18. Camping

13.9K 893 29
                                    

Akihiko sedang membereskan tasnya ketika hpnya berbunyi. Ia merogoh sakunya dan menemukan seseorang memanggilnya.

Dai calling...

Senyum cerah terukir di wajah Akihiko. Ia mengangkat telponnya.

"Halo sayang!"

"Aku ingin muntah."

"Ck, Dai. Ada apa?"

"Besok ijin kerja saja."

"Kenapa?"

"Kita akan pergi camping."

"Benarkah? Baik komandan! Aku akan ijin sekarang."

"Besok ku jemput jam 7 pagi."

"Siap."

Tut Tut Tut

"Ck, seperti biasa. Menutup telpon seenaknya."

Selesai membereskan tasnya ia bergegas pergi ke halte bus. Daiki tak bisa menjemputnya sekarang, ia sedang sibuk di kantor sejak pagi. Keajaiban bahwa Daiki menelpon Akihiko di tengah kesibukan kantornya, bahkan ia mengajak Akihiko camping.

Beberapa menit menunggu, bus yang ia tunggu datang dan segera melesat ke arah restoran.

###

Pagi ini Akihiko bersemangat sekali. Ia membereskan tasnya sambil bersiul-siul gembira. Meskipun hanya Beberapa baju dan celana serta cemilan saja yang ia bawa. Daiki sudah mengatakan padanya bahwa kebutuhan camping, Daiki yang sudah mengurusnya. Jadi, Akihiko hanya perlu membawa barang dirinya sendiri.

Akihiko keluar dari kamarnya setelah selesai berbenah.

"Nee-chan, aku akan berangkat sekarang."

"Apa temanmu itu menjemputmu?"

"Iya, tapi di halte dekat rumah."

"Baiklah, tapi bawaanmu sedikit sekali. Daripada camping, kau bahkan hanya terlihat seperti ingin bermain."

"Temanku sudah menyiapkan keperluan campingnya. Ia bilang aku hanya perlu membawa barang ku saja."

"Baiklah, kalau begitu. Kau hati-hati."

"Oke. Aku berangkat, nee-chan. Jaga dirimu baik-baik."

"Hahaha, tentu."

Sepanjang jalan Akihiko tak berhenti senyum. Rupanya langit juga sedang senang. Sebab, matahari bersinar cerah hari ini, untungnya ini masih pagi, jadi panas matahari belum terasa membakar di kulit.

Sampai di depan halte bus, Daiki sudah menunggunya. Akihiko langsung melompat ke kursi penumpang sesaat setelah Daiki membuka pintu untuknya.

"Ayo berangkat!"

"Kau tak perlu berteriak, bodoh."

"Aku hanya bersemangat."

Akihiko mengerucutkan bibirnya sementara Daiki mulai menjalankan mobilnya. Kelakukan Akihiko itu sama sekali tidak membuat Daiki menganggapnya lucu. Bahkan, pikir Daiki bibir Akihiko yang dikerucutkan mirip ikan cucut yang ia lihat di aquarium.

"Kau mirip ikan cucut."

"Huh, kau kejam."

Akihiko mendengus lalu mengeluarkan snack yang ia bawa di tasnya. Sesekali ia menyuapi Daiki, yang akan selalu di tolak Daiki.

"Coba kau makan ini Dai, kau serius sekali menyetir. Apa kau tidak lapar?"

Daiki menepis tangan Akihiko yang mencoba menyuapinya.

Dumb! (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang