7. Penyemangat Baru

459 32 4
                                    

"Lo cantik" ujar albian. Aku yang sedang menikmati hidanganku tiba-tiba tersedak.

"Jangan ge-er dulu. Maksud gue.. Lo beda" katanya sambil memalingkan wajah, kesegala arah. Speechless

"Makasih ya Al" aku meneruskan menyantap hidanganku.

"Panggil Bian aja, gue panggil lo Dira. Gimana? Gue gak mau dipanggil Al" Aku mendongak, lalu tersenyum dan mengangguk.

Kenapa malam ini albian aneh ya? Sosok baiknya terlihat, terpampang. Justru banyak sifat albian yang orang lain tidak tahu, bahwa albian itu sebenarnya baik. Hanya saja sikap angkuh, sok penguasa dan gelar casanova menutupi jati dirinya.

Apa maksud albian malam ini? Apa dia cuma jadiin aku tameng? Atau rasa sebenarnya? Apa mungkin albian menpermaikan aku secara perlahan? Dengan membuat jatuh hati. Lalu di tinggalkan semena-mena. Dengan harapan palsu.

***

Sudah beberapa hari ini, setiap pagi. setelah dinner malam lalu. Albian selalu menjemputku diapartemen, memintaku untuk berangkat bersama dia. Ingin menolak, tapi kasihan.

Selalu saja, setiap sampai di area parkir. Banyak mata memandang ke arah kami.
Aku yang risih selalu di samping albian, terkadang menghindar.

Kelasku dan Albian sangatlah berbeda jauh, maklum saja diakan kelas XII. aku yang berada di lantai dua, sedangkan ia di seberang lapangan. Setiap kali sampai di lantai dua, tepat dekat tangga. albian selalu mengacak-acak rambutku dengan gemas. Membuat semua siswi berteriak histeris. Aku hanya bisa tersenyum tipis.

Yaampun albian so sweet banget. Kenapa gak sama gue!

Aahhh ka albian. Mau dong digituin.

aku berjalan melewati setiap koridor, melewati murid yang memandang sinis pula.
untuk sampai kelasku. Banyak pasang mata memandangku tidak suka. Memang aku buronan? Sesekali aku mendengar siswa/siswi yang berbisik membicarakan aku.

Mau aja sih ka Albian sama cewek kaya dia! Gak ada pantes-pantesnya tau!! Mending sama gue.

Cewek kaya si aldira di deketin ka albian? harus periksa mata dulu 'tuh ka albian? Apa kelebihannya coba? Cantik enggak. Kaya juga engga!Paling mobil yang waktu itu dibawa, mobil minjem

Si aldira deketin ka albian? Paling numpang eksis! Biar kaya di sinetron-sinetron. Majikan sama pembantu!

Aku mendengus kasar, lalu berhenti didepan kelas XI-1. Semua siswa menoleh kearahku

"Kalian kalo nggak tahu apa-apa tentang gue? mending diem! Jangan ngerasa diri kalian paling sempurna. Seorang albian suka sama gue? Lantas kenapa? Berarti, lebih baik gue dong dibanding kalian!" Ujarku menantang dan tersenyum miring lalu melangkah lagi kearah kelasku. Semua murid tercengang dan tutup mulut. Baguslah!

"ALLDIRAA.." Teriak meilani, teman kelasku. Teriakannya membuat murid lain menoleh kearah kami. Lagi.

Dengan santai aku berjalan ke depan kelasku "Apa ada sih?" Tanyaku

"Lo beneran jadian Dir? Jawab dir!" Tanya meilani "Lo kapan jadian?" Tanya tasya "Lo pake pelet apa diraaa??" Teriak putri.

Saat salah satu dari ketiganya ada yang ingin membuka mulut lagi. Lantas aku menganggkat tangan seperti buronan.

"Stop!" Aku menghempaskan nafas "kalian 'tuh apa-apaan sih! Siapa yang jadian? Dan pelet? Maksudnya apa?" Tanyaku tidak mengerti.

"Kak albian posting foto lo di instagramnya, Lo tau?" Aku menggeleng "aduh diraaa, dan lo harus tau captionnya apa."putri menampakan ponselnya didepan wajahku

Love In High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang