Author's POVSaat ini adalah awal bulan April.Waktu yang tepat bagi siapapun yang berkunjung ke Jepang untuk menyaksikan mekarnya berbagai macam bunga Sakura secara besar-besaran.
Para turis dan warga sipil sangat antusias untuk menikmati saat-saat berharga seperti ini.Tempat wisata Sakura telah ramai pengunjung sejak pagi tadi.
Namun,tidak untuk Katheryn.Sedari tadi ia berdiri di depan rumahnya bak orang linglung.Memperhatikan semua orang yang lewat,hanya berdiri tanpa melakukan apa-apa.
"Ah,aku benar-benar merasa asing disini." decaknya sambil menatap jam tangannya dengan cemas.
Presentasinya di kampus baru yang harusnya dilaksanakan satu jam yang lalu malah diundur menjadi sore nanti.Ia benar-benar bingung apa yang harus ia lakukan sekarang.
"Jalan-jalan mungkin? Ah,ya sudahlah." ia pun berjalan santai sambil sesekali melihat pemandangan beberapa pohon sakura yang bermekaran.
Rasa bingung juga asing terus saja menyelimutinya.Bahkan,sepanjang jalan ia tak menemukan satupun turis inggris.Harus bicara apa dia?
Dan akhirnya ia melihat sebuah stand makanan Jepang yang terlihat menggiurkan.Tertulis nama 'Takoyaki' di papan menunya.
Kath pun mendekati sang penjual lalu mencoba memesan makanan tersebut.
"Excuse me,I want this food one.Please!" ucapnya pada sang penjual.Entah ia mengerti atau tidak.
"Okay,you can wait.." jawab penjual itu.Kath pun bernafas lega,akhirnya ada yang mengerti apa yang ia katakan.
Tak membutuhkan waktu lama,pesanannya pun datang.Sang penjual tersenyum sambil memberikan kotak Takoyaki itu.
Belum sempat Kath menanyakan harga,penjual itu sudah duluan mengatakan.
"10 yen..""Duh,itu berapa ya?" gumamnya sambil mengeluarkan lembar uang Jepang pada sang penjual.
"This?" Kath mengacungkan sebuah lembar uang bertuliskan angka '10'.Sang penjualpun mengangguk.
Lalu,Kath menyerahkan uangnya dan beranjak pergi.
"Permisi,apakah kau turis disini?" mendengar seseorang berbicara yang bahasanya sama dengannya ia pun langsung menoleh antusias.Tampak sosok lelaki tampan yang tingginya lebih dari Katheryn.
"Tidak,aku baru tinggal disini." jawab Kath dengan berbinar-binar.Betapa senangnya ia bertemu dengan orang ini.
"Ah,aku juga.Aku baru kuliah di Jepang sini jadi aku agak bingung-"
"Sama! Aku mohon bantuanmu! Aku kurang mengerti bahasa Jepang dan aku tidak punya teman disini.Kumohon..." Kath menggenggam tangan lelaki itu sambil menatapnya penuh harap.
Sang pemuda hanya terdiam sambil menatap tangannya yang digenggam oleh Kath.
"Oh-eh..maaf,aku terlalu senang." Kath tersenyum kaku sambil melepaskan genggamannya.
"Ya,tidak apa-apa.Kalau boleh,aku memintamu nanti malam untuk menemaniku menyaksikan pohon sakura di Taman Ueno." ucapnya sopan.Terlihat Kath sepertinya menimbang-nimbang ajakan orang yang baru dikenalnya ini.Tapi apa boleh buat? Hanya ia temannya.
"Umm,aku tidak tau dimana Taman Ueno itu." jawab Kath.
"Ah,tenang saja.Aku akan menjemputmu dan kita akan berangkat bersama." lelaki itu tersenyum manis pada Kath.
"B-baiklah,aku ikut." ucap Kath ragu.
"Oh iya! Sedari tadi berbicara,namun aku belum tahu namamu.Aku Austin." ia menyodorkan tangannya pada Kath.Kath pun membalasnya tanpa ragu.
"Katheryn."
***
"Ah,syukurlah Ya Tuhan.Presentasiku berjalan dengan lancar." Kath berteriak kegirangan saat ia keluar dari gedung kampusnya.
