15. Aku, hamil!

15.4K 998 97
                                    

Akihiko bangun kesiangan hari ini. Ia menengok jam dan jam menunjukkan pukul 09.12.

"Tidak! Aku terlambat!"

Tanpa berpikir, ia segera menyambar handuk dan masuk ke kamar mandi. Setelah selesai bersiap ia menengok jam, 09.40, masih ada 20 menit untuk pelajaran ke dua. Untung ini kampus, jadi ia bisa datang dan pulang sesukanya. Ia bergegas ke dapur dan menemukan pesan dari Seika.

Maafkan nee-chan meninggalkan mu. Sudah berkali kali nee-chan membangunkanmu, tapi kau tidak bangun. Mungkin kau kelelahan karena harus bekerja dan belajar. Jadi nee-chan biarkan kau untuk istirahat saja. Kalau sudah bangun, makanlah sarapan. Kemudian bersihkan dirimu. Jaga diri baik baik.

Seika

Akihiko benar-benar kelelahan semalam. Entah mengapa, restoran sangat ramai hari itu. Sehingga, ia harus bekerja 2x lipat dari biasanya, dan restoran tutup lebih malam.

Akihiko sudah tidak memiliki waktu untuk sarapan. Jadi, dia mengambil tas, keluar mengunci pintu kemudian berjalan ke halte. Menunggu busnya.

Sampai di kampus, Masato berlari menghampirinya.

"Aki, kenapa baru datang?"

"Yah, aku kesiangan. Kemarin, aku bekerja terlalu lelah. Restoran sangat ramai, sehingga tutup lebih malam."

"Oh, kupikir kau sakit. Baru saja aku akan menghubungimu saat tahu bahwa kau tidak ada pagi ini. Pelajaran kali ini kita sekelas. Ayo, Aki!"

Masato menyeret Akihiko ke kelasnya. Akihiko hanya diam. Ia masih merasa lelah meski sudah tidur sampai kesiangan.

Selesai jam kedua Akihiko harus cepat-cepat ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas jam pertama yang ia tinggalkan tadi.

"Kau tidak ke kantin, Aki?"

"Aku harus segera menyelesaikan tugas ini."

"Mau titip sesuatu?"

"Tidak, aku tidak bisa berkonsentrasi jika makan."

"Baiklah. Aku pergi dulu."

"Iya."

Akihiko berjalan ke perpustakaan, sedangkan Masato pergi ke kantin. Akihiko sudah hampir sekarat, ketika selesai mengerjakan tugasnya. Ia tidak menyangka bahwa tugasnya sangat banyak. Ditambah, ia merasa pusing dan mual. Perutnya juga sakit.

Dengan lemas, ia berjalan ke kantor dan mengumpulkan tugasnya. Ia melihat jam, dan sudah pukul 13.47. Ia bergegas ke depan. Daiki pasti sudah menunggu, dan ia tidak ingin terlambat bekerja.

Semakin lama Akihiko berjalan ia merasa semakin lemah. Kepalanya semakin pusing dan perutnya mual. Ketika ia sudah melihat Daiki, ia berniat memanggilnya. Namun, rasa mual membuatnya berlari ke pinggir selokan dan muntah di sana. Ia tidak mengeluarkan apa-apa, hanya air liurnya yang keluar.

Daiki yang melihat Akihiko segera berlari menyusul Akihiko. Kemudian, memegang tengkuknya dan memijatnya.

"Kau sakit?"

"Aku mual dan pusing."

"Sudah makan?"

Akihiko menggeleng. Daiki kemudian menuntun Akihiko masuk mobil. Daiki menjalankan mobilnya ke sebuah restoran.

"Mau makan apa?"

"Terserah saja." Akihiko terlalu pusing untuk membaca menu makanan.

Jadi, Daiki memesan semangkuk kare untuknya. Saat hidangan itu dihidangkan, entah mengapa Akihiko semakin mual. Ia menutup mulutnya.

Dumb! (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang