kau tak tau gimana khawatirnya ak .... "

Eunha menghentikan ucapannya, ia membulatkan mata. Hampir saja ia mengatakan sesuatu yang dapat mebuatnya malu. Bodoh Eunha, apa secara tidak langsung kalo kau menaruh perasaan terhadap Jungkook dengan mengkhawatirkannya? Astaga malu pasti!

"Khawatir? " tanya Jungkook menggoda.

"Khawatir. Kau khawatir denganku?" Lanjut Jungkook menggemaskan.

Wajah Eunha memerah seketika. Ia mengutuk dirinya agar setenang mungkin bicara dengan Jungkook.

"Tidak."

"Terus mengapa kau tidak melepas genggamanmu yang sangat erat ini?"
Eunha terperanjat kaget. Ia baru sadar tangannya saat ini sedang menggenggam tangan besar Jungkook.

Jung Eunha pabo.

Eunha melepaskan genggaman tangannya. Tapi dengan cepat Jungkook menarik kembali tangan Eunha ke genggamannya. Ia pun kembali berbaring, membuat Eunha terpaksa duduk di pinggir kasur.

"Don't move! Tetep kayak gini sampe aku tidur." Jungkook memiringkan tubuhnya ke arah Eunha, iya menjadikan punggung tangan Eunha untuk bantalan pipi chuby nya itu.

Eunha pasrah dengan apa yang dilakukan Jungkook. Ia menunggu Jungkook tertidur.

Lagi pula disisi lain. Dia memang menikmatinya.

To be continued ...

Simjang Godong (심장고동)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang