25. Apa kau bahagia?

13.6K 728 349
                                    

"Apa kau bahagia, Aki?"

Akihiko tersenyum mendengar pertanyaan Daiki. Ia sedang mematut dirinya di depan cermin dengan setelan jas armani putih yang begitu pas di badannya. Berhiaskan bros mawar berwarna merah yang disematkan di dada bagian kirinya, membuat kostum pernikahannya semakin indah, dan Akihiko semakin menawan karenanya.

"Ya, aku bahagia, Dai. Bagaimana denganmu, apa kau bahagia?"

"Sekarang, aku bahagia. Apalagi melihatmu bahagia," jawab Daiki.

Akihiko tersenyum dengan lebar untuk menutupi kegugupannya. Sebentar lagi ia akan menikah, jantungnya berdegub kencang, bahkan keringat mulai merembes dari pori-porinya. Perut Akihiko juga terasa mulas akibat rasa gugupnya.

"Kau gugup, Aki?" tanya Daiki sambil terkekeh, melihata gelagat Akihiko yang tidak bisa duduk dengan tenang di kursinya, dan tangannya yang saling terkait dengan erat.

"Tentu saja. Apa kau tidak?"

"Tentu saja aku gugup, tapi, rasa senangmu melebihi rasa gugupmu, kan?"

Akihiko terdiam sejenak, ia tersenyum, kemudian berkata, "Ya, rasa senangku meluap-luap."

"Ottou-san!"

Suara teriakan gadis kecil berusia tiga tahun mengalihkan percakapan dua lelaki tersebut. Gadis kecil itu langsung menubruk Daiki, dan Daiki dengan sigap menangkapnya lalu mencium pipinya dengan gemas. Gadis kecil itu terkekeh.

"Ucapkan selamat pada paman Akihiko, Miyu," ucap Daiki pada gadis bernama Miyu itu.

"Ne, selamat paman Aki," ucap Miyu malu-malu. Tangannya terulur, kemudian disambut oleh Akihiko dengan suka cita.

"Terimakasih, Miyu," jawab Akihiko dengan senyumannya.

"Aku akan menunggu di luar, Aki," ujar Daiki sambil menggandeng Miyu, kemudian meninggalkan Akihiko setelah mendapat anggukannya.

###

Daiki menatap dua orang di depannya yang sedang mengucapkan janji suci pernikahan dengan senyum lebar. Akihiko sudah bahagia, dan sudah menikah sekarang. Daiki menoleh ke arah Mikoto yang juga sedang menatapnya. Ia menggenggam erat tangan Mikoto dan mengeratkan pelukannya pada Miyu yang duduk di pangkuannya. Akihiko sudah memiliki seseorang yang menjaganya sekarang, dan tugas Daiki saat ini adalah menjaga keluarganya sendiri. Menjaga Mikoto, istrinya, dan Miyu, anaknya.

Kisah cinta Akihiko dan Daiki sudah berakhir, tetapi bukan berarti mereka tidak bahagia. Memisahkan mereka, bukan berarti takdir itu kejam. Karena, takdir sudah menuliskan akhir bahagia mereka masing-masing.

###

5 tahun lalu...

Langkah Daiki dan Akihiko harus terhenti di depan ruang tamu. Awalnya, Daiki biasa saja, tetapi jantung Daiki bahkan terpompa sangat cepat, ketika mendengar apa yang diucapkan Akihiko. Mungkin, ini jawaban atas keresahan Akihiko sepanjang hari ini.

"Nee-chan."

Mendengar suara seseorang, kedua orang yang sedang berciuman dengan panas dengan tak tahu malu di sofa ruang tamu itu langsung menghentikan aksi mereka. Sementara, Daiki melotot menatap kedua orang di depannya dan Akihiko yang berada di sampingnya secara bergantian.

"Nee-chan?" tanya Daiki yang lebih terdengar seperti gumaman.

"A-Aki," ucap seorang perempuan yang dipanggil nee-chan oleh Akihiko dengan gugup. Perempuan itu langsung turun dari pangkuan seorang lelaki paruh baya dan berdiri dengan canggung.

Ia masih menggunakan setelan kerjanya, tetapi sekarang keadaannya sungguh berantakan. Beberapa kancing bagian atasnya sudah lepas dan roknya tersingkap, bahkan hampir menampilkan aset miliki perempuan itu. Segera, perempuan itu merapikan kembali bajunya.

Dumb! (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang