6. Tahan, Daiki!

19K 1.2K 30
                                    

Akihiko menjalani harinya seperti biasa. Sekolah dari jam setengah 8 sampa jam 1, setelah itu bekerja dari jam 2 sampai jam 8 malam. Seika sudah mengetahui perihal kerja parttimenya, awalnya Seika marah, tetapi Akihiko berjanji bahwa hal ini bisa membuatnya lebih maju, Seika akhirnya setuju.

Sudah beberapa hari Akihiko bekerja, dan selalu melihat hal yang sama. Daiki yang bipolar, pelanggan yang nge-fans Daiki, Rin dan tingkah konyolnya dan sebagainya yang tetap berjalan sama meski waktu berubah.

Saat ini Akihiko sedang mengepel lantai di dekat gudang. Beberapa waktu kemudian, ia mendengar orang mendekat. Daiki rupanya.

"Mau apa kau? Tidak boleh lewat!" seru Akihiko.

"Menyingkir!"

"Tidak, Dai-kun!"

"Apa, sih, yang kau lakukan. Aku akan masuk ke gudang."

"Aku tahu, makanya aku melarangmu."

"Kau menyembunyikan sesuatu?"

"Bukan itu! Apa kau tidak lihat lantai yang mengkilap ini?"

"Lalu?"

"Aku baru saja mengepel nya, kalau kau masuk gudang kau hanya akan membuat pekerjaanku sia-sia."

"Dengar, apa kau ingin manager memecatmu karena menghalangiku mengambil stok barang, sedangkan pelanggan di luar sana orang yang tidak sabar menunggu?"

"Um, oh, tidak, tidak. Baiklah, masuk saja. Aku bisa mengepelnya lagi."

Daiki berjalan melewati lantai yang masih basah itu, masuk ke dalam gudang. Seketika, Akihiko menggeram.

"Dai-kun, sepatumu penuh dengan lumpur!"

Daiki memang sehabis membuang sampah di luar, dan tidak sengaja sepatunya mendarat di kubangan.

Akihiko menggerutu. Ia memutuskan menunggu Daiki keluar gudang, setelah itu baru ia mengepel lantainya lagi.

Sementara, Daiki di dalam berjalan melewati rak-rak tinggi berisi kaleng-kaleng bir dan minuman. Ia sedang mencari minuman tertentu. Saat sedang mengambil minuman kaleng tersebut, ia tidak sengaja menjatuhkannya. Bunyinya mengagetkan seekor kucing yang tadinya berada di atas kaleng tertinggi.

"Miaw!!!"

Kucing itu karena terkejut ia membuat gerakan tiba-tiba, sehingga mengakibatkan kaleng yang berada di atas bergoyang tidak seimbang. Daiki yang menyadari itu mencoba mengelak menghindari kaleng yang sebentar lagi akan berhamburan jatuh, sayangnya gerakannya terhambat. Tangan kirinya tergores pinggiran rak, dan kaleng-kaleng tadi sudah berjatuhan menimpa kepala Daiki.

BRUAGHH!!

"SHIT!!"

Akihiko yang masih berada di samping gudang, karena mendengar suara yang begitu keras ditambah umpatan Daiki, langsung menghambur masuk ke dalam gudang. Ia ingin tahu apa yang terjadi. Yang ia dapati adalah Daiki yang jatuh terduduk dengan dikelilingi kaleng-kaleng. Satu tangan Daiki menutupi kepalanya. Saat Daiki membuka lengannya, Akihiko melihat bahwa darah mengalir dari kepala Daiki.

"Ya Tuhan! Dai-kun! Apa yang terjadi?"

Daiki mencoba berdiri dan Akihiko bergegas membantu Daiki.

"Dai-kun, kepalamu berdarah! Oh tidak, kau harus tahan itu, dan tetaplah sadar."

"Geh! Kau bicara apa?"

Daiki merasa pusing, ditambah nyeri tangannya yang tergores rak tadi. Akihiko menggiring Daiki keluar gudang. Wajahnya panik.

Dumb! (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang