Pernikahan

1.8K 140 2
                                    

Naruto © Masashi Kishimoto

Drabble berikutnya dari drabble sebelumnya.
Bisa dikatakan ini lanjutannya.

Sasunaru Drabble Fic

Happy Reading

Bukan salahnya, namun ini semua adalah kesalahan Sasuke. Pernikahan mereka yang seharusnya dilaksanakan dua hari sebelumnya di tunda gara-gara Uchiha yang lumayan super sibuk itu pergi dengan wanita lain.

Jahat sekali, ingin rasanya ia menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh si Uchiha dan perempuan itu. Namun ia menahan diri karena mengingat selalu pesan dari Ibunya.

"Anak ibu adalah anak baik, jadi kau harus tetap berlaku baik sekalipun kau membenci seseorang. Menyelasaikan masalah dengan kekerasanpun tidak akan mendapatkan hasil. Dan sebaiknya kau memaafkan mereka yang menyakitimu."

Ibunya adalah orang yang bawel dan cerewet tapi ia sangat menyayangi ibunya tersebut. Baginya ibu adalah segalanya, bukan Uchiha. Jadi apa yang harus Naruto lakukan sekarang untuk membalas pemuda Uchiha itu, apakah dengan bersembunyi dan tidak menghadiri acara pernikahannya? Wah itu ide yang bagus

Lagipula ia kan memang tidak ingin menikah dengan orang egois macam Uchiha Sasuke.

Tapi jika mengingatnya kenapa ia sedikit tidak rela ya? Ah sudahlah yang penting sekarang ia memikirkan cara untuk keluar dari ruangan ini dan pergi ketempat yang ia inginkan dan bersenang-senang. Kheh dia jadi tidak sabar.
.
.
Sasunaru drabble
.
.
Sasuke terkejut saat orang kepercyaannya melapor bahwa Naruto tidak ada diruangannya.

"Sudah berapa lama ia hilang?" tanya Itachi pada- Jugo orang yang Sasuke percayai untuk menjemput calon pengantinnya.

"Saya kira baru 20 menit yang lalu karena sebelumnya saya masih melihatnya sedang berkemas-"

"Kalau kau masih melihatnya kenapa kau bisa kehilangan dia bodoh?" marah Sasuke menarik kerah baju bawahannya itu.

"Maafkan saya Sa-Sasuke-sama, Itu karena Naruto-sama meminta saya untuk keluar dari ruangannya." jawab pria tinggi itu takut.
.
.
Seketita desas-desus yang tidak mengenakkan datang dari para tamu undangan yang sudah memenuhi gereja tempat akan dilaksankannya upacara sakral itu.

Itachi menghela nafas berat, ia menghentikan langkah Sasuke yang ingin meninggalkan altar penikahan. "Biarkan aku yang mencarinya, tunggulah disini!" Sasuke menepis tangan pemuda yang merupakan kakak kandungnya. Ia menatap sang kakak dari sudut matanya dengan tatapan penuh amarah. "Aku bisa melakulannya sendiri!" tekannya pada ucapannya.
.
.
"Haah, kenapa selalu ada saja masalah diantara mereka?" tanya Itachi setelah sang adik keluar dari pintu gereja di depan mereka.
"Itachi bantulah Sasuke untuk menemukan Naruto!"

"Dengan senang hati Bu, Jugo ikut denganku!"

"Baiklah Itachi-sama."
.
.
Sasunaru drabble
.
Naruto memainkan pasir putih yang ia pijak setelah ia sampai di tepi pantai. Setelah sebelumnya ia mampir dikedai ramen kesukaannya ia pun langsung memutuskan untuk pergi ketempat ini. Pantai memang adalah tempat paling nyaman baginya sekalipun cuaca sedang panas ataupun mendung.

Ia juga sesekali tertawa saat berlari menantang ombak yang akan datang. Kemudian berlari lagi menjauh saat ombak itu membawa air laut yang asin menuju menuju kearahnya. Celana panjang berwarna putih yang sedang dikenakannya terkena air asin tersebut. Ia meringis, jika Sasuke tahu dia pasti dimarahi. Ah masa bodo'lah tentang Sasuke yang penting ia happy, begitu kata batinnya menikmati kembali apa yang tersuguh didepannya tanpa tahu bahwa sekarang Sasuke yang dalam emosi mencari-carinya kesana-kemari.
.
.
.
Setelah 1 jam mencari hingga ia merasa lelah dan bercucuran keringat Sasuke masih belum menemukan tanda-tanda keberadaan Naruto. Ia khawatir sekali cemas. Bagaimana jika Naruto tidak ia temukan bagaimana jadinya ia nanti tanpa pemuda pirang itu. Bagaimana ia bisa melewati semua itu tanpa Naruto. Orang yang sangat dicintainya.

"Naruto dimana kau sekarang?"

Tiba-tiba ia terbesit sesuatu

"Wahh senangnya, pantai memang selalu menjadi tempat favorite dihatiku."

Pantai?
ya Naruto pasti berada disana, kenapa tidak terbesit dipikirannya mengenai pantai sedari tadi.
.
.
.
Benar saja setelah menyusuri sebalik tepian pantai akhirnya ia menemukan pemuda itu. Tengah berlarian dan bermain diatas bebatuan sambil diiringi gelak tawa tidak memikirkan dirinya yang sudah mencarinya sampai kelelahan.
.
.
Sasunaru drabble
.
.
"Naruto!"

Naruto yang saat itu tengah menikmati angin sejuk yang menerpa tubuhnya tidak menyadari kedatangan Sasuke, sampai suara si raven menginterupsi kegiatannya dari belakang tubuhnya.

Si Pirang pun dengan wajah terkejut menolehkan kepalanya sekalian berbalik

"Sasu.."

Plakkk

Sebuah tamparan dari tangan porselein Sasuke sukses ia terima.

Deru nafas si raven terdengar terengah-engah.

Naruto memegangi pipi bekas tamparan Sasuke barusan.

Sasuke sendiri tampak terkejut dengan apa yang telah ia lakukan.
"Bulshit!" maki Naruto didepan wajah si raven.

"Ayo pulang! Semua orang sudah menunggu." ajak Sasuke menggenggam lengan si pirang kasar. Namun Naruto menolak, ia menepis tangan Uchiha itu dari lengannya. Dan menatap Sasuke dengan tatapan tidak suka.
"Pulang saja sendiri!"balasnya.
"Aku tidak mau menikah denganmu!" lanjutnya. melajukan langkahnya untuk meninggalkan Sasuke namun langsung dicegat oleh Uchiha bungsu itu.
.
.
Sasuke memeluk Naruto dari belakang. Mengukung si pirang agar tidak bisa pergi darinya.

"Tapi aku mau menikah denganmu..." si raven berucap, "...aku ingin memilikimu, aku sudah menunggu lama untuk hari ini. Tapi kau malah meninggalkanku dan bermain disini." lanjutnya.

"Jika begitu kau tidak akan menunda pernikahan kita dua hari lalu dan pergi dengan Sakura chan!" balas Naruto dengan suara meninggi ia kesal kalau harus mengingatkan Sasuke kembali. Mendengar hal itu Sasuke tersenyum, ahh susahnya punya uke seperti Naruto ini.

"Jadi kau cemburu?" tanya Uchiha bungsu itu menahan diri untuk tidak menyeringai.

"Tidak, untuk apa aku cemburu" balas Naruto lagi-sifat tsunderenya kumat. Dan mencoba untuk menolak kebenaran yang dikatakan oleh Sasuke bahwasanya ia memang cemburu.

"Baiklah, baiklah sesuka hatimu." Sasuke melepas pelukannya

"Maafkan aku atas perlakuanku tadi. Aku melakukannya karena terlalu emosi dan terlalu takut kehilanganmu." ujar Sasuke mengangkat tubuh Naruto kebahunya menggendong si pirang ala membawa karung berisi beras.

Pemuda beriris sewarna lautan luas di depan sana memberikan perlawanan dengan meronta-ronta, memukul-mukul punggung Sasuke menggunakan kedua tangannya.

"Aku tidak mau teme, lepaskan aku! Aku tidak akan memaafkanmu"

"Hn. Terimakasih dobe I love you too sayang!"

"SIALAAAAAAAAAANNNNNN"
.
.
.
.
Bagian kedua dari drabble sebelumnya...

Terimakasih bagi yang meninggalkan jejak, di cerita sebelumnya.

Salam A.S :)

Sasunaru DrabbleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang