Falling In Love

9.4K 507 3
                                    

My Husband is My CEO [Chanyeol]
chapter 4 realist
.
.

.
.
.
.
.
.
.
VOMENT
.
.
.
.
.
NO SIDERS!
.
.
.
.
typo bertebaran!
.
.
.
.
lets read!

-oOo-

sing ini setelah menyelesaikan rapat kantor siyeon langsung menuju ke arah ruangannya. dan tiba-tiba saja ada seseorang yang memanggilnya.

"lee siyeon.." ucap orang itu dengan suara bass yang sangat siyeon kenali.

"wae sangjanim ?" kata siyeon malas.

"kenapa nada bicara mu seperti itu eoh? kau mulai bosan berada di sini? heum" tindas chanyeol.

"aish.." jika bukan karna 'hal itu' siyeon mungkin sudah angkat kaki dari perusahaan ini.

"ppali.. kau dengar tidak?" murka chanyeol.

"nde.. arraseo!" kesal siyeon.

siyeon menuju ke arah chanyeol dan mengikuti chanyeol masuk kedalam ruangannya.

sudah satu bulan siyeon berada di Park Company. membuat siyeon murka atas tingkah sialan atasannya itu. ya siyeon bersumpah jika dia sudah selesai dia akan pergi jauh-jauh dari sini.

"ya! lee siyeon. segeralah selesaikan berkas ini hari ini juga!" printah chanyeol seenak jidatnya.

"aish.. ini sangat banyak park chanyeol! apa kau ingin membunuh ku eoh?" geram siyeon.

"bukan urusan ku!" bantah chanyeol dingin.

"ishh.." siyeon keluar dari ruangan chanyeol dengan berkas yang menumpuk.

setelah siyeon keluar chanyeol terkekeh karena wajah absurd nya siyeon. tidak mengerti kenapa chanyeol sangat senang mengganggu yeoja itu. seakan ada hal aneh yang dia rasakan jika siyeon mengumpat kesal padanya. itu sangat lucu menurutnya.

'manis sekali saat dia seperti itu' batin chanyeol.

.

kai terlihat sangat kesal jika mengingat perkataan yang sukses membuat dirinya berubah 180° dari biasa nya.

Flashback on

"perusahaan kita hampir mengenai titik terbawah kai. kau harus berusaha membangun perusahaan kita lagi! saham yang appa taruh di perusahaan 'nya' tidak membuahkan hasil. keuntungan lebih besar di tangan mereka. maka dari itu perusahaan kita terjatuh! appa ingin kau membangun kembali perusahaan kita. appa yakin kau bisa kai. appa serahkan semua untuk mu. uhuk"  jelas tuan kim. dan sukses menutup mata untuk selamanya.

"appa... hikss" kai terisak di dalam rumah sakit. mengetahui fakta bahwa ayah nya sudah pergi untuk selamanya.

Flashback Off.

jika mengingat semua itu memang sangat menyakitkan untuk kai. sejak kejadian hari itu memang membuat kehidupan dan keluarga nya hancur.

"aku akan membalas semua nya appa " ucap kai kepada dirinya sendiri.

kai pergi meninggalkan ruangannya melangkahkan kaki nya ke basement tempat mobil nya terparkir.

kai menancapkan gas dengan kecepatan tinggi meninggalkan kantor membelah kemacetan kota.

setelah 15 menit mengendarai. kai sampai di sebuah bangunan yang di bilang cukup mewah dan rapih.

"selamat siang tuan" ucap seorang setelah kai memasuki pintu utama.

"dimana gaeun?" tanya kai ramah.

"di ruangannya tuan" ucap seorang namja yang di ketahui adalah asisten gaeun.

"terimakasih luhan" kai melangkahkan kaki nya ke ruangan gaeun yang terletak di lantai 3 itu.

tidak butuh waktu lama untuk kai sampai di ruangan gaeun.