"Oh iya! Sudah jam 7,Austin pasti menungguku di rumah.Aku harus bergegas!" Kath berlari menuju rumahnya.Untung saja jarak rumah dengan kampusnya dekat.
Sesampainya disana,ia melihat sosok pria yang memakai sweater dan beanie di depan rumahnya.
"Itu pasti Austin!" ia mempercepat langkahnya menghampiri Austin.
"Hai! Kau menungguku lama ya? Maaf aku-"
"Tidak apa-apa.Lagipula semakin malam,Taman Ueno semakin indah." ucap Austin tenang.Kath hanya tersenyum melihatnya.
"Ayo!" ajak Austin.
"Ya!"
Taman Ueno terletak di distrik Ueno yang mengharuskan Austin dan Kath naik kereta cepat untuk menuju kesana.
Diluar dugaan Katheryn,Austin tak terlihat seperti orang baru di Jepang.Saat menaiki kereta pun,ia tahu semua arah kereta dan bagaimana cara memesan tiket.Agak aneh untuk Kath.
Sekitar 20 menit,akhirnya mereka sampai di Stasiun Ueno.Mereka harus berjalan sekitar 5 menit untuk sampai di taman Ueno.
"Indahnya malam ini!" seru Kath sambil membentangkan tangannya.
Austin hanya tersenyum melihatnya."Itu tamannya! Ayo!" Austin menarik lengan Katheryn tak sabaran.
Mereka pun sampai di tengah-tengah Taman Ueno.Pemandangannya sangat indah,lampu-lampu menggantung di ranting pohon Sakura.
Sepanjang taman,berbagai jenis pohon Sakura menghiasi di kiri dan kanan taman.Membuat Kath semakin kagum pada indahnya taman ini.Di sekitar taman juga banyak sekali penjual makanan khas Jepang.
"Akan kutunjukkan kau pohon Sakura terbesar disini." ucap Austin.Kath hanya mengangguk.
Setelah mereka berjalan menyusuri taman,akhirnya mereka sampai di sebuah pohon Sakura yang sangat besar dan sangat indah.
Area nya sangat ramai,apalagi karena ini adalah musim semi.Banyak orang yang mengabadikan keindahan Taman Ueno malam ini.
Pohon Sakura ini dilengkapi banyak lampion menghiasi seluruh sisinya.Menambah kesan mengagumkan padanya.
"Mm,Katheryn.Kau tunggu disini dulu ya,aku akan membeli minuman.Tak lama kok." Austin pamit setelah itu meninggalkan Katheryn sendirian.
Sedari tadi,Kath tak henti-hentinya menatap kagum pohon itu.Matanya terus terpaku sambil memuji keindahannya.Benar-benar malam yang beruntung ia bisa menyaksikan mekarnya Sakura dari dekat.
"Daisuki dayo [Aku sangat menyukaimu]." ucap seseorang di sebelahnya dengan bahasa Jepang namun dengan aksen Inggris.Ia berdiri di samping Kath,namun Kath tak menoleh padanya sedikitpun.Karena ia tak mengerti apa yang ia ucapkan.
"Zutto anata to isshoni itai desu [Aku ingin bersamamu selamanya]." ucap seseorang di sebelah Katheryn lagi.Kath menganggapnya bahwa ia sedang berbicara pada temannya.Ia pun berdecak kesal mengapa Austin lama sekali membeli minumannya.
"Tsukiatte kudasai [Jadilah kekasihku]." ucapnya lagi.Lalu orang disebelahnya ini menghilangkan jaraknya pada Katheryn.Bahunya menempel pada bahu Katheryn yang membuat Kath semakin kesal padanya.Ia benar-benar tidak tahu apa yang orang itu bicarakan.
"Boku wa Karumu desu.Ai shite iru,zutto." [Namaku Calum.Aku mencintaimu,selamanya]." bisiknya tepat di telinga Katheryn pada akhir kalimatnya.
Si balok ke Jepang?
pulang kampung bang? :Dmau dong digituin ;)
Mas Austin kelelep yak? lama amat beli minumannya.
Langsung ngambil dari sungai?
Vmmnts pls! :)
![](https://img.wattpad.com/cover/56726683-288-k990001.jpg)