Setelah kepulangan ku dari sekolah. Keluarga ku sangat mengkhawatirkan ku. Ibu menyuruh ku berbaring dan lalu kak el mengompres mata ku yg memar itu. Sehingga akhirnya aku terlelap smpai adzan magrib berkumandang. Kami sekeluarga sholat berjama'ah. Lalu, ibu menyuruhku diam dikamar. Makan pun harus disuapi ibu. Setelah makan kak el lagi yg mengompres mata ku.
Kak el memegang tangan ku "dek kamu kok jadi panas gini,kamu malah demam gini.. Coba bu pegang"
Memegang "astagfirullah nak. Minum obat ya.." aku pun minum obat. Dan langsung tertidur pulas.Keesokan harinya, saat ku membuka mata,melihat ke arah jam dinding ku. Dan..
"Astagfirullah udah jam 7 aku kesiangan,kenapa ayah ibu kakak tidak membangunkan ku" aku bergegas bangun,namun aauw kepala ku sakit badan ku lemas dan mata ku kunang2.
"Ibu..ibu.." sambil duduk dikasur sebab aku tak mampu beranjak dari kasur ku.
"Sara sudah bangun.. Mau kemana nak?"
Sambil memegang kepala "kenapa ibu tidak membangunkan ku?aku sudah sangat kesiangan ke sekolah.."
Duduk disampingku "sayang .. Hari ini ibu sudah membuat surat sakit kepada bu vemi, kamu belum bisa sekolah nak. Badan mu masih panas seperti ini. Sekarang mending kamu makan ya, ibu sudah masakin bubur ayam untuk mu bentar ya ibu bawakan dlu."
Aku hanya terdiam. Ibupun menyuapi ku dan memberi ku obat,lalu akupun kembali berbaring dan berbaring. Sungguh malang nasib ku.-Disekolah..
Bangku sara nampak kosong. Haykal mulai mengkhawatirkan sara, "dia tak sekolah,bagaimana keadaannya sekarang? Apa aku harus menemui nya?tapi itu sangat terlihat konyol. Padahal aku kan yg menyuruhnya pergi dari hidupku tapi aku jga yg benar2 mengkhawatirkannya dan kembali padanya, tp bagaimana keadaan dia sekarang?" fikirnya. -2 hari sudah aku berbaring ditempat tidur,badan ku masih lemas,suhu ku masih naik turun slalu,ibu dan keluarga makin khawatir akan keadaan ku. "Ayah,gmn ini sara panas terus badannya.." seru ibu cemas. "Bu mending, kalau besok sara masih saja panas kita bawa aja ke rumah sakit" jawab ayah. Apa? Rumah sakit? Aku tak suka bau nya, aku pasti tak enak tidur, suasana nya ga nyaman😥. Sementara kening ku masih dikompres,wajah ku pucat,kepala ku pusing dan berat. Di dalam fikiran ku tersirat " kemana haykal? Apa dia sudah tidak memperdulikan ku?" .
-Di stasiun..
Duduk didekat gerbong "sara apa kau baik saja?aku ingin mengetahui kabarmu,maaf sara aku tak dapat berbuat banyak untukmu" ucapnya. Timbul difikirannya ingin menjenguknya, tapi apa masih bisa sara menerima haykal?. -Dan keesokan hari nya aku malah semakin memburuk shubuh aku panas tinggi badan ku terkulai lemas, ayah membawa ku ke mobil tetangga yg ayah pinjam. Untung tetangga kita baik2,aku akhirnya dilarikan kerumah sakit.
Dan kemudian aku diambil darah lalu diimpus. Badan ku masih panas dan terkulai lemas.
Selang beberapa jam aku dipindah kan ke kamar Tulip no 002.
-Sepulang sekolah..
"Bu,lid.. Mau pada kemana?" tanya haykal penasaran dengan bu vemi dan lidya yg terburu-buru. "Mau ke rumah sakit ngejenguk sara.."
Haykal kaget "apa?sara dirawat dirumah sakit?kapan?dmn?"
"Masa lo gatau sh, di rumah sakit alvira diruang tulip no 002 oh iya maaf kita gabisa lama2 mari bu.." jawab lidya sambil beranjak pergi. "Subhanallah.. Sara, keadaanmu semakin memburuk.. Aku tak boleh membiarkan perasaan khawatir ini trus menerus menyelimuti ku, aku harus menemui mu dan melihat keadaan mu.. aku sungguh khawatir" ucapnya-Aku masih saja berbaring terkulay lemas diranjang.
Tiba-tiba lidya dan bu vemi pun datang.
"Assamu'alaikum sara.." lidya dan bu vemi
"Wa'alaikumsalam.." sahut ibu dan aku. Kami menyambutnya dengan hangat. Bu vemi dan lidya mulai menanyakan kondisi ku saat ini, aku tidak bisa banyak berbicara yg jawab hanya ibu dan ibu. Lidya mendekati ku "sara, haykal nanyain kamu lagi tuh, aku kira dia tau ternyata engga, emangnya kamu ga ngasih tau ke dia?" ibu mulai menatapku "loh kok haykal ga dikasih tau.. Bukannya haykal tau kamu kena bola itu kan?masa dia temen deket kamu gatau kabar kamu.." aku hanya dia "ah dia mah kutu buku bu jadi ga pernah update kabar sekolah karena.. Biasa lah fokus baca buku itu.." untungnya lidya menjawab seperti itu "oh bgtu rupanya.." tak lama bu vemi dan lidya pun pamit pulang sekitar jam 4 sore."Nak makan belum minum obat kan.." ibu pun lalu menyuapi ku,setelah itu ya.. Memberi ku obat. Ayah datang dengan kak el.. Kemudian, adzan magrib berkumandang mereka pun bergegas ke masjid untuk sholat berjama'ah. "Yudah ayah dluan ama kak el sholat nanti ibu nyusul, kasian sara ga ada yg jagain " pinta ibu "okay baik bu"
Mereka pun pergi. Jam sudah menunjukan jam 18:15 ayah dan kak el masih belum datang. Lalu..
"Assalamu'alaikum.." haykal?dia datang.. Seketika aku terkaget di buatnya. "Wa'alaikumsalam.. Eh ada nak haykal.. Kebetulan nih ibu belum sholat magrib. Mau minta tolong temenin sara disini sebentar?" "boleh bu.." "yudah ibu permisi dlu ya.." sambil pergi. Kita saling bertatap.
"Visara bachan.." seru nya
aku hanya menoleh padanya. "Aku mnta maaf atas kejadian kemarin2 aku sungguh merasa bersalah, menyuruh mu pergi dalam kehidupan ku, yg tidak punya salah pada ku " aku akhirnya angkat bicara "kenapa kau lakukan itu pada ku?" "tidak apa.. " "kalau kamu tidak mau jujur pulang lah"
"Tapi sara.. aku hanya ingin melihat bagaimana kondisi mu sekarang"
"Pulang saja. Aku tidak ingin ada yg tdk jujur disini.."
"Baik lah.. Baik lah.. aku lakukan ini karena ayah mengira kau adalah pacar ku." benar saja apa kata ku, ayahnya yg menyuruhnya melakukan ini. "Walau aku tlah banyak menjelaskan bahwa kamu adalah teman ku, tp Ia masih tak mempercayai ku.. Aku mnta maaf atas ini semua.."
"Ya. Aku sudah mengira ini adalah kemauan ayah mu. Ya aku maafkan."
"Hm. Terimakasih sara.." melihat ke arah memar ku "asragfirullah.. Kenapa mata mu jadi bengkak begini?apa terbenturnya kencang sekali?"
"Sekali" jawab ku
"Siapa yg melakukan ini?"
"Mana ku tahu"
"Kau sudah minum obat?"
"Sudah"
"apa kau masih demam?"
"Sudah agak turun"
"Hff.. Syukurlah.."
Tak lama ayahpun datang dg kak el.
"Eh ada haykal. Kapan ksni kal?"
"Tdi om..😊"
"Oh gt. Mau nginep jga ikutan jgain sara sama ibu?"
Haykal melongok.
"Soalnya ibu kasihan jagain sara sampe ga tidur.. apalg ibu lagi sakit2 badan sekarang.."
"Oh boleh om boleh.."
"Ayah. Kan haykal besok sekolah" sahut ku
"Eh iyaiya.. Yudah kapan2 aja ya."
"Gpp om bisa kok nnti shubuh haykal pulang "
Haykal apaan sih dia terlalu memaksakan.
"Tuh haykal aja ngusahain ra.."
"Ayah.. Kasian haykal.." seru kak el. Akhirnya haykal tak jadi nginap. Ibu pun sudah kembali. Jam sudah menunjukan pukul 7 malam, saatnya haykal tuk pulang kerumah. Haykal pamit pada keluarga dan aku. "Cepat sembuh ya ra.." ucapnya padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Don't Stop
RomanceBertahanlah kau akan baik saja, aku tidak pernah seribet ini memikirkan orang Please Don't Stop Untuk selalu seperti ini. Kenapa Aku jadi selalu memikirkan Haykal? Bukan kah Aku mengenalnya sejak kecil, tapi saat bertemunya lagi Aku terus memikirk...