"hai.." sapa gaeun saat tunangannya itu memasuki ruangan.

kai hanya memamerkan gigi putihnya yang rapih.

kai berjalan menuju gaeun dan seperti biasa mereka akan melakukannya. kai meraup bibir gaeun melumatnya pelan. ciuman yang di berikan kai sangat menuntut membuat gaeun setengah mati menahan desahannya. sesekali kai menggigit bibir bawah gaeun dan menautkan lidah mereka. tangan kai melingkar di pinggang gaeun sangat anggun. sedangkan tangan gaeun menggelantung di leher kai. seperti sewajarnya seorang kekasih mereka terus melanjutkan ciuman itu hingga merasa puas.

hampir lima menit mereka menautkan bibir mereka gaeun melepaskan ciuman itu paksa dan meraup oksigen sebanyak-banyaknya. begitulah kai jika gaeun belum kehilangan seluruh oksigennya ia tida akan melepaskan gaeun.

kai menyeringai melihat tingkah kekasih nya itu. memang sangat menggemaskan untuk kai.

"siap ketempat umma?" tanya kai setelahnya.

"ayo" jawab gaeun semangat.

-

setelah beberapa menit meninggalkan boutique kai dan gaeun sampai di sebuah bangunan dengan gerbang yang sangat tinggi. bangunan ini tempat dimana Nyonya kim berada. sebuah rumah sakit untuk orang - orang yang terganggu jiwa nya.

Kai dan Gaeun selalu berkunjung sekedar bertemu dengan Nyonya Kim. walaupun mengalami ketergangguan jiwa tidak membuat gaeun menyesal mencintai seorang kim jongin.

seperti sudah di luar kepala kedua nya melangkah ke kamar dengan nomor 88. dimana kamar nyonya kim berada. sebenarnya nyonya kim tidak lah berbahaya. hanya saja jika memori masa lalu nya terbuka dirinya akan berteriak sangat kencang membuat siapa pun yang ada di sekitar nya takut.

"umma.." sapa gaeun saat membuka kamar nyonya kim.

nyonya kim hanya bisa menampakan senyum manis nya saat calon menantunya itu berkunjung.

gaeun dan kai berjalan beriringan ke arah ranjang nyonya kim. dengan senyum yang sangat nyonya kim rindukan.

.

siyeon mengumpat kesal dalam hati karena chanyeol yang selalu saja meneriaki nama nya. bahkan sampai urusan yang tidak penting pun chanyeol harus memanggil siyeon.

"Siyeon.." panggil chanyeol saat siyeon baru saja melangkahkan kaki keluar dari ruangan chanyeol.

"ada apa lagi eoh?" tanya siyeon dengan raut wajah yang sudah sangat kesal. dia merasa dirinya di permainkan oleh chanyeol.

"ada apa dengan wajah mu eoh?" pertanyaan yang sangat tidak penting bukan/?

"yak! aku kesal dengan mu! kenapa kau selalu memanggil ku pabbo?" habis sudah kesabaran siyeon.

"yak!apa apaan kau berani meneriaki atasan mu sendiri!" tindas chanyeol.

"Huaa.. sadarlah sangajanim! kau membuat ku kesal. ada apa dengan mu eoh?" murka siyeon.

"tidak ada! hanya saja aku senang membuat mu kesal kkkk~"'kekeh chanyeol. dan mendapat tatapan mematikan dari siyeon.

"yak! park sangjanim! sialan kau" siyeon pergi meninggalkan ruangan chanyeol (lagi). dengan wajah bebek nya itu. bagaimana tidak atasannya sendiri yang membuat dirinya semurka ini.

chanyeol tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan sekertaris nya itu. menggemaskan sekali. bagi chanyeol.

tanpa sadar chanyeol mengukir sebuah senyuman yang siapa saja bisa terhipnotis saat melihat senyuman angel nya.

'apa aku menyukainya?' batin chanyeol. karena pasalnya chanyeol selalu merasakan aneh saat siyeon berada di dekatnya. dan selalu merasa bahagia jika bersama siyeon. bahkan mungkin chanyeol melupakan semua sikap egois dan dingin nya sejak selama ini. dirinya bagaikan berubah 180° karena kehadiran siyeon di sisinya.







-oOo-
VOTE AND COMMENT PLEASE
NO SIDERS!

next : chap 5

My Husband is My CEO ; PCY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang