Prolog

107 8 6
                                    


Emily Laurent memundurkan langkahnya menjauhi Stefano Kyler, "Kau.." Emily menelan salivanya dengan sangat susah sebelum melanjutkan ucapannya, "..bukan vampir kan?".

Stefano terdiam, tatapannnya menatap dalam kearah bola mata Emily, lalu dia mengalihkan pandangannya kesembarang arah, "aku..vampir."

Emily tercekat mendengar pengakuan mutlak dari Stefano. Lelaki yang sangat dicintainya, lelaki yang sedari kecil menemaninya, lelaki yang sudah memberikan garis impian pernikahan padanya adalah tak lain seorang vampir? Makhluk raja malam yang sangat ditakuti diseluruh dunia. Bukankah kapan saja Stefano bisa menggigitnya?

Emily menggeleng cepat, kedua pipinya sudah dipenuhi dengan air mata. Udara dingin ditengah hutan tidak dirasakan lagi olehnya.

"Kau bohong padaku. Katakan kalau itu semua bohong, Stefano!".

Emily berteriak sekencang mungkin padanya, dan itu justru menjadikan belati yang menusuk kedalam dada Stefano. Sepanjang hidupnya tidak ada yang pernah bisa membunuhnya dengan menancapkan belati kedalam dadanya. Tapi hanya mendengar Emily berteriak padanya sudah membuatnya merasa terbakar.

"Aku vampir Emily."

Manik merah itu menatap kembali wanitanya.

"Tapi..bagaimana bisa?"

Stefano melangkah maju mendekati Emily, "Stop! Jangan mendekat!"

"Aku bisa menjelaskan semuanya, Em".

Emily tersenyum miris, "Kau baru akan menjelaskannya? Apa kau baru mengenalku sekarang?"

Stefano terdiam, "Jangan pernah menemuiku lagi, Stefano! Jangan pernah!".

Emily berbalik dan meninggalkan Stefano yang berdiri diam. Untuk melangkahkan kaki mengejar Emily sangat susah. Mendengar Emily mengatakan kalau dirinya jangan menemuinya lagi seperti racun yang meleburkan seluruh tubuhnya.

Emily, wanita terakhir yang dicintainya meninggalkannya. Lalu untuk apa dia menjadi manusia?


TBC.

*Ingin lebih tau ceritanya? Jangan lupa baca setiap chapternya yah. Vote dan Coment juga..

Makasih


Swagger

He ISN'T The VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang