10. Kencan

15.7K 1.1K 34
                                    

Akihiko sedang duduk santai dan membaca novel di perpustakaan, ditemani Daiki yang sedang bermain dengan ponselnya. Seperti biasa, perpustakaan sepi dan selalu sepi, jadi, hanya mereka berdua di dalamnya. Tiba-tiba, Akihiko meletakkan novelnya di meja.

"Dai-kun."

"Hm." Hanya gumaman, tanpa Daiki menolehkan wajahnya.

"Dai-kun kalau diajak berbicara harus melihat orang yang mengajak bicara."

"Katakan apa yang ingin kau katakan, jangan menggangguku."

"Kenapa, kenapa, kenapa?"

"Jangan berteriak, bodoh! Ini di perpustakaan." Daiki mendesis, kesal karena Akihiko tiba-tiba berteriak.

"Benar-benar! Kau- kenapa, kenapa? Di sini tidak ada orang selain kita."

"Apa sih yang kau bicarakan?"

"Dai-kun!"

"Shit! Apa?!" Daiki akhirnya meletakkan ponsel di meja, memandang Akihiko dengan kesal.

"Kenapa kau berubah? Semenjak kita berpacaran kau berubah!"

"Apa yang kau bicarakan? Baru kemarin kita berpacaran, dan aku tidak berubah sama sekali."

"Memang benar, dan kau berubah! Lihat! Sikapmu tidak lembut padaku, aku kan kekasihmu sekarang."

"Aku memang tidak pernah bersikap lembut padamu, satu-satunya yang berubah dariku adalah perasaanku padamu."

Akihiko terdiam.

Benar juga, Daiki tidak pernah bersikap lembut padanya. Menyebalkan! Namun, sekarang kan dia pacarnya? Kenapa tidak bisa seperti pasangan lain? pikir Akihiko.

"Lalu, kenapa kau tidak mengubah sikapmu padaku? Bukankah kita pacaran sekarang?"

"Kita memang pacaran, tapi aku tidak berfikir untuk mengubah sikapku padamu atau pada siapapun."

"Kejam!"

"Terserah kau saja."

Akihiko memberengut. Daiki kembali memainkan ponselnya. Namun, Akihiko ingat bahwa apa yang sebenarnya ingin ia sampaikan belum ia katakan.

"Dai-kun."

"Hm."

Kali ini Akihiko membiarkan Daiki melakukan hal yang biasa ia lakukan -bersikap acuh dan dingin-.

"Ayo kita kencan!"

"Tiga hari yang lalu aku sudah kencan."

"Kau pria bodoh! Tiga hari lalu pacarmu bukan aku!"

"Lalu kenapa? Namanya tetap kencan."

"Dai-kun! Bagaimana bisa kau mengatakan hal itu? Kau punya pacar baru sekarang, jadi ayo kencan!"

"Apakah setiap berpacaran harus berkencan?"

"Tentu saja, itu yang dilakukan setiap orang."

"Bodoh, menghabiskan waktu dan uang."

"Kau! Benar-benar pria kolot! Sekarang aku tahu alasan kenapa kau putus dengan pacarmu dulu."

"..."

Daiki hanya diam, bersikap acuh dan tetap memainkan ponselnya. Akihiko merasa benar-benar kesal sekarang. Akihiko merebut ponsel Daiki, meletakkannya di meja lalu ia duduk di pangkuan Daiki.

"Apa yang kau lakukan?"

"Ayo kita kencan."

Akihiko memeluk Daiki, kepalanya ia sandarkan pada bahu Daiki. Daiki hanya mendengus, kemudian mengelus kepala Akihiko dengan sayang.

Dumb! (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang