Chapter 15:Frekuensi aneh dan godaan Aisyah

13 0 0
                                    


 Suara Frekuensi Misterius masuk.

"Gi...mana, operasi.....nya." Suaranya tidak sempurna dan terputus-putus.

"P....asti lan...car k.....an?" lancar lah pa.........sti, tapi kita biarin dulu aja mereka berkeliaran bebas sekarang.".

 Hanya dibagian frekuensi ini suaranya terdengar sedikit jelas. Percakapan mereka lancar-lancar saja sebelum salah satunya menyadari bahawa percakapan mereka terekam oleh Hi-Ear.

"Bend kamu tadi denger gak." Menekan terus menerus tombol di Hi-Ear.

"Iya denger kok denger." Tidak terlalu jauh beda, Bend terus menerus menekan tombol di Hi-Earnya juga. Itu jelas tidak diperlukan.

 Detik belum terlalu menjauh, Pak Indra dan Petugas Uks datang dan segera melakukan pertolongan pertama kepada Aisyah. Sementara Aisyah sedang mendapat pertolongan pertama, Pak Indra menyeret Bend dan Aksan ke pojok koridor untuk membicarakan mengenai datangnya Bayangan Misterius dan Frekuensi aneh yang baru saja terjadi. Obrolan mereka tidak membuahkan hasil, Pak Indra mengajak mereka untuk ikut ke Markas, guna membahas perihal ini.

 Kondisi Toko Buku sekaligus markas sekarang ini sangat ramai didatangi oleh petugas BIS dari penjuru indonesia, kondisi seperti ini sebenarnya bukanlah kondisi yang hebat, melainkan gawat, ditakutkan pengunjung yang membludak ini dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk membuat kericuhan dan secara tidak langsung menimbulkan masalah eksternal yang cukup berkepanjangan. Eiits, tapi tenang saja, itu semua tidak akan terjadi, karena gedung BIS ini walaupun dari fisik luarnya menyerupai toko buku biasa, tapi jangan salah, keamanan di Gedung BIS ini setara dengan keamanan gedung-gedung paling vital di Pemerintahan, itu pun kalau sistem kemanannya diaktifkan.

 Brakkk...Kreekk...creek. Pak Indra mengunci rapat-rapat ruangan Kelompok semut dari dalam.

 Pak Indra memanggil semua Anggota Semut ke dalam ruangan yang dia tentukan, tidak seperti biasanya Pak Indra terlihat sangat ketakutan dan khawatir seperti ini. Dari tadi memperlihatkan gelagat yang tidak biasa, beberapa kali mneghirup napas dan mengeluarkannya berkali-kali. Setelah dicerca banyak pertanyaan oleh Bend dan Aksan, Pak Indra buka mulut dan menceritakan mengenai kekhawatirannya akan Bayangan Misterius GM keluar pada waktu itu.

 Pak Indra menjelasakan detail demi detail dari kelemahan Bayangan Misterius GM, yang diantaranya :

1. Bayangan Misterius Tipe GM tidak bisa langsung terpapar oleh teriknya matahari, walaupun terpapar, itupun tidak bertahan terlalu lama.

2. Bayangan Misterius Tipe GM ini tidak akan bergerak terlalu cepat ketika dia berubah wujud menjadi makhluk hidup maupun benda mati(untuk tekhnik ini hanya sebagian GM yang menguasainya).

3. Yang terakhir ini yang paling mencurigakan, sesuai fakta bahwa Bayangan Misterius GM tidak akan ceroboh menampakkan dirinya ke khalayak ramai, kecuali pada situasi-situasi tertentu.

 Aksan paham apa yang dikatakan Pak Indra, tapi dia ingin mengatakan fakta yang dia lihat di lapangan. Aksan mengatakan, sebelum Bayangan GM muncul, seseorang memanjat ke atap dan berteriak dengan bahasa yang aneh, setelah selesai, dia langsung menghilang menyamar dengan angin, setelah itu munculah Bayangan Mistrius GM yang menyerang warga dan Aksan dengan semena-mena. Tak ada yang menyangkal pernyataan Aksan, karena hanya dia yang tahu semua ini.

 Pak Indra terus saja menanyakan pertanyaan kepada semua anggota yang ada. Doni teringat, dia menyimpan hati Bayangan GM yang gosong. Dia pikir karena untuk bahan penelitian, langsung saja Doni berikan hati gosong ini kepada Pak Indra. ini tidak berpengaruh untuk menghentikan lontaran pertanyaan yang keluar dari mulut Pak Indra.

 Puluhan, ratusan, ribuan, ratusan ribu pertanyaan sudah dilontarkan Pak Indra secara Bertubi-tubi, sampai jam dinding pun mulai bosan menampakkan fakta statistiknya. Setelah sekian lama dicerca pertanyaan, yang memang awalnya bukan sesi tanya jawab, melainkan diskusi mengenai Kemunculan Bayangan Misterius GM dan Bayangan Misterius Biasa yang menyerbu sekolah mereka yang terjadi masih hangat-hangat ini.

 Hari sudah larut, mereka di antarkan pulang ke rumahnya masing-masing, tapi sebelum mereka pulang, Bend meminta satu permintaan terlebih dahulu, yaitu ingin menjenguk Aisyah yang sedang beristirahat di Ruang Perawatan Kantor.

 Tangannya berontak untuk tidak membuka pintu dan sempat mempengaruhi anggota tubuh lainnya untuk bertindak tidak sesuai dengan yang diharapkan, hati kecilnya ingin sekali melihat kondisi Aisyah. Akhirnya Bend memaksakkan diri untuk masuk, memang segala sesuatu yang dipaksakkan itu tidak akan pernah mengenakkan, kenyataannya itu semua harus dilakukan Bend untuk menebus kesalahannya.

 "Bangun dong cepet, bangun cepet, jangan pingsan teruss." Bend memegang erat tangan Aisyah. "Cepet sembuh ya.".

 "Emang bakal cepet sembuh, 1-2 hari juga bakal fit lagi Bend." Bend kaget, Dia takut Aksan melihatnya tadi. "Kata Dokter yang ngerawat Aisyah tadi, dia itu Cuma luka ringan di bagian kepalanya, tapi gak sampe geger otak kok, tenang aja. Mending kita pulang aja lah, udah ngantuk aku Bend".

 Bend bersabar dan menunggu satu sampai dua hari ke depan, agar kesehatan Aisyah pulih 100%. Hari itu pun datang dan sangat ditunggu-tunggu oleh Bend, apa lagi kalau bukan hari pulihnya Aisyah. Rasa paranoid Bend tidak bisa ditahan, dengan harapan diperjalanan tidak terjadi apa-apa, Bend menjemput Aisyah dan berniat mengantarkan Aisyah sampai ke rumahnya dengan aman, tanpa lecet sedikitpun.

 Bend langsung to the point, Bend menanyakan kenapa Aisyah waktu itu bisa tergeletak di lantai?. Aisyah menjawab, bahwa sewaktu dia melawan Bayangan Misterius, tiba-tiba depannya ada yang lewat sangat cepat sampai menembus tubuh Aisyah, dia kaget dan terjatuh ke lantai cukup keras, itu yang membuat Aisyah tergeletak.

 "Oh iya, pas aku dirawat kok kaya ada yang pegang-pegang tangan aku, siapa ya?" Aisyah sesekali memegang kepalanya, mungkin efek benturannya masih terasa.

 "Gak ta....u tuh, mungkin................... aja perawat yang di sana." Bend giguk menjawab pertanyaan Aisyah.

 "Jangan-jangan kamu yah?, heh, kamu ya?, ngaku aja deh?" Gaya bicara Aisyah menggoda.

 "Ehh, ehhhhh,...anuu, i.........ya kiri bang, kiri." Bend tertolong, karena sebenarnya lokasi kantor dengan rumah Aisyah dekat.

 "Tapi kalau yang waktu itu pegang tangan aku kamu juga gak apa-apa kok, yooooo dah." Aisyah turun dari Angkutan Umum, tidak lupa mengucapkan salam dengan gayanya tersendiri.

 Perasaan Bend seperti rujak buah, bercampur aduk, namun memiliki rasa khas yang sama yaitu cinta. Hari ini terasa spesial, bukan hanya kepulangan Aisyah dari Kantor BIS, tapi kode yang diberikan Aisyah cukup menyiratkan makna tersembunyi namun menampakkan maksud yang jelas. Setelah penyerangan di Sekolah, laporan rahasia BIS mencatat bahwa kemunculan Bayangan Misterius dua Bulan ini menurun drastis dari awal mereka muncul sampai ke Persentase 0%. Sisa bulan 'sementara' hilangnya Bayangan Misterius dimanfaatkan dengan baik oleh seluruh Anggota BIS diseluruh Negeri.

Note Plus+++ : teks sudah diedit untuk kenyamanan pembaca. Jika ada kesalahan kata mohon comment ya.    

BENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang